
Sektor pariwisata memegang peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta pelestarian budaya, perlindungan lingkungan, dan penguatan inklusivitas sosial. Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Intan Ayu Kartika, dalam The 13th Gadjah Mada International Conference on Economics and Business (GAMAICEB) 2025 yang diselenggarakan pada Rabu (23/7), dengan tema “Boosting Social Impact, In Practices.”
Dalam forum tersebut, Intan memaparkan transformasi besar TMII melalui program revitalisasi bertajuk #SudahBedaCerita. Program tersebut mengusung visi menjadi destinasi rekreasi paling dicintai dan menyenangkan, sekaligus menjadi ruang promosi dan pelestarian budaya serta keramahan khas Indonesia.
“Komitmen kami mengedepankan empat pilar, yaitu inclusive, green, culture, dan smart,” ujar Intan.
Intan menyampaikan bahwa TMII dapat hadir sebagai ruang publik yang terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat. Mengaktifkan 70% ruang terbuka hijau, TMII menjadi destinasi wisata yang mewakili keragaman budaya Nusantara dan mengadopsi pendekatan digital melalui implementasi platform pintar untuk meningkatkan pengalaman pengunjung.
Sebagai bagian dari kontribusi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), TMII memperkuat perannya dengan menjadikan pariwisata sebagai sarana pelestarian budaya, konservasi lingkungan, dan penguatan nilai-nilai sosial. Inisiatif tersebut diperkuat melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti Runhub, pelaku ekonomi kreatif, serta promosi film Jumbo. TMII juga bekerja sama dengan InJourney Hospitality House dalam menyelenggarakan pelatihan perhotelan dan pelayanan berbasis komunitas, guna meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di sekitar kawasan wisata.
Intan menjelaskan TMII juga mengembangkan pendekatan evaluasi berbasis dampak melalui Social Return on Investment (SROI) dan Triple Bottom Line (TBL) sebagai bentuk tanggung jawab sosial. Evaluasi ini mencakup jumlah masyarakat yang terdampak, pertumbuhan komunitas, hingga peningkatan citra dan reputasi lembaga.
Reportase: Shofi Hawa Anjani
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals