• Tentang UGM
  • SIMASTER
  • SINTESIS
  • Informasi Publik
  • SDGs
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
  •  Tentang Kami
    • Sekilas Pandang
    • Sejarah Pendirian
    • Misi dan Visi
    • Nilai-Nilai
    • Pimpinan Fakultas
    • Pimpinan Senat
    • Pimpinan Departemen
    • Pimpinan Program Studi
    • Pimpinan Unit
    • Dewan Penasihat Fakultas
    • Laporan Tahunan
    • Fasilitas Kampus
    • Identitas Visual
    • Ruang Berita
    • Dies Natalis ke-70
  • Program Akademik
    • Program Sarjana
    • Program Magister
    • Program Doktor
    • Program Profesi
    • Program Akademik Singkat
    • Program Profesional & Sertifikasi
    • Program Sarjana Internasional (IUP)
    • International Doctorate in Business (IDB)
    • Kalender Akademik
    • Ruang dan Kegiatan
  • Fakultas & Riset
    • Keanggotaan Fakultas
    • Akreditasi Fakultas
    • Jaringan Internasional
    • Dosen
    • Profesor Tamu dan Rekan Peneliti
    • Staf Profesional
    • Publikasi
    • Jurnal Yang Diterbitkan
    • Makalah Kerja
    • Bidang Kajian
    • Unit Pendukung
    • Kemitraan Konferensi Internasional
    • Call for Papers
    • Pengabdian Kepada Masyarakat
    • Perpustakaan
  • Pendaftaran
  • Home
  • Berita

Meninjau Aspek Ekonomi Politik dari Regulasi Tembakau di Indonesia

  • Berita
  • 9 Oktober 2023, 08.10
  • Oleh : Admin
Mubyarto Public Policy Forum 2023

Jumat (6/10), Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) mengadakan Seminar dan Kuliah Umum (SinarKU) x The 7th Mubyarto Public Policy Forum (MPPF). Dilaksanakan di Auditorium Lantai 8 Gedung Pusat Pembelajaran FEB UGM beserta platform Zoom (hybrid), SinarKU kali ini membedah sisi ekonomi politik dari regulasi serta kebijakan terkait tembakau di Indonesia. Sesi kali ini dihadiri oleh tiga pembicara dengan pengalaman relevan, yaitu Prof. Hasbullah Thabrany (Ketua Umum dari Komite Nasional Pengendalian Tembakau), Dr. Elisabeth Kramer (Dosen Senior University of New South Wales), dan Gumilang Aryo Sahadewo, S.E., M.A., Ph.D. (Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama, dan Alumni FEB UGM).

Acara dimulai dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dan “Himne Gadjah Mada”. Kemudian, perwakilan dari the Australian National University (ANU) Indonesia Project sekaligus moderator seminar kali ini, yakni Dr. Firman Witoelar, memberikan sambutan singkat sekaligus mengenalkan proyek ANU Indonesia Project. ANU Indonesia Project merupakan lembaga riset yang didirikan oleh ANU dengan tujuan untuk mengkaji berbagai isu ekonomi yang ada Indonesia.

Setelahnya, acara berlanjut dengan sesi presentasi materi oleh ketiga narasumber. Pembicara pertama merupakan Prof. Hasbullah Thabrany yang merupakan Ketua Umum dari Komite Nasional Pengendalian Tembakau. Pertama, beliau memaparkan konsekuensi kesehatan dari merokok. Merokok, baik secara aktif maupun pasif, menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan. Terlebih, saat ini, Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia yang belum menandatangani Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) yang dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO), padahal konvensi tersebut menjadi landasan bagi negara mengontrol konsumsi tembakau di kalangan masyarakat.

Badan Pusat Statistik (BPS) menemukan bahwa rokok seolah telah menjadi kebutuhan “pokok” bagi masyarakat. Pada tahun 2022, 28,26 persen penduduk dewasa di Indonesia merupakan perokok. Tak hanya itu, banyak masyarakat Indonesia yang terperangkap dalam kemiskinan, tetapi juga terjebak adiksi nikotin. Mengutip data dari WHO, Indonesia memiliki tingkat persentase perokok dewasa terbesar dibandingkan negara-negara lain.

Meskipun demikian, paradoks yang muncul adalah industri rokok dianggap sebagai pencetak profit yang fantastis bagi keuangan negara. Jika ditelisik lebih jauh, “kontribusi” tersebut ternyata hanyalah sebagian kecil dari profit perusahaan, dibayarkan melalui pajak penghasilan (PPh). Sementara itu, cukai sendiri lebih dibebankan kepada konsumen sehingga perusahaan tidak perlu membayarnya, meskipun tak dapat dimungkiri bahwa cukai yang terkumpul bernilai signifikan bagi perekonomian. Urgensi pengetatan regulasi tembakau pun menjadi penting. Ekonomi politik yang ada di Indonesia saat ini masih belum mempertimbangkan peluang kerugian akibat rokok, seperti dari aspek kesehatan atau produktivitas rokok.

Usai presentasi tersebut, acara dilanjutkan dengan penjelasan oleh Dr. Elisabeth Kramer, Dosen Senior yang berasal dari University of New South Wales. Sebagai awalan, Kramer turut mengilhami paparan yang telah disampaikan oleh pembicara sebelumnya, yakni terkait dampak buruk dan aspek sosial-ekonomi dari rokok. Menurutnya, perokok umumnya bukanlah seseorang yang mengambil keputusan terbaik, seperti kasus anak kecil di Indonesia yang sudah mengalami adiksi nikotin.

Dr. Elisabeth lalu menekankan pentingnya intervensi pemerintah dalam meregulasi rokok. Namun, kekompleksan muncul dalam regulasi produk adiktif tersebut di tingkat nasional. Ditemukan bahwa kerja sama antar kementerian di Indonesia masih belum efektif dalam menyusun peraturan terkait hal ini. Selain itu, perlu dipertimbangkan pula berbagai skala dalam penciptaan suatu regulasi yang komprehensif. Terlebih, terdapat faktor-faktor lokal yang mampu mempengaruhi implementasi kebijakan tersebut nantinya sehingga hal tersebut perlu dimitigasi.

Sebagai penutup, beliau menyimpulkan bahwa kontrol terhadap tembakau perlu dijadikan sebagai prioritas nasional dengan dukungan dari berbagai lapisan pemerintah. Sebuah kerangka regulasi yang holistik perlu dipilih, seperti FCTC ataupun kerangka sejenis. Pemerintah juga perlu memikirkan cara untuk bertransisi agar tidak bergantung pada industri tersebut. Selagi itu, kelompok yang mendukung kontrol tembakau perlu mengadvokasi serta mengampanyekan gerakan ini agar isu dapat didengar oleh pemangku kepentingan.

Paparan materi dilanjutkan oleh Gumilang Aryo Sahadewo, S.E., M.A., Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja sama, dan Alumni FEB UGM. Dr. Gumilang menjelaskan kondisi pekerja yang ada di sektor tembakau. Pekerja yang terlibat dalam sektor ini antara lain adalah pekerja dalam industri rokok, petani tembakau, dan petani cengkeh. Studi menemukan bahwa rumah tangga petani tembakau tidaklah sesejahtera layaknya narasi yang selama ini ada.

Biaya input untuk pertanian tembakau relatif tinggi jika dibandingkan komoditas-komoditas lainnya. Selain itu, petani tembakau memerlukan biaya lebih tinggi dalam memberi upah kepada pekerja, mengingat pertanian tembakau bersifat labor-intensive. Fluktuasi cuaca dan kontribusi profit yang tidak signifikan terhadap rumah tangga juga menjadi permasalahan yang timbul.

Berdasarkan studi empiris, ditemukan bahwa produktivitas dari pekerja di sektor industri tembakau memiliki produktivitas yang rendah dibandingkan dengan pekerja di sektor serupa. Selain itu, terdapat pula gap antara upah yang diterima oleh pekerja pria dan pekerja wanita. Hal ini berkebalikan dengan realitas bahwa pekerja di sektor ini malah didominasi oleh perempuan.

Dr. Gumilang lantas menjelaskan dampak yang mungkin timbul dari keberadaan pajak tembakau. Pajak pada tembakau ataupun regulasi lainnya akan menurunkan permintaan dari rokok, tetapi tidak secara signifikan. Sebuah studi yang dilakukan oleh Sahadewo et al. (2018) menemukan bahwa peningkatan pajak rokok dengan rerata 47 persen dan penyederhanaan struktur pajak menjadi enam tingkatan akan menurunkan permintaan rokok sebesar 2 persen, meningkatkan penerimaan pemerintah sebanyak 6,4 persen, dan mengurangi gross employment dalam industri ini sebesar kurang dari 0,5 persen.

Di sisi lain, peningkatan pajak akan menurunkan employment dalam sektor industri kretek buatan tangan sekitar 0,22 persen, setara dengan hilangnya pekerjaan untuk 2.245 pekerja. Total pendapatan yang hilang dengan berkurangnya employment tersebut adalah sebanyak 0,1 persen dari pendapatan yang diperoleh pemerintah dari implementasi pajak. Pada akhirnya, petani tembakau akan lebih better off apabila mereka beralih kepada jenis tanaman lainnya.

Hal ini sekaligus menutup sesi pemaparan materi oleh tiga narasumber yang ada. Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang diikuti secara antusias oleh para audiens, baik yang hadir di lokasi maupun yang tergabung melalui platform Zoom. Dengan demikian, berakhir pula rangkaian SinarKU pada kesempatan kali ini.

Sesi seminar edisi ini merupakan salah satu bentuk tekad dari FEB UGM untuk mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu tujuan nomor tiga sekaligus delapan. Dari tujuan ketiga, upaya pengurangan konsumsi rokok oleh masyarakat akan mampu mengurangi potensi dampak negatif yang mungkin ditimbulkan dari aspek kesehatan. Sementara itu, terkait tujuan kedelapan, keberadaan pajak tembakau akan menimbulkan dampak yang meluas ke berbagai aspek ekonomi, tak terkecuali bagi produktivitas pekerja di sektor tembakau itu sendiri.

Reportase: Rizal Farizi  

SDG 3 SDG 8

Views: 1,249
Tags: SDG 3: Kehidupan Sehat Dan Sejahtera SDG 8: Pekerjaan Layak Dan Pertumbuhan Ekonomi

Related Posts

Softskill - Interview Skill FEB UGM 2025

Alumni FEB UGM Bagian Tips Sukses Wawancara Kerja Bagi Mahasiswa

Berita Jumat, 14 November 2025

Kemampuan berkomunikasi efektif, memahami diri, dan menyampaikan nilai secara meyakinkan menjadi kunci sukses dalam proses wawancara kerja. Kesadaran inilah yang ingin ditumbuhkan melalui kegiatan Mandatory Soft Skills: Interview Skills, yang digelar Career and Student Development Unit (CSDU) FEB UGM bersama Lutfi Anggriawan, MR 5, CFP, CHRM, Branch Office Head (Assistant Vice President) BRI Cabang Yogyakarta Cik Ditiro yang juga alumni Manajemen FEB UGM.

Lutfi, menyampaikan interview skills merupakan kemampuan kandidat untuk mempresentasikan diri dan kompetensinya secara efektif dalam proses wawancara, termasuk dalam komunikasi verbal, non-verbal, serta kemampuan menjawab pertanyaan dengan tepat dan terarah.

Tim Basket Putra FEB UGM

Tim Basket FEB UGM Raih Emas dan Perak Porsenigama 2025

Prestasi Jumat, 14 November 2025

Tim Basket Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) kembali menorehkan prestasi gemilang di Pekan Olahraga dan Seni Universitas Gadjah Mada (Porsenigama) 2025.

Pengukuhan Guru Besar Gugup Kismono

Prof. Gugup Kismono Dikukuhkan Guru Besar, Soroti Work Life Balance di Era Gig Economy

Berita Kamis, 13 November 2025

Dunia kerja masa kini tengah menghadapi tantangan besar akibat perubahan orientasi hidup generasi muda dan meningkatnya tekanan digital. Perubahan besar dalam dunia kerja ini menuntut cara pandang baru terhadap keseimbangan hidup.

Entrepreneurs Table

Tiga Ide Bisnis Inovatif Mahasiswa FEB UGM Pemenang Program Pra-Inkubasi YES! 2025

Berita Rabu, 12 November 2025

Kelompok LAZE, RB Nusantara, dan Bantoo dinobatkan sebagai tiga pemenang Program Pra-Inkubasi Young Entrepreneur Show! (YES!) 2025 yang diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Mahasiswa Manajemen (IKAMMA) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM).

Berita Terkini

  • Alumni FEB UGM Bagian Tips Sukses Wawancara Kerja Bagi Mahasiswa
    14 November, 2025
  • Tim Basket FEB UGM Raih Emas dan Perak Porsenigama 2025
    14 November, 2025
  • Prof. Gugup Kismono Dikukuhkan Guru Besar, Soroti Work Life Balance di Era Gig Economy
    13 November, 2025
  • Tiga Ide Bisnis Inovatif Mahasiswa FEB UGM Pemenang Program Pra-Inkubasi YES! 2025
    12 November, 2025
  • Milky Moo, Usaha Mahasiswa FEB UGM dengan Sentuhan Sehat dan Ramah Lingkungan
    12 November, 2025

Agenda

  • 14Nov Public Lecture: Private Equity Introduction
All Events
Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Jln. Sosio Humaniora No.1, Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia 55281

Peta & Arah
Informasi Kontak Selengkapnya

Direktori Fakultas

  • Informasi Publik
  • Manajemen Ruang
  • Manajemen Aset
  • Manajemen Makam

Mahasiswa

  • Komunitas Mahasiswa
  • Layanan Mahasiswa
  • Asrama Mahasiswa
  • Pengembangan Karir
  • Paparan Internasional
  • Beasiswa
  • Magang

Alumni

  • Komunitas Alumni
  • Layanan Alumni
  • Pelacakan Studi
  • Pekerjaan & Magang
  • Beasiswa

Social Media

© 2025 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

Kebijakan PrivasiPeta Situs

💬 Butuh bantuan?
1
FEB UGM Official WhatsApp
Halo 👋
Bisakah kami membantu Anda?
Buka percakapan
[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju