• Tentang UGM
  • SIMASTER
  • SINTESIS
  • Informasi Publik
  • SDGs
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
  •  Tentang Kami
    • Sekilas Pandang
    • Sejarah Pendirian
    • Misi dan Visi
    • Nilai-Nilai
    • Pimpinan Fakultas
    • Pimpinan Senat
    • Pimpinan Departemen
    • Pimpinan Program Studi
    • Pimpinan Unit
    • Dewan Penasihat Fakultas
    • Laporan Tahunan
    • Fasilitas Kampus
    • Identitas Visual
    • Ruang Berita
    • Dies Natalis ke-70
  • Program Akademik
    • Program Sarjana
    • Program Magister
    • Program Doktor
    • Program Profesi
    • Program Akademik Singkat
    • Program Profesional & Sertifikasi
    • Program Sarjana Internasional (IUP)
    • International Doctorate in Business (IDB)
    • Kalender Akademik
    • Ruang dan Kegiatan
  • Fakultas & Riset
    • Keanggotaan Fakultas
    • Akreditasi Fakultas
    • Jaringan Internasional
    • Dosen
    • Profesor Tamu dan Rekan Peneliti
    • Staf Profesional
    • Publikasi
    • Jurnal Yang Diterbitkan
    • Kertas Kerja
    • Bidang Kajian
    • Unit Pendukung
    • Kemitraan Konferensi Internasional
    • Call for Papers
    • Pengabdian Kepada Masyarakat
    • Perpustakaan
  • Pendaftaran
  • Home
  • Berita

Membangun Kesiapsiagaan Mental dengan Psychological First Aid

  • Berita
  • 20 November 2024, 10.57
  • Oleh : Admin
Anisa Yuliandri

Kesehatan mental merupakan fondasi bagi kesejahteraan keseluruhan mencakup aspek emosi, perilaku, kognitif, dan fisik. Namun, perubahan lingkungan, pengalaman tidak menyenangkan, tekanan kerja, atau hubungan interpersonal sering kali menimbulkan tekanan psikologis yang bisa mengganggu kesehatan mental. Psychological First Aid (PFA) hadir sebagai pendekatan untuk memberikan pertolongan pertama bagi individu yang mengalami krisis psikologis.

Psikolog Career and Student Development Unit (CSDU) FEB UGM, Anisa Yuliandri, S.Psi., M.Psi., Psikolog., menyebutkan pentingnya Psychological First Aid (PFA). PFA ini penting sebagai usaha memberikan dukungan kepada orang yang tengah mengalami krisis atau yang membutuhkan dukungan.

“PFA ini dilakukan dengan menunjukkan empati dan bisa dilakukan oleh siapa saja,” jelasnya, Jum’at 15 November 2024 dalam sesi pengembangan diri bagi staf profesional secara daring bertajuk Membangun Kesiapsiagaan Mental: Psychological First Aid di Lingkungan Kampus.

Anisa menjelaskan PFA bertujuan memberikan perhatian kepada individu yang membutuhkan, memberikan rasa aman, hingga membantu menghadapi stress dari suatu peristiwa yang tidak nyaman. Selain itu, melalui PFA ini diharapkan dapat mencegah memburuknya kondisi psikologis individu sebelum mendapat penanganan lanjutan dan membantu orang untuk terhubung dengan informasi, pelayanan dan dukungan sosial lainnya.

Lebih lanjut Anisa memaparkan tentang tiga prinsip utama dalam PFA, yaitu Look, Listen dan Link. Langkah pertama dalam PFA adalah Look yakni mengenali situasi dan mengidentifikasi siapa yang membutuhkan bantuan. Berikutnya, Listen yaitu mendengarkan secara aktif dengan penuh empati adalah inti dari PFA. Terakhir, Link dimana setelah memahami kondisi yang terjdi selanjutnya membantu mengarahkan individu ke layanan yang sesuai, seperti konselor atau psikolog, jika diperlukan. Pendekatan ini dirancang agar siapa saja agar dapat memberikan dukungan awal kepada individu yang membutuhkan.

Dalam memberikan dukungan psikologis, lanjutnya, penting untuk memilih tempat yang tenang dan aman, menjaga jarak yang pantas, serta menunjukkan perhatian melalui kontak mata, anggukan kepala, dan mengikuti ekspresi individu. Sikap sabar, tenang, memberikan informasi yang aktual dan jujur, mengakui serta memvalidasi perasaan, menjaga privasi, dan mendukung individu untuk menolong diri sendiri menjadi kunci utama.

Sebaliknya, hindari membocorkan informasi pribadi, menghakimi perasaan atau perilaku, menyela pembicaraan, memaksakan individu untuk berbicara, atau menyampaikan pandangan pribadi. Selain itu, jangan terlalu cepat menyimpulkan, melakukan kontak fisik tanpa persetujuan, mengarang informasi, atau mengabaikan kekuatan mereka dalam mengatasi masalahnya sendiri.

Dalam pelatihan tersebut, Anisa menyebutkan pentingnya mengenali gejala stres atau tekanan psikologis. Apabila menemui kesulitan dalam menemukan solusi atas persoalan yang dihadapi, individu yang mengalami stres diharapkan tidak ragu untuk mengakses layanan psikologis.

Dalam upaya menciptakan kampus yang sehat dan inklusif, FEB UGM menyediakan layanan psikologis yang berada dibawah naungan Career and Student Development Unit (CSDU) FEB UGM. Selain layanan di tingkat fakultas, terdapat beberapa layanan psikologis di lingkungan UGM yang dapat diakses oleh civitas akademika UGM antara lain Unit Konsultasi Psikologi (UKP) Fakultas Psikologi UGM, Mental Health Emergency Response Line (MHERL), Gadjah Mada Medical Center (GMC), dan Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM.

Reportase: Shofi Hawa Anjani
Editor: Kurnia Ekaptiningrum

Sustainable Development Goals

SDG 3 SDG 5 SDG 16 SDG 17

Views: 619
Tags: SDG 16: Perdamaian Keadilan Dan Kelembagaan Yang Tangguh SDG 17: Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan SDG 3: Kehidupan Sehat Dan Sejahtera SDG 5: Kesetaraan Gender SDGs

Related Posts

PEOPLE PLEASER

Dampak People Pleaser terhadap Kesehatan Mental

Berita Jumat, 3 Oktober 2025

Dalam kehidupan perkuliahan, mahasiswa kerap dihadapkan pada berbagai pilihan, mulai dari ajakan hangout, nongkrong sepulang kuliah, hingga perjalanan mendadak di akhir pekan.

Prof. AGUS SARTONO

MBG Gagasan Besar dan Realita

Suara Akademisi Jumat, 3 Oktober 2025

Oleh: Prof. Dr. R. Agus Sartono, M.B.A.
Guru Besar Departemen Manajemen FEB UGM
Deputi Bidang Pendidikan dan Agama, Kemenko Kesra/PMK RI 2010-2014

Makan Bergizi Gratis atau MBG sejatinya merupakan ide yang bagus, belajar dari pengalaman di negara maju.

Novat Pugo Sambodo

Dosen FEB UGM Soroti Dampak Ekonomi Konsumsi MBDK

Berita Rabu, 1 Oktober 2025

Konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) bukan hanya ancaman bagi kesehatan, tetapi juga menjadi beban ekonomi negara. Dari risiko obesitas hingga lonjakan biaya layanan kesehatan, dampaknya meluas hingga membebani anggaran negara. 

Dosen Program Studi Ilmu Ekonomi FEB UGM, Novat Pugo Sambodo, S.E., MIDEC., mengungkapkan bahwa meskipun minuman berpemanis bisa saja dilepas ke pasar tanpa intervensi pemerintah, risikonya jauh lebih besar daripada yang dibayangkan.

Ahmad Zaki

Tantangan dan Peluang ESG Assurance dalam Audit Laporan Keberlanjutan

Berita Rabu, 1 Oktober 2025

Isu Environmental, Social, and Governance (ESG) semakin menjadi perhatian penting di dunia bisnis. Perusahaan tidak hanya dituntut menyajikan laporan keuangan yang andal, tetapi juga melaporkan upaya keberlanjutan mereka.

Berita Terkini

  • Dampak People Pleaser terhadap Kesehatan Mental
    3 Oktober, 2025
  • MBG Gagasan Besar dan Realita
    3 Oktober, 2025
  • Dosen FEB UGM Soroti Dampak Ekonomi Konsumsi MBDK
    1 Oktober, 2025
  • Tantangan dan Peluang ESG Assurance dalam Audit Laporan Keberlanjutan
    1 Oktober, 2025
  • Tips Menjaga Kesehatan Mental Bagi Mahasiswa
    30 September, 2025
Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Jln. Sosio Humaniora No.1, Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia 55281

Peta & Arah
Informasi Kontak Selengkapnya

Direktori Fakultas

  • Informasi Publik
  • Manajemen Ruang
  • Manajemen Aset
  • Manajemen Makam

Mahasiswa

  • Komunitas Mahasiswa
  • Layanan Mahasiswa
  • Asrama Mahasiswa
  • Pengembangan Karir
  • Paparan Internasional
  • Beasiswa
  • Magang

Alumni

  • Komunitas Alumni
  • Layanan Alumni
  • Pelacakan Studi
  • Pekerjaan & Magang
  • Beasiswa

Social Media

© 2025 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

Kebijakan PrivasiPeta Situs

💬 Butuh bantuan?
1
FEB UGM Official WhatsApp
Halo 👋
Bisakah kami membantu Anda?
Buka percakapan
[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju