- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 14285
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada memberi kesempatan kepada lulusan Sekolah Vokasi UGM yang memenuhi persyaratan untuk mendaftar sebagai calon mahasiswa Program Alih Jenis (Program Diploma III ke Program Sarjana).
Persyaratan yang harus dipenuni calon mahasiswa Program Alih Jenis, sebagai berikut:
- Memiliki ijazah Diploma III Sekolah Vokasi UGM pada Program Studi yang sama, tidak lebih dari 3 tahun sejak lulus
- Mempunyai Indeks Prestasi Komulatif (IPK) minimal 3,0 dan masa studi tidak lebih dari 3 tahun
- Memiliki skor TOEFL minimal 450 (ITP TOEFL, IBT, IELTS) tidak lebih dari 2 tahun dari masa terbit
Prosedur pendaftaran:
- Calon mahasiswa mengirimkan surat lamaran pendaftaran Program Alih Jenis, ditujukan kepada:
Dekan
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada
Pada sudut kiri atas amplop ditulis, Perihal : Program Alih Jenis - Menyertakan dokumen:
- Curriculum Vitae
- 2 lembar pas foto 4x6
- 1 lembar ijaah Sekolah Vokasi UGM yang dilegalisir
- 1 lembar transkrip akademik yang dilegalisir
- Skor TOEFL ITP, IBT atau IELTS setara skor TOEFL 450 (apabila ada)
- Bukti pembayaran uang pendaftaran sebesar Rp 500.000,- ke rekening:
Bank Mandiri c/o Magister Sains UGM
Atas nama : UGM-EB-KF-lain-lain
Nomor : 137-00-1030009-9 - Mengikuti tes sesuai dengan jadwal
Jadwal kegiatan:
3 - 10 Agustus 2012 | Pendaftaran dan Pembayaran pada hari dan jam kerja 07:15 - 15:00 WIB |
13 Agustus 2012 | Undergraduate Admission Test (Tes Alih Jenis ke Program Sarjana) dan Tes Kemampuan Bahasa Inggris |
14 Agustus 2012 | Wawancara |
15 Agustus 2012 | Pengumuman hasil |
Unduh pengumuman : (disini)
Informasi lebih lanjut silahkan menghubungi:
Bagian Admisi Program Studi Sarjana,
Fakutas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada
Telp. 0274 548410 pesawat 123
HP. 08112500505
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 3355
Universitas Gadjah Mada kembali menggelar kegiatan tahunan "UGM Research Week & Innovation Expo" yang diselenggarakan selama lima hari, 17-21 Juli 2012 di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM. Dalam kegiatan tersebut akan dipamerkan berbagai hasil penelitian dari 18 Fakultas, 27 Pusat Studi, 28 UMKM, serta unit-unit kerja di lingkungan UGM.
Tak ketinggalan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) juga turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. FEB yang menempati Stand nomor 12-14 kembali menampilkan informasi terkini fakultas, program-program studi dan pelatihan yang ada di FEB. Disamping itu, pada jam-jam yang telah ditentukan diadakan presentasi hasil penelitian dosen FEB dan presentasi calon Wirausahawan Muda. Stand FEB juga mendapat dukungan dari Sentra Investasi Danareksa (SID) dengan mengadakan lomba Simulasi Trading Online, pengunjung stan FEB yang berminat mengikuti lomba ini akan mendapatkan penjelasan singkat mengenai pasar saham dan dapat mengikuti lomba secara online selama kegiatan ini berlangsung.
Agenda Stan FEB UGM, sebagai berikut:
Selasa, 17 juli 2012
- Presentasi Hasil Penelitian: Kajian Kebijakan Energi Primer Studi Kasus PT. PLN Dengan Simulasi Interaktif (11:30 - 12:30 WIB)
- Presentasi Wirausahawan Muda: Usaha Bakpia Ungu (14:00 - 16:00 WIB)
- Presentasi Wirausahawan Muda: Usaha Gurami Metode Jala Apung (16:00 - 18:00 WIB)
Rabu, 18 Juli 2012
- Presentasi Wirausahawan Muda: Usaha Manufaktur Berbasis Kreatifitas (11:00 - 13:00 WIB)
- Presentasi Hasil Penelitian: Upaya Pemulihan Sosio-Ekonomi Warga Merapi (14:00 - 15:00 WIB)
- Presentasi Wirausahawan Muda: Robotics for Fun (16:00 - 18:00 WIB)
Kamis, 19 Juli 2012
- Presentasi Wirausahawan Muda: Optimalisasi Strategi Online (11:00 - 13:00 WIB)
- Presentasi Penelitian: Pencarian Strategi Terbaik Skema Subsidi BBM Indonesia (14:00 - 15:00 WIB)
- Presentasi Wirausahawan Muda: Usaha Kafe Tradisional (16:00 - 18:00 WIB)
Jum'at, 20 Juli 2012
- Presentasi Wirausahawan Muda: Integrated System Developer (14:00 - 16:00 WIB)
- Presentasi Hasil Penelitian: Alih Status BPD DIY Dari Perusahaan Daerah Menjadi PT (16:00 - 17:00 WIB)
- Presentasi Wirausahawan Muda: Usaha Film Dokumenter Ala Anak Muda (17:00 - 19:00 WIB)
Sabtu, 21 Juli 2012
- Presentasi Wirausahawan Muda: Mengetahui Diri Lewat Jari (09:00 - 11:00 WIB)
- Presentasi Wirausahawan Muda: Bata Ringan Tahan Gempa (11:00 - 13:00 WIB)
Bagi pemenang lomba Simulasi Trading Online disediakan hadiah uang tunai dan goodie bag yang diumumkan pada hari Sabtu, 21 Juli 2012 pukul 10:00 WIB di panggung utama UGM Research Week & Innovation Expo. Sedangkan bagi pengunjung stand FEB UGM yang beruntung tersedia doorprize menarik yang dibagikan pada jam-jam tertentu (lihat agenda acara).
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 4515
FEB UGM Wisuda 229 Profesi Akuntansi Seiring berjalannya waktu, akuntan Indonesia menghadapi berbagai tantangan yang lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tantangan terbesar akuntan Indonesia saat ini adalah kewajiban melaksanakan IFRS yang sudah dimulai semenjak tahun 2010. Sementara di tahun 2013 para praktisi akuntan publik dituntut melakukan adopsi ISA secara penuh.
Menurut Ketua Program Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Drs. Sugiarto, M.Acc., MBA., Ak., CMA, hal tersebut disebabkan terkait keharusan perusahaan publik melaksanakan transparansi pelaporan keuangan yang semakin meningkat dan good corporate governance yang semakin baik. "Tantangan-tantangan besar tersebut menjadi isu menarik yang didiskusikan oleh organisasi akuntan Indonesia saat ini. Bagaimana akuntan Indonesia akan melakukan berbagai langkah strategik agar dapat menghadapi berbagai tantangan, sekaligus menjadikan akuntan Indonesia unggul baik dari segi kualitas maupun kuantitas," katanya, di Grha Sabha Pramana, Jum'at (22/6) saat mewisuda 229 Profesi Akuntansi baru.
Dikatakannya tantangan-tantangan adalah sebuah kenyataan bagi mahasiswa Pendidikan Profesi Akuntansi di seluruh Indonesia pada umumnya, dan khususnya Pendidikan Profesi Akuntansi UGM untuk mengembangkan diri sebagai tenaga akuntan yang profesional, yang mampu memberikan solusi terhadap semua tantangan. Terkait hal tersebut, Pendidikan Profesi Akuntansi FEB UGM mencoba melakukan segala usaha untuk memberikan nilai lebih terhadap lulusannya. Yaitu dengan memberikan model perkuliahan yang terencana dan terarah untuk capaian yang terukur, suatu jaminan mendapatkan outcome yang berkualitas. "Tentu saja tidak berhenti pada kualitas keilmuan saja. Sesuai slogan Pendidikan Profesi Akuntansi UGM 'More Than Knowledge', maka ditekankan pula pengayaan nilai-nilai yang positif yang akan mempengaruhi perilaku alumninya yang senantiasa menjunjung nilai kejujuran, kedisiplinan dan ketaatan terhadap undang-undang," katanya lagi.
Mewakili sambutan orang tua, Bupati Sleman, Drs. Purnomo mengungkapkan Pendidikan Profesi Akuntansi tidak saja untuk kehidupan pribadi, namun juga diperlukan bagi kemajuan masyarakat, bangsa dan negara. Terwujudnya good governance di lingkungan pemerintah dan lembaga bisnis di era saat ini telah menjadi keharusan dan profesi akuntan tentu berperan besar dalam mewujudkannya, sebab para akuntan menjadi pilar strategis dari sistem akuntabilitas dan transparansi. "Perannya bisa mewujudkan pemerintahan maupun organisasi bisnis yang bersih, berwibawa dan bertanggungjawab. Ini adalah salah satu tantangan sekaligus kesempatan yang harus dimanfaatkan para wisudawan," ungkapnya.
Wakil Dekan FEB UGM Bidang Administrasi, Keuangan dan SDM, Eko Suwardi, M.Sc., Ph.D berpesan bahwa gelar akuntan yang berada dibelakang nama mengandung makna sangat mendalam. Gelar tersebut membawa amanah dan tanggungjawab yang harus dibawa dalam kehidupan sehari-hari. "Profesi akuntan yang melekat pada diri terus dibawa para wisudawan dimana berada. Andai saudara menjadi pengusaha sekalipun anda adalah seorang pengusaha yang akuntan, misalnya menjadi manajer maka juga menjadi manajer yang akuntan. Apalagi saudara sebagai pemeriksa, di AKP apalagi, dimanapun saudara adalah akuntan. Untuk itu FEB UGM berharap untuk senatiasa menjaga etika sebaik-baiknya dalam berkarir," ujarnya berpesan.
Dalam wisuda ke-9, Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM berhasil meluluskan 229 akuntan, terdiri 90 lulusan pria dan 139 wanita. Dengan wisuda kali ini maka jumlah lulusan keseluruhan Pendidikan Profesi Akuntansi FEB UGM mencapai 1.373 alumni. IPK Cum Laude wisuda kali ini sebanyak 30 orang, IPK tertinggi 4.00 dan IPK terendah 2.81.
Sumber: agung/ugm
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2293
Program Magister Manajemen (MM) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada kembali melakukan penanaman pohon di kawasan Merapi. Dalam kegiatan bertema "Evergreen Merapi" yang dilakukan Sabtu (2/6) di Desa Nrangkah, Kinahrejo, Cangkringan, Sleman ini ditanam sebanyak 1.000 bibit pohon. Bantuan bibit berupa tanaman produktif yang terdiri atas 500 bibit sengon dan 500 bibit mahoni. Selain bibit pohon, diserahkan pula bantuan berupa pupuk, cangkul, dan peralatan lainnya.
Penyerahan bantuan bibit pohon dilakukan secara simbolis dengan kegiatan penanaman pohon oleh Ketua Program MM UGM Cabang Jakarta, Wakhid Slamet Ciptono, Ph.D., Wakil Direktur Bidang Akademik dan Penelitian MM UGM, Nurul Indrati, Ph.D., dan Ketua RT 01 Desa Ngrangkah, Sunardi. Selanjutnya, penanaman diikuti oleh sejumlah perangkat Desa Ngrangkah dan mahasiswa MM UGM yang tergabung dalam Sustainable Development Club (SDC).
Wakhid mengatakan penyerahan bantuan dan penanaman bibit pohon di wilayah Merapi merupakan implementasi etika terhadap lingkungan dan sosial yang dikembangkan oleh MM UGM. "Kegiatan ini merupakan salah wujud kepedulian MM UGM terhadap lingkungan, khususnya di sekitar Merapi yang beberapa waktu silam sempat terkena dampak erupsi Merapi," jelasnya.
Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan nilai serta manfaat bagi warga sekitar Merapi. "Semoga ke depan akan memiliki suatu nilai, berguna dan bermanfaat bagi warga," tuturnya.
Ditambahkan Wakhid bahwa kegiatan penanaman pohon kali ini merupakan rangkaian kegiatan dalam memperingati Dies Natalis ke-24 MM FEB UGM. Dies ke-24 ini dijadikan sebagai momentum untuk mengharmonisasikan berbagai aspek kehidupan menuju kehidupan yang lebih baik. "Penanaman ponon ini sebagai upaya kami untuk berbagi dengan masyarakat," ujar Wakhid.
Sementara itu, Ketua RT 01 Ngrangkah, Sunardi, berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh MM UGM dalam rangka menghijaukan kembali daerahnya yang sempat mengalami kerusakan pasca erupsi Merapi 2010 lalu. "Kami sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan. Mudah-mudahan bisa memberikan manfaat bagi warga kami," katanya singkat.
Sumber: ika/ugm
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 4584
Segenap sivitas akademika Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada turut berduka cita atas meninggalnya salah satu mahasiswa Exchange IUP FEB UGM bernama Sebastian Muller berkebangsaan Jerman. Almarhum meninggal dunia pada hari Minggu 03/06 pukul 14:00 WIB. Jenazah saat ini masih berada di RS. Dr. Sardjito, Yogyakarta.
Semoga almarhum diterima di sisi-Nya dan bagi keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kekuatan. Amin.
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 3619
Kerangka kebijakan reformasi birokrasi yang telah disusun oleh pemerintah dinilai tidak akan berjalan dengan optimal. Pasalnya rancangan reformasi birokrasi yang dibuat belum mengakomodasi aspek perbedaan karakteristik antar lembaga dan antar daerah. Sementara, suatu lembaga mempunyai persoalan dan sumber daya yang berbeda.
“Dalam pelaksanaan pasti akan menghadapi kendala karena pemerintah memukul rata kebijakan pelaksanaan reformasi. Reformasi birokrasi yang disusun tidak berdasar karakteristik masing-masing kementrian maupun lembaga padahal setiap lembaga memiliki kondisi dan sumber daya yang berbeda,” jelas Gumilang Aryo Sahadewo, Staf pengajar pada Magister Ekonomika Pembanguan (MEP) FEB UGM, Selasa (29/5) di kampus setempat.
Menurutnya setiap lembaga memiliki kesiapan yang berbeda sehingga tidak tepat jika menyamaratakan kebijakan pelaksanaan reformasi. Idealnya reformasi birokrasi disusun berdasar karakteristik masing-masing kementrian dan lembaga. “Indikator dan parameter pelaksanaan setiap lembaga harusnya disusun khusus untuk mencapai sasaran lembaga tersebut,” terangnya.
Aryo menyebutkan rendahnya kualitas pelayanan publik menjadi salah satu sorotan yang diarahkan kepada birokrasi pemerintah dalam memberikan pelayanan masyarakat. Meskipun perbaikan pelayanan publik di era reformasi menjadi harapan seluruh masayarakt, tetapi dalam perjalanannya tidak terjadi perubahan yang signifikan. Tanggapan masyarakat cenderung menunjukkan bahwa berbagai jenis pelayanan publik mengalami kemunduran. “Utamanya ditandai dengan banyaknya penyimpangan dalam layanan publik. Selain itu sistim dan prosedur yang masih berbelit-belit dan sumber daya manusia yang lamban," ujarnya.
Kenyataan inilah mendorong MEP FEB UGM menyelenggarakan seminar untuk merumuskan sejumlah rekomendasi kepada pemerintah terkait aspirasi kementrian dan lembaga di tingkat pusat maupun daerah terkait reformasi birokrasi. Dalam seminar nasional yang mengangkat tema “Tantangan dan Peluang Reformasi Birokrasi Indonesia” ini juga akan diperkenalkan reformasi birokrasi khususnya pada pemerintah daerah. “Selain itu juga akan membahas kompleksitas desain serta prospek pelaksanaan reformasi birokrasi. Termasuk untuk membahas pelaksanaan reformasi birokrasi dari sudut pandang pemerintah,” papar Aryo yang sekaligus berlaku sebagai ketua panitia seminar.
Rangkaian seminar, dimulai dengan workshop pada tanggal 1 Juni 2012 yang akan dipandu Dosen MEP FEB UGM, Abdul Halim. Sementara seminar nasional akan dilaksanakan pada 2 Juni 2012 di Hyatt Hotel Yogyakarta yang rencananya akan dibuka oleh Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Menghadirkan sejumlah pembicara seperti Erry Riana Hardjapamekas (Ketua Tim Independen Reformasi Birokrasi), Bambang Wijayanto (KPK), Wihana Kirana Jaya (Dosen MEP FEB UGM), dan Ainun na’im (Sekjen dan ketua tim reformasi Kemendikbud). Selain itu juga akan dihadirkan sejumlah pimpinan dari beberapa daerah di Indonesia seperti Gubernur Jambi, Gubernur Banten, Bupati Gunungkidul, dan Walikota Tangerang.
Diharapkan, dengan adanya seminar ini dapat mengakomodasi kompleksitas pelaksanaan reformasi birokrasi dan desainnya sesuai dengan perbedaan karakteristik antara lembaga dan antar daerah. "Setiap lembaga memiliki kesiapan berbeda sehingga kita tidak bisa memukul rata kebijakan pelaksanaan reformasi birokrasi," imbuhnya.
Sumber: ugm.ac.id
Halaman 164 dari 191