Program Pra Inkubasi Bisnis FEB UGM Untuk Cetak Wirausaha Muda
- Detail
- Ditulis oleh Shofi
- Kategori: Berita
- Dilihat: 340
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) mendorong lahirnya wirausaha-wirausaha muda mahasiswa. Untuk mewujudkan hal tersebut FEB UGM melalui unit Career and Student Development Unit (CSDU) menyelenggarakan program Pra-Inkubasi Bisnis FEB UGM yang salah satu rangkaian acaranya adalah talkshow bertajuk "Kick-off and Innovative Talk Pra-Inkubasi" bagi mahasiswa, Rabu 16 Oktober 2024 di Djarum Hall, Pertamina Tower. Acara ini bertujuan untuk mengembangkan mindset founder dan membekali mahasiswa dengan pengetahuan tentang bagaimana menghasilkan ide bisnis yang inovatif.
Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia, Suyanto, S.E., M.B.A., Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan program pra inkubasi bisnis diselenggarakan sebagai bagian dari upaya FEB UGM dalam mencetak wirausahawan muda. Melalui program ini diharapkan mampu membawa perubahan positif dalam mendorong perekonomian nasional. "Harapannya dari program ini akan lahir banyak wirausahawan muda dari FEB UGM,” tuturnya Rabu (16/10).
Suyanto mengatakan FEB UGM akan memberikan dana hibah usaha bagi tim mahasiswa yang terpilih masuk dalam program pra inkubasi bisnis ini. Bantuan pendanaan usaha tersebut diberikan sebagai stimulus untuk memulai pengembangan usaha bagi tiga tim terbaik.
“Tim yang terpilih akan mendapatkan stimulus sebesar 10 juta per kelompok untuk memulai ide usaha atau startup," ujarnya.
Dalam Kick-off and Innovative Talk Pra-Inkubasi ini menghadirkan Chief Marketing Officer Sevenpreneur, Christian Ivan Halim yang membagikan wawasannya mengenai entrepreneurship, perjalanan menjadi founder, dan realitas yang dihadapi oleh para pengusaha muda. Dalam paparannya yang berjudul “Introduction to Founder’s Mindset and How to Generate Business Ideas”, Ivan menjelaskan bahwa menjadi founder dalam membangun bisnis bukanlah hal yang mudah. Begitupun meraih kesuksesan dalam menjalankan usaha. “Menjadi seorang founder yang sukses adalah mereka yang memahami bahwa proses adalah kunci dari pencapaian tersebut," ungkapnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan kunci berbisnis adalah mewujudkan ide bisnis yang dieksekusi dengan baik. Selain itu dalam pengembangan bisnis tidak melulu harus besar ataupun mengubah dunia. “Yang paling penting adalah melihat masalah di sekitar yang menggugah kegelisahan kalian dan coba untuk menemukan solusinya,” imbuhnya.
Selama sesi diskusi, Ivan juga membahas pentingnya membangun tim yang solid dan mendukung satu sama lain karena kegagalan sering kali berakar dari masalah internal founder. Ia mendorong para mahasiswa untuk tidak hanya memikirkan tentang bagaimana membangun produk, tetapi juga untuk memahami visi yang lebih besar di balik bisnis mereka. Membangun bisnis diibaratkan layaknya menaiki kapal yang harus mengetahui komponen apa saja yang ada, tujuan akhir, kapasitas awak kapal, dan dengan cara seperti apa untuk mendapatkan hasil yang dikehendaki.
Ia juga menjelaskan mindset yang harus dimiliki oleh seorang entrepreneur adalah tentang menemukan jalan atau membuat jalan. Sebab mengelola bisnis akan selalu berhadapan dengan berbagai tantangan baik terkait waktu, uang, dan energi.
Di akhir paparannya Ivan berpesan kepada para mahasiswa agar ide bisnis tidak hanya sekadar menjadi impian belaka namun dapat segera direalisasikan. Ide bisa jadi hal yang murah tetapi dengan melakukan eksekusi membuat ide tersebut menjadi bernilai lebih.
Reportase: Shofi Hawa Anjani
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals