Peringati Dies Natalis ke-69, FEB UGM Tegaskan Komitmen Ciptakan Lingkungan Pendidikan Inklusif
- Detail
- Ditulis oleh Kurnia
- Kategori: Berita
- Dilihat: 465
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menggelar acara puncak peringatan Dies Natalis ke-69 yang diisi dengan Rapat Senat Terbuka Fakultas antara lain penyampaian Laporan Senat, Laporan Tahunan Dekan, dan Orasi Ilmiah. Puncak peringatan Dies Natalis yang berlangsung Kamis, 19 September 2024 di Lantai 8 Gedung Pembelajaran FEB UGM dihadiri oleh Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG., Ph.D., beserta para dekan fakultas dan sekolah, anggota Senat Fakultas FEB dosen, tenaga profesional, serta mahasiswa.
Dekan FEB UGM, Didi Achjari, Prof. Dr., M.Com., Ak., CA., dalam laporannya menekankan bahwa momen dies natalis kali ini mengingatkan kembali akan misi FEB UGM yaitu We Nurture Future-Ready Leaders in Economics and Business to Foster Sustainability. Misi ini tercermin dalam tema peringatan Dies Natalis ke-69 bertajuk "Embracing Inclusivity and Diversity in Economics and Business Education," yang menegaskan komitmen FEB UGM untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang terbuka bagi semua, termasuk penyandang disabilitas, guna memastikan akses yang setara dalam penyelenggaraan pendidikan ekonomika dan bisnis.
"Sejalan dengan semboyan UGM, "mengakar kuat dan menjulang tinggi," FEB UGM terus memperluas kesempatan bagi setiap putra putri terbaik bangsa dari semua wilayah Indonesia tanpa memandang latar belakang maupun kondisi fisik dan ekonomi. FEB UGM juga memegang nilai-nilai objektivitas dan keadilan, menghargai setiap civitas akademika tanpa diskriminasi ras, etnis, gender, atau agama," paparnya, Kamis (19/9).
Didi menyampaikan FEB UGM terus mempertahankan proses seleksi yang ketat untuk memastikan kualitas mahasiswa yang diterima. Pada tahun akademik 2024/2025, FEB UGM menerima 608 mahasiswa baru program sarjana yang terdiri dari 161 program internasional (IUP) dan 447 program reguler. Adapun selektivitas masuk tergolong tinggi dengan acceptance rate pada Program Studi S1 Akuntansi mencapai 4%, pada Program Studi S1 Ilmu Ekonomi mencapai 5% dan pada Program Studi S1 Manajemen mencapai 3%.
"Program studi-program studi S2 dan S3 juga melaksanakan penerimaan mahasiswa setiap semester dengan tetap menjaga kualitas mahasiswa yang diterima," imbuhnya.
Sembari terus mempertahankan proses seleksi yang ketat, FEB UGM berkomitmen kuat meningkatkan inklusivitas dengan mendukung peningkatan akses pendidikan bagi seluruh masyarakat. Hal tersebut yang diwujudkan melalui berbagai skema jalur masuk dan beasiswa yang disediakan oleh FEB UGM berupa keringanan biaya kuliah dan berbagai dukungan beasiswa oleh pemerintah, yayasan, perusahaan, dan alumni.
Didi menjelaskan pada tahun 2024, tercatat mahasiswa baru jenjang sarjana berasal dari 27 provinsi dengan komposisi mahasiswa luar Jawa mencapai 19,9%. Sementara mahasiswa aktif FEB UGM di jenjang sarjana yang berstatus sebagai penerima beasiswa mencapai 438 orang mahasiswa dengan 235 orang diantaranya merupakan penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K). Selanjutnya, sebanyak 50,12% mahasiswa baru program sarjana reguler merupakan penerima beasiswa Uang Kuliah Tunggal (UKT) mulai dari keringanan 25% hingga 100%. Dari jumlah tersebut 13,32% diantaranya menerima beasiswa UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi 100% atau UKT 0.
"Keringanan ini diberikan kepada 241 mahasiswa dengan nilai total mencapai Rp606,250 juta," jelasnya.
Di luar skema tersebut, berbagai beasiswa juga diterima mahasiswa dari Bank Indonesia (skema reguler dan unggulan), KAEGAMA 1982, KAFEGAMA 1989, serta program Bakti BCA, BNI Early Recruitment Program, dan Mitsubishi UFJ.
Didi menyebutkan FEB UGM juga terus berkomitmen meraih capaian terbaik pada tingkat lokal, nasional, dan internasional. Di tingkat global FEB UGM sukses mempertahankan akreditasi dari The Association to Advance Collegiate Schools of Business (AACSB) di tahun 2024. Sebelumnya akreditasi pertama kalinya diraih pada tahun 2014 dan reakreditasi pertama pada tahun 2019. Reakreditasi tahun 2024 meliputi seluruh 13 program studi S1, S2, dan S3 di bawah Departemen Akuntansi, Departemen Ilmu Ekonomi, dan Departemen Manajemen.
Selain pengakuan internasional dari AACSB, FEB UGM juga berhasil memperoleh akreditasi nasional tertinggi yaitu peringkat "Unggul" dari Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi (LAMEMBA) untuk 12 program studi. Sementara, dua program studi lain yaitu Program Studi Magister Sains Ilmu Ekonomi dan Program Studi Doktor Ilmu Ekonomi masih terakreditasi A dari BAN PT dan akan menjalani proses reakreditasi LAMEMBA pada tahun 2025.
Dari sisi reputasi global, Didi menyebutkan FEB UGM berhasil mempertahankan posisinya yang solid dalam QS World University Rankings (WUR) 2024. Untuk bidang Accounting and Finance, FEB UGM tetap kokoh pada peringkat 151-200 dunia, untuk bidang Business and Management Studies, FEB UGM berada pada peringkat 201-250 dunia dan yang menggembirakan untuk bidang Economics and Econometrics kini FEB UGM juga berada di peringkat 201-250 dunia meningkat dari peringkat 301-350 sebelumnya.
Dalam kesempatan tersebut Didi tutur memaparkan berbagai pencapaian FEB UGM. Beberapa diantaranya pengembagan soft skills mahasiswa, inovasi akademik, kemitraan, SDM, penelitian, publikasi hingga infrastruktur dan fasilitas.
Usai laporan dekan turut disampaikan orasi berjudul Sekelumit Bunga Rampai Pemikiran Ekonom UGM mengenai Pembangunan Pertanian di Indonesia oleh Prof. Dr. Catur Sugiyanto, M.A. Dalam orasinya Catur banyak memaparkan tentang pembangunan pertanian di Indonesia. Bahasan dimulai dari bagaimana petani merespon perubahan kebijakan revolusi hijau awal tahun 1960-an hingga analisis perilaku petani pasca swasembada beras 1984. Orasi ditutup dengan rangkuman mengenai strategi pembangunan berbasis pertanian.
Reportase: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals