Mahasiswa FEB UGM Ikuti Konferensi The 4th AICEE di Laos
- Detail
- Ditulis oleh Najwah
- Kategori: Berita
- Dilihat: 13
Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM), Ghozi Naufal Ali berpartisipasi dalam The 4th ASEAN International Conference on Energy and Environment (AICEE) di Vientiane, Laos pada 25 September 2024.
Mahasiswa Program Sarjana Studi Ilmu Ekonomi angkatan 2020 ini mengikuti konferensi bersama dengan banyak akademisi meliputi mahasiswa program sarjana dan pascasarjana, dosen, hingga peneliti dari berbagai negara di kawasan ASEAN, Australia dan Jepang. The 4th ASEAN International Conference on Energy and Environment (AICEE) adalah konferensi internasional terkemuka yang diselenggarakan setiap tahun oleh ASEAN Centre for Energy (ACE) sebagai wadah diskusi bagi akademisi, pembuat kebijakan, dan pebisnis terkait isu energi dan lingkungan di wilayah Asia Tenggara.
Tahun ini Kementerian Energi dan Pertambangan Laos menjadi tuan rumah penyelenggara dengan mengusung tema "Charting ASEAN’s Energy Future for Regional Interconnectivity and Resilience". Tema ini bertujuan untuk membahas isu-isu lintas disiplin dan lintas sektor guna mempromosikan ASEAN Energy Blueprint dan prioritas energi di bawah kepemimpinan Laos sebagai Ketua ASEAN.
Dalam konferensi tersebut Ghozi mempresentasikan paper berjudul "Quantifying the Health Factor as a Mediator of the Pollution-Productivity Relationships ini Indonesia". Dalam paper tersebut Ghozi fokus menyoroti dampak polusi udara terhadap produktivitas tenaga kerja di Indonesia. “Saat itu saya menyampaikan kalkulasi dampak yang timbul dari polusi udara terhadap produktivitas tenaga kerja dengan menggunakan instrumen kesehatan,” jelasnya.
Ghozi mengkaji kalkulasi dampak polusi udara terhadap produktivitas tenaga kerja di Indonesia dengan menggunakan data longitudinal Indonesia dari dua periode yakni 2007 dan 2014). Selain itu ia juga menggunakan data citra satelit untuk mempresentasikan data polusi udara secara lebih akurat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa polusi udara memiliki dampak negatif terhadap produktivitas pekerja, dengan kesehatan sebagai faktor dominan yang memediasi hubungan tersebut.
Lebih lanjut Ghozi menceritakan pada sesi presentasi, setiap presenter dibagi berdasarkan sub-tema dari penelitian mereka. Ia masuk ke dalam sub-tema Environment, Policy, and Socioeconomics. Dalam sesi tersebut Ghozi mempresentasikan paper-nya, tetapi ia tidak hanya mendapatkan pertanyaan mengenai data dan metodologi yang digunakan saja, tetapi juga mendapatkan masukan dari para peserta dan panelis, sehingga membantunya meningkatkan kualitas penelitiannya.
Ghozi mengaku jika sebelumnya tidak terlalu berfokus pada konferensi. Namun setelah mendapatkan informasi dari temannya mengenai konferensi ini , ia menjadi tertarik karena karena tema yang diangkat relevan dengan studi yang sedang ia jalani. “Awalnya sih ikutan di esai dan KTI, tapi karena sudah paham statistik dan metodologi, coba naik tingkat ke konferensi dan alhamdulillah ketemu di konferensi internasional. Jadi, lebih ke kebetulan aja sih sebenernya,” ujarnya.
Mahasiswa muda ini memang berhasil unjuk gigi di konferensi internasional. Namun siapa sangka, ia sempat merasa ragu untuk mengikuti konferensi ini karena pertimbangan biaya akomodasi dan perjalanan selama konferensi yang cukup tinggi. Namun, ia beruntung karena FEB UGM sangat mendukung mahasiswanya untuk berkembang dan berprestasi melalui beerbagai keegiatan. Hal itu dibuktikan dengan dukungan penuh dari FEB berupa biaya konferensi, biaya akomodasi perjalanan dan dana operasional selama di Laos. “Bisa dibilang, bantuan dari fakultas itu bantuan full, jadi aku ga perlu mikirin biaya lagi dan cukup persiapan presentasi saja,” ujarnya.
Ghozi juga membagikan tips dan trik untuk teman-teman mahasiswa lain yang ingin mengikuti konferensi internasional. Pertama, perbanyak kemampuan teknis, seperti penulisan akademik, statistik, dan literature review yang bisa didapatkan selama berkuliah dan mengikuti berbagai lomba. Kedua, aktif mencari kesempatan konferensi nasional dan internasional melalui media sosial. Ketiga, aktif bertanya ke orang-orang berpengalaman, baik itu senior maupun dosen. “Kita dapat memulai dari hal yang kita unggulkan dan sukai, serta mengetahui hal apa yang ingin kita kejar di perkuliahan ini. Sembari mengerjakan tugas perkuliahan, kalian dapat aktif mengeksplor hal-hal yang kalian sukai selama perkuliahan. Intinya, jangan takut bertanya dan mencoba!” pungkasnya.
Sumber: Microeconomics Dashboard FEB UGM
Penulis: Najwah Ariella Puteri
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Foto: Dok. AICEEE
Sustainable Development Goals