
Sebanyak 50,36 persen mahasiswa baru Kelas Reguler Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) mendapatkan subsidi Uang Kuliah Tunggal (UKT). Dari jumlah tersebut 11,69 persen di antaranya mendapatkan UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi 100% (UKT 0) atau tidak dikenakan biaya pendidikan selama kuliah.
Dekan FEB UGM, Prof. Dr. Didi Achjari, M.Com., C.A., dalam pembukaan PIONIR SIMFONI 2025, Rabu (6/8) di Plaza FEB UGM menyampaikan bahwa FEB UGM berupaya menjaga inklusivitas dengan memberikan akses kepada mahasiswa dengan berbagai latar belakang, termasuk kemampuan ekonomi.
“Lebih dari separuh mahasiswa baru tahun ini yaitu 50,36% memperoleh subsidi UKT dan 11,69% diantaranya mendapat subsidi UKT 100% alias gratis,” ungkap Didi.
Didi menyebutkan pemberian subsidi UKT tersebut merupakan wujud nyata dari komitmen FEB UGM untuk memberikan akses pendidikan yang berkeadilan, terjangkau, serta menjangkau potensi unggul dari berbagai latar belakang sosial, ekonomi, dan geografis.
Pada tahun 2025, FEB UGM menerima sebanyak 586 mahasiswa baru program sarjana meliputi 419 mahasiswa jalur reguler dan 167 mahasiswa jalur International Undergraduate Program (IUP). Mereka berasal dari 32 provinsi di Indonesia.
“Tahun ini FEB UGM menerima 586 mahasiswa baru program sarjana yang datang dari seluruh Indonesia, mulai Nanggroe Aceh Darussalam di ujung barat, hingga Maluku Utara di timur; dari Sulawesi Utara di utara hingga Nusa Tenggara Timur di selatan. Kampus ini adalah Indonesia mini yang majemuk, inklusif, dan toleran,” paparnya.
Dalam PIONIR SIMFONI 2025 yang mengangkat tema Meneguhkan Integritas Pelopor Muda Bangsa, Mewujudkan Dampak Kemasyarakatan, Didi berpesan untuk para Gadjah Mada Muda (Gamada) untuk tidak hanya aktif dalam berbagai kegiatan akademis. Namun ia berharap para mahasiswa nantinya dapat bergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler baik keorganisasian hingga olahraga dan seni.
Reportase : Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals