• Tentang UGM
  • SIMASTER
  • SINTESIS
  • Informasi Publik
  • SDGs
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
  •  Tentang Kami
    • Sekilas Pandang
    • Sejarah Pendirian
    • Misi dan Visi
    • Nilai-Nilai
    • Pimpinan Fakultas
    • Pimpinan Senat
    • Pimpinan Departemen
    • Pimpinan Program Studi
    • Pimpinan Unit
    • Dewan Penasihat Fakultas
    • Laporan Tahunan
    • Fasilitas Kampus
    • Identitas Visual
    • Ruang Berita
    • Dies Natalis ke-70
  • Program Akademik
    • Program Sarjana
    • Program Magister
    • Program Doktor
    • Program Profesi
    • Program Akademik Singkat
    • Program Profesional & Sertifikasi
    • Kalender Akademik
    • Ruang dan Kegiatan
  • Fakultas & Riset
    • Keanggotaan Fakultas
    • Akreditasi Fakultas
    • Jaringan Internasional
    • Dosen
    • Profesor Tamu dan Rekan Peneliti
    • Staf Profesional
    • Publikasi
    • Jurnal Yang Diterbitkan
    • Kertas Kerja
    • Bidang Kajian
    • Unit Pendukung
    • Kemitraan Konferensi Internasional
    • Call for Papers
    • Pengabdian Kepada Masyarakat
    • Perpustakaan
  • Pendaftaran
  • Home
  • Berita

Sosialisasi DEQPI ke BAPPEDA DIY: Pembangunan Keunggulan Kualitas Keistimewaan Yogyakarta di Mata Dunia

  • Berita
  • 18 Agustus 2014, 15.08
  • Oleh : Admin

Konsep Keistimewaan Yogyakarta pada realisasinya harus relevansi dengan pilar-pilar “istimewa”, sehingga tepat guna dan manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh elemen masyarakat Yogyakarta.

Pada Jum’at (15/8) bertempat di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (BAPPEDA DIY) terselenggara pertemuan rapat sosialisasi dan BAPPEDA DIY dengan Dashboard for Excellence Quality and Productivity Improvement (DEQPI) Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) untuk membahas kerjasama dan kegiatan riset dengan fokus dan tujuan yang sesuai pada aspek Keistimewaan DIY.

Kepala BAPPEDA DIY, Drs. Tavip Agus Rayanto, M.Si. menyambut optimis langkah kerjasama ini, mengingat pentingnya riset sebagai bagian dari upaya perubahan dan perbaikan di segala aspek sesuai dengan filosofi Keistimewaan Yogyakarta.

Muhammad Edhie Purnawan, M.A., Ph.D., Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni FEB UGM dalam sambutannya mewakili Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc., Ph.D., Dekan FEB-UGM dan Tim DEQPI FEB-UGM, menyampaikan bahwa perlu adanya kolaborasi yang dapat membantu perekonomian dan kemajuan di Yogyakarta. Beliau juga menyampaikan bahwa DEQPI, salah satunya dapat memberikan kontribusi dan peran penting seperti pembangunan dan operasi indeks sebagai indikator pencapaian. Salah satu indeks yang dapat disosialisasikan DEQPI seperti indeks wanita bekerja, indeks ekonomi, indeks akuntabilitas, dan sebagainya. Indeks tersebut misalnya dikembangkan lagi dengan memasukkan elemen keistimewaan DIY seperti salah satu contohnya unsur budaya.

Selain itu, pengentasan kemiskinan di Yogyakarta menurut Kepala BAPPEDA DIY adalah salah satu hal yang prioritas beberapa tahun terakhir ini. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan salah satu cara dalam upaya pengentasan kemiskinan. Beliau menambahkan bahwa pendidikan berbasis budaya adalah salah satu konsep yang diharapkan dalam pembangunan DIY dengan keistimewaannya.

Sebagai tahap awal komitmen kerjasama, Tim DEQPI FEB UGM diwakili oleh Rika Fatimah P.L., S.T., M.Sc., Ph.D. dan Akhmad Akbar Susamto, S.E, M.Phil., Ph.D. memaparkan beberapa konsep dari implementasi indeks yang nantinya dapat dikembangkan sesuai dengan aspek Keistimewaan Yogyakarta dalam mencapai pembangunan keunggulan yang berkualitas. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, pengembangan indeks dapat dilakukan di semua aspek kehidupan. Pada tingkat pemerintahan misalnya, indeks akan menjadi raport untuk evaluasi dan perbaikan kinerja pemerintah. Pentingnya pengukuran indeks dikarenakan sifat objektif indeks yang berdasar pada aspek yang menjadi prioritas. Data pengukuran dapat diperoleh melalui data primer dan sekunder.

Direktur DEQPI, Rika Fatimah P.L., S.T., M.Sc., Ph.D., dalam presentasinya memaparkan bahwa dari sisi kesejahteraan, pengentasan kemiskinan, dan economic sustainability, dapat dikembangkan Indeks Unik Wanita Bekerja (WWU Index) di Yogyakarta sehingga menghasilkan rumusan kebijakan dan sistem bekerja yang UNIK bagi wanita bekerja berdasarkan pada keunikan wanita. Keunikan wanita bekerja ini diharapkan dapat membuka peluang kerja kepada seluruh lapisan wanita baik yang berpendidikan tinggi maupun rendah. Hal tersebut dapat dicapai dengan adanya indeks penyetaraan kemampuan atau mapping skill informal ke profesional. Konsep “kehadiran bekerja secara fisik” dapat dialternatifkan dengan “konsep bekerja dari rumah” baik secara virtual office atau online communication. Jenis pekerjaan tersebut, seperti menjadi “agen BAPPEDA DIY” dalam usaha pengendalian inflasi di pasar tradisional dengan ikut serta melaporkan secara online atau mobile kepada BAPPEDA DIY harga-harga sembako yang tidak sesuai dengan kebijakan yang ada. Berbagai konsep unik untuk meningkatkan produktifitas wanita bekerja dapat lebih diwujudkan sehingga wanita dapat bekerja dengan lebih bahagia tanpa harus mengesampingkan keluarganya dan tetap bekerja secara profesional. Rika Fatimah P.L., S.T., M.Sc., Ph.D., melanjutkan, dengan pengembangan indeks unik wanita bekerja maka diharapkan dapat menciptakan dampak positif yang bermanfaat bagi wanita bekerja dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat. Hal ini juga berdampak pada ekonomi nasional secara umumnya mengingat bursa wanita bekerja di Indonesia cenderung mengalami kenaikan.

Selain itu, Rika Fatimah P.L., S.T., M.Sc., Ph.D. juga memberi contoh lain dari pengembangan indeks, salah satunya adalah standarisasi kualitas pelayanan atau quality service standardization dengan menganalogikan status fasilitas warung makan seperti status hotel bintang lima, empat, melati dan sebagainya. Warung makan pinggir jalan di Yogyakarta yang selama ini dianggap kurang “higienis” dan kurang dioptimalkan sehingga kurang mendapat minat wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara. Rika Fatimah P.L., S.T., M.Sc., Ph.D., memaparkan bahwa hal ini dapat menjadi peluang di sektor pariwisata apabila dikelola dengan baik. Realisasi hal tersebut dapat dilakukan dengan pengembangan indeks berdasarkan aspek budaya, kearifan lokal, pariwisata, dan kualitas sehingga dapat terstandarisasi sehingga warung makanan menjadi eksotisme tersendiri bagi DIY tanpa meninggalkan filosofi keistimewaan.

Akhmad Akbar Susamto, S.E, M.Phil., Ph.D. menyampaikan bahwa di Yogyakarta dapat dibuat indeks daya saing dan pembangunan keistimewaan berdasarkan elemen “keistimewaan”, dimana indikator-indikator dibangun dari filosofi kebudayaan, kesejahteraan, pendidikan, pariwisata, dan bidang lainnya. Nantinya indeks tersebut menjadi kajian sebagai rekomendasi stakeholder dalam pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan di tingkat makro.

DEQPI FEB UGM mengharapkan pengaplikasian indeks di lingkungan BAPPEDA DIY dapat mendukung program dan tujuan BAPPEDA DIY dalam peningkatan kualitas masyarakat Yogyakarta dalam berbagai aspek kehidupan. Pada pelaksanaannya, indeks tersebut dievaluasi secara real-time dan menjadi rekomendasi untuk perbaikan pada program yang telah terlaksana. Kondisi tersebut menjadi bagian continuous improvement yang sejalan dengan pembangunan keunggulan berkualitas. Kedepannya, diharapkan Yogyakarta dapat menjadi index centre sehingga dapat menjadi rujukan kota lain di Indonesia juga di dunia internasional.

Komitmen kerjasama antara BAPPEDA DIY dan DEQPI FEB UGM akan dilanjutkan dengan penyiapan konsep indeks yang sesuai dengan filosofi “keistimewaan” Yogyakarta untuk pemaparan dan diskusi yang lebih mendalam dengan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X. Konsep indeks yang sesuai dengan visi dan misi antara semua pihak khususnya masyarakat Yogyakarta, tentunya akan tepat sasaran dan riset tersebut dapat menjadi bagian dari program perencanaan BAPPEDA DIY sehingga dapat terealisasikan.

Pertemuan yang berlangsung di gedung BAPPEDA DIY ini dihadiri oleh Kepala BAPPEDA DIY, Drs. Tavip Agus Rayanto, M.Si.; Ir. Sugeng Purwanto, M.M.A (Kepala Bidang Perekonomian); Dra. Puji Astuti, M.Si. (Kepala Bidang KESRA); Danang Setiadi (KESRA); Dionysius Desembrianto, S.E., M.Si., M.A. (Bidang Pengendalian); Gutik Lestari (Renstik) dan beberapa bidang terkait lainnya juga beberapa asisten BAPPEDA DIY dan DEQPI FEB UGM. Pertemuan diakhiri dengan penyerahan cinderamata dari DEQPI FEB UGM kepada BAPPEDA DIY dan penyerahan buku “Yogyakarta Menyongsong Peradaban Baru” untuk DEQPI FEB UGM oleh BAPPEDA DIY.

Sumber: Agung/DEQPI

Views: 140

Related Posts

Staf humas, staf profesional, dan mahasiswa FEB UGM mengikuti workshop penulisan berita dan fotografi pada 19 Mei 2025 di Ruang Audio Visual untuk memperkuat kualitas publikasi institusi.

FEB UGM Gelar Pelatihan Jurnalistik dan Fotografi untuk Perkuat Citra Institusi

Berita Senin, 19 Mei 2025

Dalam rangka memperkuat kapasitas kehumasan dalam membangun citra institusi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menyelenggarakan workshop bertajuk “Memperkuat Narasi Publikasi FEB UGM: Pelatihan Penulisan Berita dan Fotografi” pada Senin, 19 Mei 2025 di Ruang Audio Visual lantai 1, Gedung Sayap Timur FEB UGM yang diikuti oleh pengelola humas, staf profesional, dan mahasiswa FEB UGM.

Kepala Learning Academic and Multimedia Production & Public Relations (LAMPR) FEB UGM, Fitri Amalia, Ph.D., menyampaikan bahwa dalam beberapa tahun terakhir FEB UGM terus berkomitmen meningkatkan pengelolaan kehumasan di tengah tantangan dunia pendidikan tinggi yang kian kompleks.

“Kami berharap melalui pelatihan ini, para peserta dapat belajar menyusun narasi berita yang baik serta meningkatkan engagement melalui teknik penulisan dan fotografi yang efektif,” ungkap Fitri.

Fitri juga menekankan pentingnya kemampuan dalam merangkai narasi berita yang kuat dan visual yang mendukung agar publikasi semakin menjangkau audiens yang lebih luas.

“Target capaian tahunan indikator kinerja unit mencakup 1.500 tags pemberitaan sehingga kemampuan menyampaikan berita secara menarik menjadi kunci strategis,” ujarnya.

Workshop ini menghadirkan dua narasumber profesional dari Kompas, yakni Kepala Biro Kompas DIY-Jawa Tengah, Haris Firdaus, dan Pewarta Foto Kompas, Ferganata Indra Riatmoko.

Friderica Widyasari Dewi, Ketua KAFEGAMA Raih Outstanding Leader in Financial Services 

Berita Senin, 19 Mei 2025

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dr. Friderica Widyasari Dewi, S.E., M.B.A., yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Keluarga Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis (KAFEGAMA) meraih penghargaan Outstanding Leader in Financial Services di ajang Indonesia Leading Women Awards 2025.

Friderica mendapatkan penghargaan bergengsi ini atas dedikasinya sebagai pemimpin perempuan yang mengambil peran penting dalam pengembangan sektor jasa keuangan di Indonesia.

Tatsbita Ratqa Amany tersenyum sambil memegang hasil kerajinan tangan di acara workshop Day of Art

Mahasiswa FEB UGM Sukses Bangun Bisnis Kerajinan yang Gandeng Ratusan Brand 

Sudut Mahasiswa Jumat, 16 Mei 2025

Siapa sangka, hobi membuat kerajinan tangan sejak kecil bisa menghantarkan Tatsbita Ratqa Amany, mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UGM angkatan 2022, membangun bisnis kreatif yang kini menjangkau puluhan kota di Indonesia? Berawal dari kegemaran pribadi, Tatsbita mendirikan Day of Art, platform workshop kerajinan yang sukses menggandeng ratusan brand nasional hingga internasional.

Agenda Dies Natalis ke-70

Dies Natalis Jumat, 16 Mei 2025

Agenda Kegiatan Dies Natalis ke-70
Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

Dies Natalis 70

Unduh Logo Dies Natalis dengan Resolusi Tinggi (High Resolution): klik disini

Tanggal Kegiatan Dokumentasi
24 Mei IAI APAFEST 2025, detil
26-27 Juni Konferensi Internasional

  • Accounting and Accountability in Emerging Economies (AAEE) 2025, detil
14-25 Juli Global Summer Week 2025, detil
23-25 Juli Konferensi Internasional

  • The 13th Gadjah Mada International Conference on Economics and Business (GAMAICEB 2025), detil
Agustus Seminar Internasional

  • The 9th Mubyarto Public Policy Forum (MPPF 2025)
13-14 September Family Fun Evening

  • Fun Game
  • Kuliner
19 September Sidang Senat Terbuka

  • Pidato Laporan Tahunan Dekan: Prof. Didi Achjari, S.E., M.Com., Ph.D., Ak.

    Berita Terkini

    • FEB UGM Gelar Pelatihan Jurnalistik dan Fotografi untuk Perkuat Citra Institusi
      Mei 19, 2025
    • Friderica Widyasari Dewi, Ketua KAFEGAMA Raih Outstanding Leader in Financial Services 
      Mei 19, 2025
    • Mahasiswa FEB UGM Sukses Bangun Bisnis Kerajinan yang Gandeng Ratusan Brand 
      Mei 16, 2025
    • Agenda Dies Natalis ke-70
      Mei 16, 2025
    • Menko Muhaimin Dorong Mahasiswa Lahirkan Inovasi Pemberdayaan Ekonomi
      Mei 16, 2025

    Artikel Terkait

    • FEB UGM Gelar Pelatihan Jurnalistik dan Fotografi untuk Perkuat Citra Institusi
      Mei 19, 2025
    • Friderica Widyasari Dewi, Ketua KAFEGAMA Raih Outstanding Leader in Financial Services 
      Mei 19, 2025
    • Mahasiswa FEB UGM Sukses Bangun Bisnis Kerajinan yang Gandeng Ratusan Brand 
      Mei 16, 2025
    • Agenda Dies Natalis ke-70
      Mei 16, 2025
    • Menko Muhaimin Dorong Mahasiswa Lahirkan Inovasi Pemberdayaan Ekonomi
      Mei 16, 2025
    Universitas Gadjah Mada

    Universitas Gadjah Mada
    Fakultas Ekonomika dan Bisnis

    Jln. Sosio Humaniora No.1, Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia 55281

    Peta & Arah
    Informasi Kontak Selengkapnya

    Departemen

    • Akuntansi
    • Ilmu Ekonomi
    • Manajemen

    Direktori Fakultas

    • Informasi Publik
    • Manajemen Ruang
    • Manajemen Aset
    • Manajemen Makam

    Alumni

    • Komunitas Alumni
    • Layanan Alumni
    • Pelacakan Studi
    • Pekerjaan & Magang
    • Beasiswa

    Social Media

    © 2025 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

    Kebijakan PrivasiPeta Situs

    Buka percakapan
    1
    💬 Butuh bantuan?
    FEB UGM Official WhatsApp
    Halo 👋
    Bisakah kami membantu Anda?