Mahasiswa FEB UGM kembali meraih prestasi dalam kompetisi nasional. Tim Kimbub yang beranggotakan Alyssa Novelia (Akuntansi 2024), Zhafira Putri Miranda (Akuntansi 2024), dan Muhammad Adiyaksa Maulana Tsaqif (Akuntansi 2024) berhasil meraih Juara 2 dalam ajang Konferensi Ilmiah Mahasiswa Bisnis dan Akuntansi Profesional (KIMBAP) #4, yang diselenggarakan oleh Universitas Sanata Dharma (USD).
Kompetisi ini digelar dalam dua tahap, yaitu preliminary secara daring pada 11–19 September 2025, dan babak final pada 9 Oktober 2025 yang berlangsung di Ruang Driyakara, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan tim dari berbagai universitas di Indonesia, di antaranya Universitas Sanata Dharma, Universitas Hasanuddin, Universitas Kristen Satya Wacana, Universitas Jenderal Soedirman, dan Universitas Gadjah Mada.
Pada tahap penyisihan, seluruh peserta diminta mengumpulkan paper ilmiah sesuai tema besar lomba, sementara lima tim terbaik melaju ke babak final untuk melakukan presentasi secara langsung di hadapan dewan juri. Dalam kompetisi tersebut, para peserta ditantang untuk menjawab kasus bertema inovasi profesi auditor di tengah perkembangan teknologi. Panitia menyediakan sejumlah topik inspiratif, mulai dari pengembangan interactive dashboard, pemanfaatan cloud computing, hingga ide-ide integrasi digital lainnya. Dari berbagai opsi yang tersedia, Tim Kimbub memilih fokus pada studi kasus PT PLN (Persero).
Menurut Alyssa Novelia, salah satu anggota tim, ide ini bermula dari pencarian laporan keuangan perusahaan besar, hingga akhirnya mereka menemukan situs Whistleblowing System milik PLN. Dari sana, tim menemukan bahwa sistem pelaporan pelanggaran tersebut masih memiliki sejumlah kendala, terutama dari sisi tampilan dan perlindungan identitas pelapor.
“Masih ada beberapa kendala pada Sistem Whistleblowing System milik PLN. Padahal, sistem itu penting banget buat memastikan akuntabilitas perusahaan,” ujar Alyssa.
Tim Kimbub kemudian melakukan analisis mendalam terhadap perkembangan sistem pelaporan PLN dari tahun 2014 hingga 2024. Mereka membandingkan bagaimana metode pelaporan berubah dari pengiriman dokumen fisik atau email menjadi berbasis website. Namun, tim juga menyoroti bahwa sistem yang ada masih kurang terintegrasi dan belum sepenuhnya efisien. Dari hasil analisis tersebut, mereka mengusulkan desain inovasi dan evaluasi yang dapat membantu PLN meningkatkan transparansi serta efektivitas pengawasan internalnya.
Tim Kimbub berhasil membawa pulang gelar juara 2 setelah menampilkan presentasi yang solid dan argumentatif. “Semoga ke depannya bisa menulis paper yang lebih kuat lagi, terutama di bagian evaluasi yang sempat dikritisi dewan juri,” ucapnya.
Dalam proses persiapan, dukungan juga datang dari lingkungan kampus. Banyak masukan dari dosen pembimbing yaitu Gunawan Wibisono, S.E., M.Acc., CA., serta dari kakak tingkat yang bersedia membantu meninjau ulang paper dan presentasi mereka.
Ketiganya sepakat bahwa pengalaman di KIMBAP #4 bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga proses belajar yang memperkaya wawasan profesional mereka sebagai calon akuntan masa depan. “Lomba ini membuat kami sadar bahwa dunia akuntansi ke depan bakal sangat bergantung pada teknologi. Tantangannya bukan hanya bisa mengikuti perubahan, tapi juga berpikir kreatif untuk berinovasi,” jelasnya.
Reportase: Orie Priscylla Mapeda Lumalan
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals
