Dorong publikasi internasional, FEB dirikan Kantor Publikasi
- Detail
- Kategori: Berita
- Dilihat: 3995
Menurunnya jumlah publikasi ilmiah yang diterbitkan dosen dalam kurun waktu lima tahun terakhir, Fakultas Ekonomika dan Bisnis mendirikan Kantor Publikasi FEB. Selain untuk mengenjot jumlah publikasi ilmiah, Kantor ini juga mengumpulkan dan mengelola publikasi ilmiah para dosen agar dapat diakses oleh masyarakat.
Kepala Kantor Publikasi FEB UGM, Prof. Mudrajad Kuncoro. Ph.D., mengatakan sepanjang tahun 2008 hingga 2012, dari 135 dosen di lingkungan FEB UGM menghasilkan 995 karya ilmiah. Itu pun tidak seluruhnya merupakan publikasi internasional, melainkan karya ilmiah berupa 121 buku, 112 makalah seminar dan konferensi, 243 publikasi jurnal, 70 proceeding, dan 6 paper. "Untuk di jurnal internasional sebanyak 133 publikasi dan 110 publikasi di jurnal nasional," kata Mudrajat, Jumat (10/5).
Dari ketiga jurusan di FEB, Manajemen, Akuntansi dan Ilmu Ekonomi, Mudrajad mengatakan jurusan Akuntansi yang paling banyak menerbitkan publikasi di jurnal internasional yakni 56 publikasi, diikuti jurusan manajemen 40 publikasi dan ilmu ekonomi sebanyak 37 publikasi.
Namun yang paling disoroti, kata Mudrajat adalah publikasi kerjasama working paper yang hanya menghasilkan 6 publikasi. Bahkan untuk publikasi kasus selama lima tahun, dosen FEB hanya mampu menghasilkan 11 kasus. "Padahal banyak kasus yang bisa dijadikan riset," ungkapnya.
Mudarajat yang menjadi salah satu dari lima dosen FEB yang paling produktif menerbitkan karya ilmiah, menegaskan publikasi ilmiah menjadi sarana untuk memproleh cum bagi peneliti. Lebih dari itu, juga menjadi sarana untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat terhadap hasil penelitian dan pengembangan masyarakat.
Dosen Manajemen FEB, Nurul Indarti, Ph.D., menuturkan kantor publikasi FEB diharapkan mampu mengelola pengetahuan yang dihasilkan para dosen dan mahasiswa agar bisa diakses langsung masyarakat lewat media teknologi informasi www.publications.feb.ugm.ac.id. "Selain bisa diakses dan bisa diseminasikan di masyarakat tanpa harus datang ke FEB," ujarnya.
Hasil riset pengetahuan yang dihasilkan akademisi diakui Nurul dirasakan sangat membantu kalangan wirausaha. Menurutnya, wirausaha sukses umumnya memiliki pengetahuan yang lebih banyak. Kendati demikian, dari hasil penelitiannya pada ribuan wirausaha yang ada di tanah air menunjukkan hal sebaliknya. "Aspek marketing dan kesiapan sosial networking, ternyata sangat membantu mereka untuk bisa sukses," ungkapnya.
Sumber: Gusti/UGM