Tim Mahasiswa FEB UGM Meraih Juara Kedua dalam International Development Student Conference 2023
- Detail
- Ditulis oleh Rizal
- Kategori: Prestasi
- Dilihat: 990
Kabar membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM). Tim Solutionary, yang terdiri atas Nurdini Hadaina Kamal (Manajemen 2021), Putri Terang Rinjani (Manajemen 2021), dan Rohinun (Ilmu Ekonomi 2021), berhasil memperoleh juara kedua dalam Company Case - International Development Student Conference (IDSC) 2023 yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR). Dalam perlombaan ini, mereka diminta untuk memberikan gagasan terkait transformasi yang dapat dilakukan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) dalam memanfaatkan energi yang bersih dan berkelanjutan.
Secara spesifik, PT PLN (Persero) memiliki target untuk mencapai target net zero emission (NZE) pada tahun 2060. Salah satu langkah konkret untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan mengubah pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) menjadi pembangkit listrik dengan sumber energi yang lebih berkelanjutan. Saat ini, terdapat 5.200 PLTD yang berlokasi di 2.130 lokasi berbeda. Sementara itu, target bauran energi baru dan terbarukan (EBT) di tingkat nasional masihlah rendah, yakni sebesar 23 persen pada 2025.
Oleh karena itu, tim Solutionary harus memikirkan solusi yang ditawarkan sebagai alternatif dari PLTD yang tidak ramah lingkungan. Perlombaan terdiri atas tiga tahap, yakni tahap pertama (preliminary), tahap kedua (semifinal), dan tahap ketiga (final). Pada tahap preliminary (22 September–2 Oktober 2023), tim diminta untuk menentukan jenis EBT dan skema terbaik, baik dari sisi teknis maupun ekonomis, untuk diterapkan di Pulau Tello, Kabupaten Nias. Kemudian, pada tahap semifinal (15–22 Oktober 2023), tim harus memperdalam secara lebih rinci konfigurasi terbaik untuk mekanisme penerapan hybrid antara PLTD dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Analisis mendalam sukses mengantarkan tim Solutionary menuju babak final yang dilaksanakan secara offline pada 9 hingga 10 November 2023 di FEB UNAIR. Pada tahap pamungkas tersebut, tim harus menerapkan solusi yang telah mereka tawarkan pada tahap-tahap sebelumnya, tetapi untuk kasus di wilayah selain Pulau Tello. Hari pertama pada babak final diisi dengan sesi presentasi, sementara hari kedua diisi dengan konferensi. Pada akhirnya, mereka berhasil memetik gelar juara kedua pada perlombaan kali ini. Putri Terang Rinjani, salah satu anggota tim, mengungkapkan perasaannya saat ia dan tim diumumkan sebagai juara, “Lega dan bangga, akhirnya selesai juga perjuangan kami. Kita juga tidak menyangka dapat lolos di setiap tahap. Di awal, kita tidak berekspektasi untuk sampai di dua besar. Intinya, lakukanlah yang terbaik.”
Dara yang akrab disapa Putri ini lantas menceritakan tantangan yang dihadapi selama perlombaan. Kasus yang bersifat sangat teknis, yakni tentang kelistrikan, membuat mereka harus bekerja ekstra dalam menyusun strategi. “Sementara, background kita semuanya dari FEB. Kita banyak belajar dari lomba ini, terutama terkait topik listrik,” ucap Putri. Namun, selama perlombaan, tim Solutionary memperoleh bimbingan dari dua dosen, yakni Prof. Wakhid Slamet Ciptono, M.B.A., M.P.M., Ph.D. (Dosen Departemen Manajemen FEB UGM) serta Dannys Arif Kusuma, S.T., M.Eng (Dosen Departemen Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik UGM). “Keduanya memiliki keahlian yang saling melengkapi. Pak Wakhid membimbing dari sisi ekonomi, sementara Pak Danis dari sisi teknisnya.”
Sebagai penutup, Putri mengungkapkan pesan bagi teman-teman FEB UGM. “Ikuti berbagai perlombaan karena melalui lomba, kita bisa belajar banyak, seperti framework-framework yang selama ini belum dibahas ketika kelas maupun insight baru tentang ilmu di luar FEB. Selain itu, dengan lomba, kita juga bisa menyalurkan ilmu yang sudah didapat di kelas selama ini,” tutup Putri.
Selamat atas prestasi yang telah diraih, tim Solutionary!
Reportase: Rizal Farizi