FEB UGM Inisiasi Program BISSA Untuk Tingkatkan Kesadaran Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
- Detail
- Ditulis oleh Najwah
- Kategori: Berita
- Dilihat: 423
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menginisiasi program pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran pengelolaan dan pemilahan sampah. Program bertajuk Berbagi Ilmu Sinduadi Sleman Asri (BISSA) merupakan program pengabdian kepada masyarakat (PKM) berbasis desa binaan yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat di bantaran Kali Code, Desa Sinduadi, Kabupaten Sleman.
Ketua pelaksana program BISSA, Qisha Quarina, S.E., M.Sc., Ph.D., menjelaskan program ini lahir dari kekhawatiran atas pengelolaan sampah yang cukup memprihatinkan di D.I. Yogyakarta, khususnya di kawasan bantaran Kali Code, Padukuhan Sendowo, Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman. Lokasinya yang cukup terpencil, membuatnya sulit diakses oleh tukang sampah. Hal ini membuat masyarakat kerap membuang atau membakar sampah di sekitar kali, yang mengakibatkan masalah lingkungan, terutama banjir dan pencemaran air saat musim hujan tiba.
Program BISSA telah dimulai pada dimulai pada April hingga Oktober 2024 dengan berbagai kegiatan seperti sosialisasi, FGD, pelatihan pengelolaan dan pemilahan sampah hingga studi banding ke Desa Panggungharjo, Kabupaten Bantul yang telah melakukan praktik baik dalam pengelolaan sampah.
Ia berharap kedepan program BISSA bisa berkembang tidak hanya di Sendowo, tetapi juga di wilayah lain di Sleman. Dengan dukungan dari masyarakat dan pemerintah, program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah demi keberlanjutan lingkungan, sejalan dengan upaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Namun, ia juga menyadari tidak mudah untuk mengimplementasikan program ini secara luas. “Mengubah perilaku masyarakat agar sadar dan dapat mengelola sampah dengan baik kan cukup sulit. Ini menjadi tantangan sekaligus semangat tersendiri untuk kami agar nantinya dapat memperluas ke tingkat Kabupaten Sleman,” ujar Qisha.
Salah satu warga binaan program BISSA, Dewi Ratna, S.Pd., mengungkapkan jika masih banyak warga yang belum sadar akan dampak negatif dari membuang dan membakar sampah sembarangan. Selama ini belum banyak warga yang mengetahui tahu cara memilah sampah daur ulang dan non-daur ulang yang benar sehingga langsung membuang sampah di bantaran kali atau membakarnya. Dengan adanya program BISSA, ia berharap kesadaran warga akan pengelolaan sampah bisa meningkat dan membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Reportase: Najwah Ariella Puteri
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals