Cerita Aliman, Wisudawan Terbaik FEB UGM Dengan IPK 3,86
- Detail
- Ditulis oleh Kurnia
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2014
Aliman (21), Akuntansi 2020, menjadi wisudawan terbaik dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM periode III TA 2023/2024. Laki-laki kelahiran Batam ini berhasil lulus dengan predikat cumlade dengan menyelesaikan studi di Prodi Akuntansi dalam waktu 3 tahun 6 bulan 2 hari. Indek Prestasi Kumulatif (IPK) yang diraih pun nyaris sempurna yaitu 3,86. Ia merupakan salah satu dari 1.423 lulusan Program Sarjana UGM yang diwisuda pada Rabu (22/5) di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM.
Kesuksesan tersebut menjadi salah satu pencapaian terbesar dalam hidup Aliman. Bagaimana tidak, sebagai seorang perantau yang berasal dari sebuah kota kecil di Pulau Batam, Aliman masih merasa takjub bisa merasakan bangku perkuliahan di UGM. “Tidak pernah terpikirkan oleh saya sebelumnya, bahkan bermimpi sekalipun, saya bisa berkuliah di salah satu universitas ternama di Indonesia sekelas UGM,” jelasnya Rabu (Rabu 22/5) usai wisuda.
Aliman mengaku masih belum percaya bisa lulus dari FEB UGM. Ia masih merasa baru seperti kemarin menginjakkan kaki di Yogyakarta dan melihat kemegahan Gedung Pertamina Tower yang menjadi salah satu ikon kebanggaan FEB UGM. Kala itu, sempat terbesit keraguan dan kegelisahan dalam diri Aliman. Apakah ia bisa bertahan dan menyelesaikan studi sarjana dengan baik menjadi tantangan besar yang mesti ditaklukannya.
Besar di Keluarga Sederhana
Aliman merupakan putra sulung dari dua bersaudara pasangan Tang Hiong ie (59) dan A Cin (51). Ia lahir dan dibesarkan di sebuah kota kecil di Pulau Batam, tepatnya di Kelurahan Buliang, Kecamatan Batu Aji, Kota Batam. Sang ayah menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan di sebuah industri logistik di Batam. Keberhasilannya menjadi seorang sarjana adalah kebanggaan besar bagi keluarga besarnya. “Saya menjadi sarjana pertama di dalam keluarga besar. Ayah sekolah hanya sampai kelas 3 SD sementara ibu tamatan SMP,” ungkapnya.
Aliman bercerita, keinginannya untuk kuliah telah muncul sejak kecil, tetapi hal tersebut hilang dan pergi. Akhirnya saat berada di bangku SMK keinginan untuk kuliah muncul lagi dan kian menguat karena dorongan dari kepala sekolah. Sang kepala sekolah menyayangkan jika Aliman yang merupakan siswa berprestasi tidak melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi. Saat menjalani studi di SMK Putra Batam, ia selalu menjadi juara kelas sejak. Alhasil, dorongan kuat dari kepala sekolah dan restu orang tua semakin memantapkan dirinya untuk mengejar cita-cita.
Meski kedua orang tuanya belum pernah mengecap pendidikan tinggi, tetapi mereka mendukung penuh keinginan Aliman untuk kuliah. Hanya saja, orang tua Aliman menyarankan untuk melanjutkan kuliah di Batam saja agar bisa mengambil kelas karyawan sehingga bisa sembari bekerja. Ketika ia menyampaikan keinginan kuliah di UGM orang tuanya pun sempat kaget karena selain jauh juga terdapat kendala finansial.
Namun saat Aliman dinyatakan lolos diterima pada Prodi Akuntansi melalui jalur Seleksi Nasional Berdasar Tes (SNBT) tahun 2020 kedua orang tuanya merestui untuknya menuntut ilmu meski jauh terpisah pulau.
“Ya orang tua terkejut, tidak menyangka anaknya bisa lolos diterima di UGM dan di prodi favorit dengan tingkat kompetisi yang cukup tinggi,” katanya.
Aktif Organisasi dan Berprestasi
Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang telah diraih dan kepercayaan orang tuanya, Aliman pun berusaha giat belajar agar bisa mengikuti perkuliahan dengan baik dan lulus dengan hasil membanggakan. Selain kuliah, Aliman juga aktif mengikuti berbagai kegiatan di kampus beberapa diantaranya tergabung dalam organisasi kerohanian Keluarga Mahasiswa Buddhis (Kamaddis) UGM, Badan Audit Kemahasiswaan FEB UGM, dan sejumlah kepanitiaan kegiatan kampus. Tak hanya itu, ia juga masih sempat menjalani kerja sambilan di sebuah kantor konsultan pajak sejak tahun 2022 hingga saat ini. Aliman pun menjadi salah satu awardee beasiswa Bank Indonesia pada tahun 2023.
Aliman juga berhasil mencatatkan sederet prestasi di bangku perkuliahan. Di tahun 2022 aa berhasil meraih Juara 1 Kompetisi Gerakan Menulis #3 pada Kompetisi Esai UNY, Juara 1 Kompetisi Esai LSCF UII, Juara 1 Kompetisi Esai Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Juara 2 Kompetisi Penulisan Eka Citta UGM (2022), dan Juara 2 Kompetisi Esai UPI . Berikutnya, pada tahun 2023 Aliman meraih Juara 1 Kompetisi Esai Bank Indonesia, Juara 2 Kompetisi Esai Nasional Demokratia UNS, Juara 2 Kompetisi Esai Cendekia Days UGM, dan Top 9 Taxplore Fiscal Policy Competition UI.
Pinjam Laptop Untuk Skripsi
Berhasil lulus kuliah sekaligus meraih gelar sebagai wisudawan terbaik tentunya bukanlah hal yang mudah. Namun siapa sangka dibalik kesuksesannya itu, ada cerita unik yang harus dilalui Aliman dalam menyelesaikan skripsi. Ia harus mengerjakan skripsi dengan meminjam laptop milik teman kuliahnya. “Saya ada laptop, tetapi tidak mendukung untuk pengolahan data yang harus menggunakan software khusus sehingga mau tidak mau harus meminjam laptop teman,” ungkapnya.
Aliman menceritakan waktu itu ia sebenarnya telah mengajukan peminjaman laptop ke FEB UGM. Hanya saja, saat itu ketersediaan laptop yang dipinjamkan untuk mahasiswa telah habis. Mau tidak mau ia pun meminjam laptop temannya untuk mengolah data. Alhasil, berkat laptop pinjaman tersebut ia berhasil menyelesaikan skripsinya yang berjudul Pengaruh Literasi Perpajakan dan Kenaikan Tarif PPN Indonesia Terhadap Keputusan Pembelian Mahasiswa dalam Platform Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE). “Akhirnya, di momen wisuda ini menjadi pembuktian meski bukan menjadi suatu akhir, tetapi awal dari petualangan baru lainnya untuk saya jalani dengan penuh semangat dan suka cita,” paparnya.
Aliman mengakui keberhasilannya hingga di titik ini tidak lepas dari usaha kerasnya dalam belajar, semangat pantang menyerah, mengelola waktu serta doa orang tua. Ada satu nilai yang ditanamkan orang tuanya dan terus ia pegang teguh hingga saat ini yaitu untuk serius dalam mengerjakan segala hal agar mendapatkan hasil yang maksimal.
“Pesan orang tua yang selalu saya pegang adalah untuk serius mengerjakan segala hal agar hasil maksimal. Apabila kita sudah berusaha maksimal namun hasilnya tidak sesuai harapan, jangan lantas putus asa karena pasti ada pelajaran yang bisa diambil di dalamnya. Kalau sudah berhasil jangan lekas berpuas diri dan tetap rendah hati,” terangnya.
Sang ibu, A Cin mengaku sangat bahagia putra sulungnya bisa lulus dari UGM. Ia sangat tidak menyangka Aliman bisa kuliah dan lulus dengan baik dan nilai yang sangat memuaskan. Kedepan ia berharap Aliman bisa menjadi orang yang sukses dan berhasil mewujudkan apa yang sudah dicita-citakan selama ini.
Pencapaian yang diraih Aliman juga tidak lepas dari dukungan FEB UGM yang sangat mendukung para mahasiswanya untuk mengembangkan potensi diri. Selama kuliah di FEB UGM ia mendapatkan pengalaman yang luar biasa, dibimbing oleh dosen-dosen profesional dan teman-teman kuliah yang suportif semakin memotivasinya untuk tekun belajar dan meraih kesuksesan.
“Pengalaman kuliah di FEB UGM tidak hanya menambah pengetahuan saya terhadap ilmu akuntansi dan aspek perekonomian, tetapi juga mentransformasi pola pikir saya terhadap berbagai hal yang mendorong saya untuk selalu menjadi versi terbaik dari diri saya sendiri. FEB UGM juga memberikan kesempatan kepada orang-orang biasa seperti saya untuk mewujudkan impian yang telah saya impikan sejak lama. Terima kasih FEB UGM!,” pungkasnya.
Reportase: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals