UGM Menangkan Penghargaan Penulisan Artikel Internasional bidang Manajemen Bisnis Islam pada IAEI DIY Award 2022
- Detail
- Ditulis oleh Zahra
- Kategori: Prestasi
- Dilihat: 2115
Pada acara Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) DIY Award 2022, Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil membawa pulang penghargaan kategori Penulisan Artikel Jurnal Internasional bidang Manajemen Bisnis Islam yang dimenangkan oleh Rokhima Rostiani, S.E., M.Mgt., dosen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Bahkan, Sambatan Jogja (SONJO) juga mendapat penghargaan khusus aksi kemanusiaan di tengah pandemi covid-19. Selain itu, UGM juga masuk dalam nominasi dalam kategori Penyelenggaraan Program Studi Magister dengan konsentrasi Ekonomi Islam pada Program Studi S2 Magister Agama dan Lintas Budaya.
Kegiatan tersebut telah diselenggarakan pada Kamis (27/01) di Universitas Ahmad Dahlan. IAEI Award ini telah dilaksanakan sebanyak empat kali sejak tahun 2018. Dilaksanakan di UGM pada tahun 2018, UIN Sunan Kalijaga pada tahun 2019, UII pada tahun 2020, dan UAD. Tahun ini, acara tersebut diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis UAD bersama IAEI DIY dan terdiri dari tiga acara yaitu seminar, penandatanganan MoU dengan IAEI DIY, dan Awarding.
Webinar ini mengundang Dr. Irfan Syauqi Beik dan Sartini, Ph.D., Ak., CA. serta dipandu oleh Indanazulfa Qurrota A’yun, S.E., M.Sc. sebagai moderator dan Poppy Laksita Rini, S.E., M.Sc. sebagai MC. Acara ini juga dibuka oleh Dr. Salamatun Asakdiyah, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UAD.
Prof. Mahfud Sholihin, Ph.D., Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) DIY, mengatakan bahwa terselenggarakannya IAEI DIY Award 2022 memberikan motivasi kepada individu dan institusi atau lembaga untuk berkembang dan memberikan dampak positif kepada kehidupan berbangsa dan bernegara.
Prof. Mahfud juga memaparkan bahwa filantropi islam terdiri dari lembaga atau institusi pengelola amil, zakat, sedekah, dan infak. Ia pun juga mengatakan bahwa menurut pengamatannya filantropi Islam di Indonesia sudah baik dan ingin berkiprah lebih baik lagi kedepannya.
Salamatun pun berpendapat bahwa program filantropi islam ini mendukung pemerintah untuk mengurangi kemiskinan dan bertujuan untuk kesejahteraan umat dan masyarakat. Ia pun menambahkan bahwa filantropi islam di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dan perlu dikembang untuk kesejahteraan umat.
Reportase: Zahra