Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menerima kunjungan mahasiswa dari Osnabrück University, Jerman pada Selasa (21/10/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa asing untuk mempelajari secara langsung dinamika ekonomi lokal, inovasi industri kreatif, dan nilai keberlanjutan dari ekosistem UMKM di Kota Yogyakarta.
Lokasi mitra industri pertama yang dikunjungi adalah Mazaraat Artisan Cheese, bisnis keluarga dalam pembuatan keju dengan produksi manual. Para mahasiswa mendengar langsung kisah di balik pendirian industri ini, sistem penjualan, proses produksi, hingga sistem distribusi produk ke berbagai daerah di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.
Para mahasiswa juga berkesempatan untuk mengunjungi ruang penyimpanan keju dan mencicipi berbagai jenis keju seperti Athan (camembert du Merapi), Khayya (crottin blue goat cheese), Ibra (blue cheese), Halloumi (hard cheese), dan Ghee (clarified butter). Bagian paling menarik adalah ketika sedang dilaksanakan demo mozarella stretching. Para mahasiswa terlihat antusias menyimak proses keju mozarella menjadi lentur hingga dapat dipotong dan dimakan.
Aya Al Nouri, mahasiswa dari Osnabrück University, sempat terdiam sejenak saat memasuki ruang penyimpanan keju. Rasa kagum dan heran tampak di wajahnya ketika aroma fermentasi yang kuat memenuhi udara. “Aromanya benar-benar pekat, tapi ini pengalaman yang unik dan menyenangkan karena saya belum pernah mengunjungi industri keju sebelumnya. Sangat menginspirasi melihat bagaimana dari tempat sekecil ini mereka mampu menghasilkan begitu banyak jenis keju,” ungkap Aya.
Kunjungan selanjutnya para mahasiswa diajak untuk mengamati proses pembibitan bambu di PT. Bambu Nusa Verde (BNV). Perusahaan ini bergerak di bidang bioteknologi yang berfokus pada mikropropagasi dalam memperbanyak bibit bambu baru di laboratorium dengan menggunakan bagian kecil dari tanaman induk.
Di tempat ini, mahasiswa diajak menyusuri laboratorium, rumah kaca (greenhouse), hingga area pembibitan (nursery) untuk mempelajari proses perbanyakan tanaman dari tahap inisiasi hingga siap tanam.
Sementara mahasiswa Osnabrück University lainnya, Jan Markmeyer mengatakan bahwa kunjungan tersebut membuka wawasannya tentang bagaimana industri hijau di Indonesia mampu menggabungkan teknologi dengan upaya pelestarian lingkungan. Sebab di Jerman, belum banyak tanaman seperti bambu yang dimanfaatkan untuk konstruksi atau kebutuhan serupa.
Ia pun mengaku sangat terkesan saat mengunjungi Hamzah Batik. Untuk pertama kalinya, ia melihat langsung proses pembuatan batik sekaligus mempelajari budaya Indonesia dari dekat. “Pengalaman ini benar-benar berkesan dan tidak akan saya lupakan,” ujar Jan.
Kunjungan ini menjadi momen berharga bagi para mahasiswa Osnabrück University untuk mengenal lebih dekat budaya, industri, dan semangat kewirausahaan masyarakat Yogyakarta. Melalui kegiatan ini, mereka tidak hanya memperoleh pengalaman akademik, tetapi juga wawasan baru tentang potensi dan keberagaman ekonomi kreatif di Yogyakarta.
Reportase: Shofi Hawa Anjani
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals
