
Terus semangat dan pantang menyerah menjadi kunci sukses Vania Belinda. Prinsip itu berhasil mengantarkan mahasiswa Program Sarjana Internasional (IUP) Studi Akuntansi angkatan 2021 meraih predikat sebagai wisudawan Terbaik FEB UGM pada Wisuda Program Sarjana dan Sarjana Terapan Periode III Tahun Akademik 2024/2025. Vania lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi, yaitu 3,89 dengan masa studi 3 tahun 4 bulan 29 hari.
Vania adalah anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Franki Winata dan Jelita yang sejak kecil telah dibiasakan hidup mandiri, bertanggung jawab, dan menjunjung tinggi pendidikan. Nilai-nilai inilah yang kemudian menjadi fondasi kuat dalam perjalanan akademiknya di UGM hingga berhasil meraih gelar wisudawan terbaik di FEB UGM.
Vania memilih untuk berkuliah di UGM karena daya tarik sejarah, suasana, serta nilai-nilai luhur yang dipegang kampus ini. Selain itu, UGM juga merupakan institusi pendidikan unggulan di Indonesia sehingga semakin meyakinkannya untuk menempuh studi di FEB UGM. Ia juga menyukai Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pelajar yang tenang dan inklusif.
“Belajar di FEB UGM adalah kesempatan untuk berkembang secara holistik, bukan hanya sebagai mahasiswa akuntansi, tetapi juga sebagai individu yang lebih siap menghadapi dunia kerja dan kehidupan sosial,” ungkap gadis asal Jakarta ini.
Tips Sukses Kuliah
Dalam menjalani perkuliahan, Vania terbiasa menyelesaikan tugas-tugas di hari kuliah, bahkan mencicil tugas minggu berikutnya agar akhir pekan bisa digunakan untuk beristirahat. Selama menjalani kuliah, Vania aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM FEB UGM), dan kepanitiaan Gadjah Mada Accounting Days. Untuk menyeimbangkan keduanya, Vania menjelaskan bahwa manajemen waktu merupakan kunci baginya tetap dapat produktif. Ia juga selalu menyusun prioritas mingguan secara konsisten dan mengevaluasi jadwal secara berkala agar tetap efisien.
Untuk memaksimalkan pemahaman dan nilai, ia selalu membiasakan diri berdiskusi di kelas. Sementara itu, ketika menjelang ujian, ia selalu membuat jadwal belajar dari jauh-jauh hari agar bisa memahami materi secara bertahap dan mendalam. Baginya, konsistensi dan disiplin adalah kunci untuk tetap unggul secara akademik dan aktif secara non-akademik.
Namun, perjalanan kuliahnya tidak selalu mulus. Vania mengaku bahwa ia juga pernah mengalami kegagalan dan kesulitan. Meskipun sempat merasa kecewa, Vania selalu berpandangan bahwa kegagalan merupakan hal yang wajar ketika belajar. Justru, kegagalan adalah pengingat bahwa selalu ada ruang untuk berkembang dan melangkah lebih kuat lagi ke depan.
Vania berpesan agar tak perlu merasa tertinggal, sebab setiap orang memiliki waktunya masing-masing. Tidak mengapa jika perjalanan terasa berat atau lambat, karena yang terpenting adalah terus melangkah, sekecil apa pun langkah itu.
“Suatu hari nanti, kamu akan melihat kembali perjalanan ini dengan rasa bangga karena kamu tidak menyerah. Dan saat itu tiba, semua perjuanganmu akan terasa sangat berarti,” ujarnya.
Vania berhasil lulus dengan mengajukan skripsi berjudul “Key Audit Matters pada Perusahaan Konstruksi Milik Negara (BUMN Karya): Analisis Area dan Prosedur Audit untuk Meningkatkan Transparansi Keuangan dan Kepatuhan Pelaporan”, dengan dosen pembimbing Suyanto, S.E., M.B.A., Ph.D. Ia memilih topik ini karena tertarik pada tantangan yang dihadapi BUMN Karya dalam hal transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan. Penelitian ini berfokus pada pengungkapan Key Audit Matters (KAM) dalam laporan audit 2022 dan 2023. Ia pun berharap hasil penelitiannya dapat memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kualitas audit dan tata kelola keuangan di sektor publik.
Pengalaman Berharga Selama Kuliah
Vania pernah mengikuti summer course di Seoul National University, Korea Selatan. Selama dua bulan di sana, ia tidak hanya belajar secara akademik, tetapi juga mendapatkan banyak teman baru yang saling mendukung, serta pengalaman berharga lainnya. Selain itu, ia juga sempat magang di Pertamina International EP yang semakin memperkaya pemahamannya tentang standar kerja dan proses bisnis internasional, serta penerapan teori kampus di dunia nyata.
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Gunungkidul pun turut menjadi pengalaman bermakna dalam perjalanannya. Di sana, ia belajar membaur dengan masyarakat, bertemu teman dari berbagai jurusan, dan merasakan kedekatan yang hangat. Hal ini membuatnya sadar bahwa pertumbuhan bukan semata soal pencapaian, tetapi juga tentang proses, pengalaman, dan hubungan yang dibangun sepanjang perjalanan.
Terlebih lagi, dukungan dari teman-teman, dosen, dan keluarga merupakan pilar penting dalam keberhasilannya. Meskipun ia pernah merasa lelah dan ingin menyerah, kepercayaan yang mereka berikan membuatnya kuat untuk terus melangkah.
“Bersama mereka, setiap detik perjalanan ini terasa berarti. Mereka bukan hanya bagian dari cerita saya di UGM. Mereka adalah rumah dan cinta yang menyertai setiap langkah saya,” ucapnya.
Ke depan, Vania berencana memulai karier di bidang risk management dan consulting, bidang yang menarik baginya karena menggabungkan analisis, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan strategis. Ia ingin berkontribusi dalam membantu perusahaan mengelola risiko secara efektif serta memberikan solusi berbasis data dan pertimbangan bisnis yang matang.
Reportase: Najwah Ariella Puteri
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals