• Tentang UGM
  • SIMASTER
  • SINTESIS
  • Informasi Publik
  • SDGs
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
  •  Tentang Kami
    • Sekilas Pandang
    • Sejarah Pendirian
    • Misi dan Visi
    • Nilai-Nilai
    • Pimpinan Fakultas
    • Pimpinan Senat
    • Pimpinan Departemen
    • Pimpinan Program Studi
    • Pimpinan Unit
    • Dewan Penasihat Fakultas
    • Laporan Tahunan
    • Fasilitas Kampus
    • Identitas Visual
    • Ruang Berita
    • Dies Natalis ke-70
  • Program Akademik
    • Program Sarjana
    • Program Magister
    • Program Doktor
    • Program Profesi
    • Program Akademik Singkat
    • Program Profesional & Sertifikasi
    • Program Sarjana Internasional (IUP)
    • International Doctorate in Business (IDB)
    • Kalender Akademik
    • Ruang dan Kegiatan
  • Fakultas & Riset
    • Keanggotaan Fakultas
    • Akreditasi Fakultas
    • Jaringan Internasional
    • Dosen
    • Profesor Tamu dan Rekan Peneliti
    • Staf Profesional
    • Publikasi
    • Jurnal Yang Diterbitkan
    • Kertas Kerja
    • Bidang Kajian
    • Unit Pendukung
    • Kemitraan Konferensi Internasional
    • Call for Papers
    • Pengabdian Kepada Masyarakat
    • Perpustakaan
  • Pendaftaran
  • Home
  • Berita

Tantangan Pendidikan Akuntansi di Era AI

  • Berita
  • 8 Juli 2025, 13.36
  • Oleh : shofihawa
Para pakar akuntansi dan mahasiswa dari berbagai kampus berpartisipasi dalam Kick off IAI APA Fest 2025 untuk membahas kurikulum akuntansi di era digital.

Apakah pendidikan akuntansi saat ini mampu mencetak akuntan yang siap menghadapi era digital? Di tengah derasnya disrupsi teknologi dan kecerdasan buatan, akuntan masa depan dituntut menjadi pribadi yang beretika, dan adaptif.

Presiden The International Federation of Accountants (IFAC), Jean Bouqout menyebutkan profesi akuntansi merupakan profesi yang tengah berkembang pesat dan memiliki prospek cerah di masa depan.  Pertumbuhan ini tidak lepas dari munculnya tantangan dan peluang baru dalam lanskap global, termasuk semakin meluasnya penggunaan teknologi seperti artificial intelligence (AI).

Kendati penggunaan AI kian meluas, Jean Bouqout menegaskan bahwa akuntan tetap memiliki peran kunci dalam menjaga kepercayaan publik, yang harus dimulai dengan pendidikan berbasis nilai etika di universitas. “Anda adalah jembatan untuk membentuk akuntan yang tidak hanya menguasai keterampilan teknis, tetapi juga memiliki perspektif global dan nilai profesiona

“Untuk mempertahankan reputasi dan kepercayaan publik, akuntan harus memulai karier dengan landasan nilai etika yang kokoh dan fondasi itu dibentuk sejak di bangku universitas. Sebagai seorang profesor, pemimpin akademik, dan dosen universitas, Anda memegang peran penting sebagai jembatan yang menghubungkan untuk aspirasi dan dampak nyata bagi profesi dan masyarakat,” paparnya dalam diskusi para akademisi dan praktisi akuntansi dalam Focus Group Discussion (FGD) IAI APAFest 2025 di  MM FEB UGM, Sabtu (24/05/2025). FGD ini dirancang sebagai diskusi yang berorientasi pada solusi yang mengeksplorasi penyelerasan pendidikan akuntansi, standar profesional, dan tanggung jawab etika untuk memenuhi tuntutan masa depan.

Jean Bouqout menambahkan di era yang semakin dinamis penguasaan keterampilan teknikal saja tidak cukup. Perguruan tinggi perlu membekali mahasiswa dengan pola pikir yang adaptif, wawasan global, dan nilai-nilai profesional yang kokoh agar mereka mampu menjadi akuntan yang relevan dengan perkembangan zaman.

Menurutnya, menjadi akuntan profesional bukan hanya soal mengikuti perkembangan. Akuntan juga diharapkan memiliki kemampuan menyesuaikan diri, mengkritisi informasi baru, dan tetap menjaga nilai-nilai etika.

“Profesi akuntan hanya bisa bertahan dan dihormati jika dijalankan dengan etika dan kepercayaan. Saya percaya tugas utama seorang akuntan adalah memberi contoh baik secara teknis maupun integritas pribadi dan profesional,” ucapnya.

Anggota Dewan Nasional Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Prof. Lindawati Gani menambahkan bahwa pendidik memiliki peran dalam membentuk pola pikir dan nilai etika sejak awal mahasiswa memasuki dunia akuntansi berdasarkan International Education Standards (IES).

“Pendekatan pendidikan sebaiknya dilakukan secara integratif dengan menggabungkan teknis dan etika dalam satu kesatuan proses pembelajaran, sehingga lulusan akuntansi benar-benar siap menghadapi tuntutan profesional yang tidak hanya dicap sebagai ahli angka tetapi juga individu yang dipercaya,” ucap Linda.

Anggota Dewan IFAC, Prof. Sidharta Utama menegaskan bahwa tugas akuntan tidak hanya menyusun laporan keuangan. Akuntan juga memiliki peran memberikan informasi dan rekomendasi yang bernilai bagi pengambilan keputusan manajerial.

“Penting bagi akuntan untuk menganut prinsip pembelajaran berkelanjutan (lifelong learning) karena tantangan ke depan tidak selalu dapat diprediksi. Apalagi, pekerjaan teknikal seperti pencatatan transaksi berpotensi untuk digantikan mesin sehingga akuntan harus tetap meningkatkan kompetensinya,” jelasnya.

Sementara Guru Besar bidang Akuntansi FEB UGM yang juga Dewan Sertifikasi Akuntan Profesional IAI , Prof. Syaiful Ali menyoroti realita maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat disrupsi teknologi, termasuk auditor. Ia mengungkapkan sebanyak 1.500 auditor dan staf teknologi di Amerika Serikat mengalami PHK dari salah satu firma besar yang menjadi pertanda bahwa industri sedang berubah drastis akibat disrupsi teknologi.

Menghadapi tantangan tersebut, Ia pun mengajak seluruh pendidik akuntansi untuk memperbaharui kurikulum pendidikan akuntansi agar relevan dengan perkembangan zaman, Selain itu juga mengajarkan etika penggunaan teknologi secara komprehensif.

Reportase: Shofi Hawa Anjani
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals
SDG 4 SDG 5 SDG 8 SDG 9 SDG 10 SDG 16 SDG 17

Views: 1,216
Tags: SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan SDG 16: Perdamaian Keadilan Dan Kelembagaan Yang Tangguh SDG 17: Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan SDG 4: Pendidikan Berkualitas SDG 5: Kesetaraan Gender SDG 8: Pekerjaan Layak Dan Pertumbuhan Ekonomi SDG 9: Industri Inovasi Dan Infrastruktur SDGs

Related Posts

PEOPLE PLEASER

Dampak People Pleaser terhadap Kesehatan Mental

Berita Jumat, 3 Oktober 2025

Dalam kehidupan perkuliahan, mahasiswa kerap dihadapkan pada berbagai pilihan, mulai dari ajakan hangout, nongkrong sepulang kuliah, hingga perjalanan mendadak di akhir pekan.

Prof. AGUS SARTONO

MBG Gagasan Besar dan Realita

Suara Akademisi Jumat, 3 Oktober 2025

Oleh: Prof. Dr. R. Agus Sartono, M.B.A.
Guru Besar Departemen Manajemen FEB UGM
Deputi Bidang Pendidikan dan Agama, Kemenko Kesra/PMK RI 2010-2014

Makan Bergizi Gratis atau MBG sejatinya merupakan ide yang bagus, belajar dari pengalaman di negara maju.

Novat Pugo Sambodo

Dosen FEB UGM Soroti Dampak Ekonomi Konsumsi MBDK

Berita Rabu, 1 Oktober 2025

Konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) bukan hanya ancaman bagi kesehatan, tetapi juga menjadi beban ekonomi negara. Dari risiko obesitas hingga lonjakan biaya layanan kesehatan, dampaknya meluas hingga membebani anggaran negara. 

Dosen Program Studi Ilmu Ekonomi FEB UGM, Novat Pugo Sambodo, S.E., MIDEC., mengungkapkan bahwa meskipun minuman berpemanis bisa saja dilepas ke pasar tanpa intervensi pemerintah, risikonya jauh lebih besar daripada yang dibayangkan.

Ahmad Zaki

Tantangan dan Peluang ESG Assurance dalam Audit Laporan Keberlanjutan

Berita Rabu, 1 Oktober 2025

Isu Environmental, Social, and Governance (ESG) semakin menjadi perhatian penting di dunia bisnis. Perusahaan tidak hanya dituntut menyajikan laporan keuangan yang andal, tetapi juga melaporkan upaya keberlanjutan mereka.

Berita Terkini

  • Dampak People Pleaser terhadap Kesehatan Mental
    3 Oktober, 2025
  • MBG Gagasan Besar dan Realita
    3 Oktober, 2025
  • Dosen FEB UGM Soroti Dampak Ekonomi Konsumsi MBDK
    1 Oktober, 2025
  • Tantangan dan Peluang ESG Assurance dalam Audit Laporan Keberlanjutan
    1 Oktober, 2025
  • Tips Menjaga Kesehatan Mental Bagi Mahasiswa
    30 September, 2025
Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Jln. Sosio Humaniora No.1, Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia 55281

Peta & Arah
Informasi Kontak Selengkapnya

Direktori Fakultas

  • Informasi Publik
  • Manajemen Ruang
  • Manajemen Aset
  • Manajemen Makam

Mahasiswa

  • Komunitas Mahasiswa
  • Layanan Mahasiswa
  • Asrama Mahasiswa
  • Pengembangan Karir
  • Paparan Internasional
  • Beasiswa
  • Magang

Alumni

  • Komunitas Alumni
  • Layanan Alumni
  • Pelacakan Studi
  • Pekerjaan & Magang
  • Beasiswa

Social Media

© 2025 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

Kebijakan PrivasiPeta Situs

💬 Butuh bantuan?
1
FEB UGM Official WhatsApp
Halo 👋
Bisakah kami membantu Anda?
Buka percakapan
[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju