Transformasi Digital dan Keberlanjutan pada Lingkup Bisnis Global
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2684
Di era serba digital dewasa ini, mahasiswa sebaiknya tidak hanya mengulik seputar topik teknologi informasi (IT) saja, tetapi topik pembahasan pengembangan manusia, yang kini juga menjadi sangat relevan dan menarik untuk didiskusikan. Sebagai bagian dari program musim panas virtual yang diadakan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) pada Rabu (28/07), yaitu International Week (iWeek) 2021, topik bahasan tersebut dibahas lebih lanjut dalam sebuah sesi studi kasus interaktif. Pada pelaksanaannya, sesi studi kasus interaktif tersebut menghadirkan seorang narasumber profesional dengan keahlian di topik terkait, yaitu Syaiful Ali, MIS., Ph.D., CA, selaku pengajar Departemen Akuntansi FEB UGM.
Sesi diawali terlebih dahulu dengan presentasi materi oleh Syaiful Ali, Ph.D yang secara garis besar membahas proyeksi prospek pekerjaan di masa depan, tren teknologi informasi, serta transformasi digital. Menurut laporan McKinsey and Company, terdapat beberapa tren yang akan mendefinisikan era kenormalan selanjutnya setelah pandemi Covid-19 dan tiga poin diantaranya menjadi latar belakang dari topik bahasan pada kesempatan itu, yaitu masyarakat dan konsumen, kebiasaan kerja, dan inovasi teknologi. Terkait, proyeksi pekerjaan di masa depan, Syaiful Ali menyampaikan bahwa laju adopsi teknologi diperkirakan akan tetap melaju dan mungkin akan meningkat. "Otomatisasi, seiring dengan pasca resesi Covid-19, menciptakan skenario gangguan (disruptions) ganda bagi pekerja," ujarnya. Terdapat tren yang berkembang bahwa dalam proses bisnis saat ini akan lebih banyak melibatkan penggunaan IT. Lantas, bagaimana cara untuk mengatasi tantangan tersebut?
Untuk bisa mengatasi tantangan tersebut, kita perlu memahami beberapa faktor kunci terkait teknologi yang menyokong keberlangsungan Revolusi Industri 4.0. Menurut Boston Consulting Group (BCG), terdapat sembilan teknologi utama yang mendukung industri 4.0, diantaranya adalah big data, cloud computing, Internet of Thing (IoT), augmented reality, blockchain, dan artificial intelligence. Teknologi yang disebutkan tersebut juga merupakan pengetahuan dan keahlian IT yang krusial untuk ketahui, terutama bagi ahli bisnis di masa depan. Mahasiswa dapat memulai mempelajari hingga kemudian menguasai keahlian dari teknologi kunci tersebut agar tetap bisa bertahan dan relevan menghadapi era transformasi digital.
Selain itu, pada presentasi materinya Syaiful Ali juga berpendapat agar seseorang tetap memiliki keterampilan relevan di masa depan tak hanya cukup dengan menguasai sejumlah keahlian IT penting, tetapi soft skill juga sangat dibutuhkan. Berikut ini adalah prediksi enam soft skill teratas di tahun 2025 yang sebaiknya mampu dikuasai mahasiswa:
- Berpikir analitis dan kritis
- Pembelajaran aktif dan strategis
- Pemecahan masalah yang kompleks
- Kepemimpinan dan kemampuan bekerja sama dengan orang lain
- Kreativitas, orisinalitas, dan inisiatif
- Manajemen diri
Pada akhir sesi, peserta iWeek 2021 yang telah dibagi ke dalam beberapa kelompok diminta untuk menjawab sejumlah pertanyaan kasus terkait dengan topik dan kemudian dilanjutkan dengan diskusi jawaban atas pertanyaan studi kasus tersebut. Secara bergantian tiap kelompok menyuarakan pendapatnya, diskusi pun berakhir dengan tanya jawab antara peserta dan narasumber.
Reportase: Kirana Lalita Pristy.
Lihat videonya https://youtu.be/SxJCeJ1BWl0