• Tentang UGM
  • SIMASTER
  • SINTESIS
  • Informasi Publik
  • SDGs
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
  •  Tentang Kami
    • Sekilas Pandang
    • Sejarah Pendirian
    • Misi dan Visi
    • Nilai-Nilai
    • Pimpinan Fakultas
    • Pimpinan Senat
    • Pimpinan Departemen
    • Pimpinan Program Studi
    • Pimpinan Unit
    • Dewan Penasihat Fakultas
    • Laporan Tahunan
    • Fasilitas Kampus
    • Identitas Visual
    • Ruang Berita
    • Dies Natalis ke-70
  • Program Akademik
    • Program Sarjana
    • Program Magister
    • Program Doktor
    • Program Profesi
    • Program Akademik Singkat
    • Program Profesional & Sertifikasi
    • Program Sarjana Internasional (IUP)
    • International Doctorate in Business (IDB)
    • Kalender Akademik
    • Ruang dan Kegiatan
  • Fakultas & Riset
    • Keanggotaan Fakultas
    • Akreditasi Fakultas
    • Jaringan Internasional
    • Dosen
    • Profesor Tamu dan Rekan Peneliti
    • Staf Profesional
    • Publikasi
    • Jurnal Yang Diterbitkan
    • Kertas Kerja
    • Bidang Kajian
    • Unit Pendukung
    • Kemitraan Konferensi Internasional
    • Call for Papers
    • Pengabdian Kepada Masyarakat
    • Perpustakaan
  • Pendaftaran
  • Home
  • Berita

Peran Modal Ventura Bagi Startup Bagi Startup

  • Berita
  • 23 Juli 2025, 11.41
  • Oleh : kurnia.ekaptiningrum
Eddiwan Danusaputro

Pesatnya kemajuan teknologi telah mendorong transformasi dalam berbagai sektor, termasuk dunia bisnis digital. Perusahaan teknologi hadir dengan berbagai inovasi yang terus berkembang, menjadikannya kekuatan utama yang mengubah wajah berbagai sektor industri.

Praktisi Modal Ventura, Startup, dan Investor, Eddiwan Danusaputro menyoroti tentang bagaimana kemajuan teknologi berperan dalam mengubah lanskap bisnis global. Ia mencontohkan Gojek dan Grab, dua perusahaan teknologi ride-hailing yang mampu menciptakan model bisnis unik tanpa memiliki aset tetap seperti kendaraan ataupun pengendara tetap. Melalui sistem kemitraan dan aplikasi digital, kedua perusahaan ini berhasil membangun jaringan layanan yang luas serta meraih valuasi besar dalam waktu singkat.

Dalam sesi Global Summer Week yang berlangsung pada Kamis 17 Juli 2025 di FEB UGM, Eddiwan Danusaputro mengatakan bahwa fenomena ini menunjukkan perusahaan teknologi kini mulai menjadi pemain utama di berbagai sektor layanan digital, salah satunya di sektor keuangan digital. Banyak dari perusahaan teknologi yang mulai merambah ke sektor lain dan membentuk ekosistem bisnis digital yang terintegrasi (one-stop service provider). Alibaba di Tiongkok sebagai contoh nyata, perusahaan ini memulai bisnis di sektor e-commerce, yang kemudian berkembang ke sektor pembayaran digital (Alipay), pemasaran digital (Alimama), dan berbagai layanan lain di bawah Alibaba Group.

“Di Indonesia, tren serupa juga terlihat. Banyak perusahaan teknologi yang awalnya hanya menyediakan satu layanan kini mulai memperluas cakupannya ke sektor lain seperti asuransi dan keuangan. Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk memperoleh pendapatan dari berbagai sumber dalam satu ekosistem digital,” paparnya.

Pembiayaan Bisnis melalui Modal Ventura

Eddiwan menyebutkan pertumbuhan pesat perusahaan teknologi ini tak lepas dari dukungan pendanaan yang masif, salah satunya melalui skema modal ventura. Modal ventura menjadi pilihan utama bagi startup tahap awal yang belum memiliki akses ke pembiayaan tradisional seperti pinjaman bank. Tidak seperti bank yang mensyaratkan jaminan aset, modal ventura memberikan dana melalui pembelian saham perusahaan. Artinya, pendiri startup harus melepas sebagian kepemilikan dan memberikan sebagian kewenangan pengambilan keputusan kepada investor. Biasanya, pemberian kepemilikan yang disepakati berada di bawah 20%.

Dari sisi investor, lanjutnya, skema ini memiliki berisiko tinggi. Namun disisi lain berpotensi menghasilkan return yang besar, terutama jika perusahaan berhasil tumbuh dan melantai di bursa melalui Initial Public Offering (IPO). Selain modal ventura, terdapat pula skema pembiayaan private equity (PE), yang umumnya ditujukan bagi perusahaan yang sudah lebih matang atau perusahaan lama yang membutuhkan revitalisasi.

Kriteria yang Dicari Investor

Eddiwan mengatakan pemodal ventura memiliki sejumlah kriteria dalam menilai kelayakan investasi. Salah satu pertanyaan utama adalah masalah apa yang ingin diselesaikan oleh startup tersebut dan apakah solusi yang ditawarkan merupakan product-market fit, atau benar-benar dibutuhkan dan diinginkan oleh pasar. Selain itu, kualitas tim pendiri juga sangat krusial, terutama pada tahap awal yang masih penuh risiko dan ketidakpastian bisnis. Investor cenderung mencari pendiri yang tangguh dan adaptif dengan susunan ideal tim terdiri dari 2-3 orang yang memiliki peran masing-masing sebagai hipster (desain dan user experience), hustler (bisnis dan pemasaran), dan hacker (teknologi).

“Secara umum, terdapat lima aspek utama yang dinilai oleh investor, di antaranya tim pendiri, traksi bisnis, kekuatan teknologi, momentum pasar, serta kredibilitas usaha,” jelasnya.

Di akhir paparannya Eddiwan menekankan pentingnya pemilihan model bisnis yang tepat. Sebab langkah ini akan menentukan potensi pertumbuhan dan sumber pendapatan. Untuk perusahaan digital, terdapat beragam model bisnis yang bisa dipertimbangkan, seperti e-commerce/marketplace, layanan on-demand, model berbasis langganan (subscription-based), freemium, pendapatan tersembunyi (hidden revenue), peer-to-peer marketplace, model berbasis iklan (ad-supported), hingga model open-source.

Reportase: Najwah Ariella Puteri
Editor: Kurnia Ekaptiningrum

Susutaiinable Development Goals
SDG 4 SDG 8 SDG 9 SDG 17

Views: 73
Tags: SDG 17: Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan SDG 4: Pendidikan Berkualitas SDG 8: Pekerjaan Layak Dan Pertumbuhan Ekonomi SDG 9: Industri Inovasi Dan Infrastruktur SDGs

Related Posts

Primastuti Indah Suryani

Optimasi Media Sosial Tingkatkan Visibilitas UMKM

Berita Jumat, 25 Juli 2025

Membangun merek dan menjangkau konsumen kini tidak lagi mengandalkan promosi konvensional. Media sosial saat ini telah menjadi kanal utama dalam membentuk citra usaha. Melalui pelatihan bertema “Optimasi Sosial Media dengan Pembuatan Konten”, FEB UGM mendorong pelaku UMKM melakukan optimasi media sosial untuk dengan pengembanagn strategi konten yang efektif sebagai upaya untuk meningkatkan visibilitas UMKM.

Pelatihan yang diselenggarakan oleh Bidang Kajian Kewirausahaan, Inovasi, dan UMKM pada 17 Juli 2025 di FEB UGM ini menghadirkan Primastuti Indah Suryani, M.Si., M.M., selaku content creator dan digital marketing trainer.

Field Trip GSW 2025

GSW 2025 Ajak Mahasiswa Asing Belajar Dunia Industri dan Seni di Yogyakarta

Berita Jumat, 25 Juli 2025

Suara denting logam menggema di sebuah workshop kerajinan perak di Kotagede, Yogyakarta. Di atas landasan besi, lempengan perak ditempa perlahan oleh tangan-tangan terampil. Sementara di sudut lain asap patri mengepul halus, berpadu dengan aroma logam panas yang menguar di udara.

Pemandangan ini menjadi pengalaman berkesan bagi Ali Matough Ali Essa, mahasiswa University of Glasgow, Inggris.

Andar Danova L Goeltom

Green Jobs dan Kurikulum Hijau, Kunci Masa Depan Pariwisata Indonesia

Berita Kamis, 24 Juli 2025

Perubahan besar tengah terjadi di industri pariwisata global. Wisatawan saat ini, terutama generasi muda dan wisatawan internasional, semakin peduli terhadap dampak lingkungan dari aktivitas perjalanan mereka.

Qisha Quarina

Tingkat Pengangguran Menurun, Dosen FEB UGM Sebut Pekerjaan Layak Masih Jadi PR

Berita Kamis, 24 Juli 2025

Di tengah meningkatnya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai sektor industri, data statistik ketenagakerjaan nasional justru menunjukkan tren positif dengan  tingkat pengangguran terbuka (TPT) mengalami penurunan.

Berita Terkini

  • Optimasi Media Sosial Tingkatkan Visibilitas UMKM
    Juli 25, 2025
  • GSW 2025 Ajak Mahasiswa Asing Belajar Dunia Industri dan Seni di Yogyakarta
    Juli 25, 2025
  • Green Jobs dan Kurikulum Hijau, Kunci Masa Depan Pariwisata Indonesia
    Juli 24, 2025
  • Tingkat Pengangguran Menurun, Dosen FEB UGM Sebut Pekerjaan Layak Masih Jadi PR
    Juli 24, 2025
  • FEB UGM Terima Kunjungan FEB Unesa dan FEB UMP
    Juli 24, 2025

Artikel Terkait

  • Optimasi Media Sosial Tingkatkan Visibilitas UMKM
    Juli 25, 2025
  • GSW 2025 Ajak Mahasiswa Asing Belajar Dunia Industri dan Seni di Yogyakarta
    Juli 25, 2025
  • Green Jobs dan Kurikulum Hijau, Kunci Masa Depan Pariwisata Indonesia
    Juli 24, 2025
  • Tingkat Pengangguran Menurun, Dosen FEB UGM Sebut Pekerjaan Layak Masih Jadi PR
    Juli 24, 2025
  • FEB UGM Terima Kunjungan FEB Unesa dan FEB UMP
    Juli 24, 2025
Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Jln. Sosio Humaniora No.1, Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia 55281

Peta & Arah
Informasi Kontak Selengkapnya

Departemen

  • Akuntansi
  • Ilmu Ekonomi
  • Manajemen

Direktori Fakultas

  • Informasi Publik
  • Manajemen Ruang
  • Manajemen Aset
  • Manajemen Makam

Alumni

  • Komunitas Alumni
  • Layanan Alumni
  • Pelacakan Studi
  • Pekerjaan & Magang
  • Beasiswa

Social Media

© 2025 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

Kebijakan PrivasiPeta Situs

💬 Butuh bantuan?
1
FEB UGM Official WhatsApp
Halo 👋
Bisakah kami membantu Anda?
Buka percakapan