
Tim Gamagreenvest dari Departemen Riset dan Pengembangan (Risbang) Shariah Economics Forum (SEF) FEB UGM berhasil meraih prestasi membanggakan dengan meraih Juara 2 di Temu Ilmiah Regional (TEMILREG) DIY 2025 dan Juara Harapan 1 di Temu Ilmiah Nasional (TEMILNAS) XXIV 2025 yang diselenggarakan pada bulan Juni–Juli 2025. Tim ini beranggotakan Lutfiah Sukmaningrum (Ilmu Ekonomi 2023), Rizal Saputra (Ilmu Ekonomi 2023), dan Muhammad Helmi Ariyanto (Manajemen 2024).
TEMILREG DIY merupakan kompetisi ekonomi Islam tingkat regional yang mempertemukan tim delegasi organisasi mahasiswa ekonomi Islam dari berbagai universitas di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tahun ini, ajang tersebut digelar secara luring di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada 14–16 Juni 2025. Sementara itu, TEMILNAS 2025 adalah ajang ekonomi islam bergengsi tingkat nasional yang melibatkan organisasi mahasiswa ekonomi Islam se-Indonesia, dan diadakan secara luring di Universitas Indonesia pada 22–26 Juli 2025.
Dalam kedua ajang tersebut, tim Gamagreenvest berkompetisi di kategori karya tulis ilmiah dengan topik penelitian berjudul “Analisis Minat Investasi Hijau Mahasiswa Universitas Gadjah Mada terhadap Indonesian Green Sukuk (IGS),” yang berfokus membahas minat mahasiswa UGM dalam berinvestasi pada obligasi hijau syariah (green sukuk). Green sukuk sendiri merupakan bentuk obligasi hijau yang menggunakan akad syariah dalam penerbitannya dan tidak mengandung riba. Sukma menjelaskan alasan pemilihan topik ini adalah fenomena rendahnya investasi pada aktivitas atau proyek hijau. Dari permasalahan tersebut, mereka merekomendasikan penggunaan green sukuk sebagai cara untuk meningkatkan investasi hijau. Akan tetapi, sebelum itu, tim terlebih dahulu melakukan survei untuk mengukur minat mahasiswa berinvestasi pada instrumen jenis ini.
Hasil survei kemudian dianalisis menggunakan teori consumption value yang menilai bagaimana konsumen mengambil keputusan terkait produk ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dari lima dimensi yang diteliti, yaitu nilai fungsional, nilai sosial, nilai religius, nilai emosional, dan nilai pengetahuan, ditemukan bahwa faktor nilai pengetahuan menjadi aspek yang paling berpengaruh terhadap minat mahasiswa dalam berinvestasi di green sukuk.
Berdasarkan temuan tersebut, tim Gamagreenvest memberikan rekomendasi final berupa pengembangan Integrated Greenvestment Class, yaitu sebuah mata kuliah pilihan yang berfokus pada pembelajaran green sukuk dengan menggunakan skema pembelajaran daring-luring dan berkolaborasi dengan mitra strategis seperti OJK, perguruan tinggi, BEI, dan DSN-MUI.
Sukma menjelaskan bahwa karya tulis ini sebenarnya merupakan bagian dari output program kerja tahunan Departemen Risbang SEF FEB UGM, yakni Annual Research. Namun, tahun ini Risbang menargetkan kualitas output yang lebih baik sekaligus untuk kembali aktif berpartisipasi dalam kompetisi setelah sempat vakum beberapa tahun. Oleh karena itu, sejak Februari 2025, Divisi Risbang, termasuk Tim Gamagreenvest telah mengikuti pelatihan intensif “Sharia Research and Development” untuk memperkuat kemampuan riset mereka. Selain itu, mereka juga merevisi hingga 75 persen isi paper agar lebih solid sekaligus menjadi sarana pembelajaran ulang.
Perjalanan tim Gamagreenvest menuju babak final tidak selalu mulus. Pada babak final enam besar TEMILNAS, tim ditantang mempersiapkan mosi debat dalam waktu singkat dengan topik mengenai kewajiban persentase minimal portofolio industri strategis BUMN untuk diinvestasikan ke sektor industri halal yang sedang mengalami stagnasi. Pada sesi ini, tim dihadapkan dengan situasi yang cukup unik karena mereka melawan tim oposisi yang sama-sama merupakan delegasi SEF FEB UGM.
Meskipun harus melewati proses yang sangat panjang dan melelahkan, Sukma mengaku bangga atas pencapaian timnya. Sebagai ketua tim sekaligus Ketua Departemen Risbang, ia merasa perjuangan bersama yang dijalani mereka akhirnya terbayarkan dengan hasil yang membanggakan. “Bangga bisa melihat kita berproses bareng-bareng, mulai dari susah sampai senang jadi pemenang. Walaupun sebenarnya agak gak menyangka juga karena akhirnya semua pengorbanan itu terbayarkan,” ungkapnya.
Keberhasilan tim Gamagreenvest juga tidak lepas dari dukungan moral dan doa dari keluarga serta rekan-rekan SEF lainnya. Bagi Sukma pribadi, pengalaman mengikuti perlombaan ini merupakan salah satu momen paling berkesan dalam hidupnya, karena ini bukan hanya tentang perjuangan akademis, tetapi juga tentang momen kebersamaan dan tumbuh bersama.
“Kalau boleh digambarkan dalam satu kata yaitu bersyukur, bersyukur karena punya teman-teman yang dalam suka dan duka selalu bersama, juga bersyukur karena punya lingkungan yang sangat suportif dan saling mengingatkan dalam segala hal,” pungkasnya.
Reportase: Najwah Ariella Puteri
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals