- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 4591
Fair Value Accounting (FVA) di beberapa pos aset tertentu seperti piutang atau pinjaman yang diberikan, aset tetap dan aset berwujud, serta penjabaran pos moneter dan pos nonmoneter untuk kegiatan di luar negeri, akan berpengaruh terhadap pajak penghasilan (PPh). Namun, pada sektor lainnya, seperti untuk sekuritas yang tergolong trading dan available for sale tidak mempengaruhi PPh.
Hal ini ditegaskan oleh ekonom UGM, Prof. Dr. Slamet Sugiri, M.B.A., Ak pada Seminar Dampak Konvergensi IFRS Terhadap Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Indonesia serta Implikasinya Terhadap Perpajakan di R. Kertanegara FEB UGM, Sabtu (3/11).
“Jadi, dapat disimpulkan bahwa FVA untuk pos tertentu mempengaruhi PPh, sedangkan untuk pos tertentu lainnya tidak mempengaruhi PPh,”kata Sugiri.
Menurut Sugiri, PPh ini dihitung berdasarkan laba kena pajak. Artinya, jumlah PPh sama dengan jumlah PPh menurut aturan perpajakan. Beban pajak ini mungkin lebih besar atau lebih kecil dari PPh dan dihitung berdasar konsep akuntansi keuangan.
Sebelumnya Sugiri memaparkan konsep FV accounting (FVA) yang sering dilawankan dengan dengan historical cost accounting (HCA). Dua paradigma tersebut bermuara pada nilai (dasar pengukuran) yang dilekatkan pada pos-pos laporan keuangan. HCA melekatkan biaya historis pada pos-pos laporan keuangan. Jika pada suatu saat tertentu biaya historis suatu aset atau liabilitas berbeda dari FV-nya, HCA tidak mengubah nilai tercatat ke FV.
“HCA tidak mengakui kerugian atau keuntungan atas perbedaan di antara dua nilai tersebut. Sedangkan FVA mengakui keuntungan dan kerugian akibat market valuation yang sejatinya tidak atau belum terjadi transaksi pertukarannya,”imbuhnya.
Sementara itu Didi Raafi, SST., M.E-Buss., M.Sc (Kasi Pengawasan dan Konsultasi II Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Yogyakarta) didampingi Uray Hidayat, S.E., M.Si (Account Representative Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Yogyakarta) mengungkapkan karakteristik Standar Pelaporan Keuangan International (International Financial Reporting Standart/IFRS). IFRS menurut Didi cenderung bersifat principles-based (bukan lagi rule based). Selain itu IFRS juga banyak menggunakan konsep fair value (FV) untuk dasar pengukuran dengan penekanan pada ukuran yang andal.
“IFRS juga lebih banyak pengungkapan serta fokus pada professional judgment untuk menyimpulkan suatu permasalahan akuntansi,”kata Didi.
Diakui Didi, pengaruh konvergensi IFRS tidak hanya berpengaruh terhadap dunia bisnis saja, tetapi juga dalam dunia perpajakan. Perbedaan IFRS dengan perpajakan salah satunya mencakup aset tetap (PSAK No. 16). Berdasarkan PSAK No. 16 perusahaan diperbolehkan memilih metode revaluasi yang dilakukan periodik oleh penilai dengan FV. Sedangkan pada peraturan perpajakan revaluasi dilakukan penilai dengan FV maksimal 1 kali dalam 5 tahun.
Sumber: satria/ugm
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2494
Satu lagi prestasi nasional ditorehkan oleh mahasiswa UGM. Kali ini Gama Team yang terdiri dari Traheka Erdyas Bimanatya (Prodi Ilmu Ekonomi), Rahmatdi (Prodi Akuntansi) dan Poppy Laksita Rini (Prodi Manajemen) Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM angkatan 2010, berhasil meraih juara II The 1st MRC’s Bachelor Journey, yang berlangsung 3-4 Oktober 2012 di UI. Kompetisi yang baru pertama kali digelar ini merupakan kerjasama antara Fakultas Ekonomi UI dengan Bank Indonesia.
Menurut penuturan Traheka, awalnya kompetisi ini diikuti oleh 120 tim mahasiswa S1 dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Kemudian dilakukan seleksi administrasi hingga menjadi sekitar 90 tim. Dari sejumlah itu mereka kemudian diberikan tugas untuk menyelesaikan tiga kasus perekonomian, yaitu Bank Pembangunan Daerah (BPD), inflasi dan kredibilitas BI.
“Kita kerjakan di kampus masing-masing. Kebetulan UGM dapat kasus terkait BPD,”kata Traheka, Selasa (16/10).
Traheka menambahkan dari 90 tim tersebut akhirnya terpilih 18 tim yang berhak melaju ke babak final. Dari 3 studi kasus tersebut masing-masing diikuti oleh 6 tim. Masing-masing tim kemudian melakukan presentasi di hadapan juri yang antara lain berasal dari BI, FE UI, Perbanas serta perwakilan lembaga perbankan. Pada kesempatan itu Gama Team mengangkat judul penelitian Mengoptimalkan Fungsi Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebagai Agent of Regional Development.
Penelitian di bawah bimbingan Muhammad Edhie Purnawan, MA., Ph.D tersebut mereka melihat persoalan optimalisasi fungsi BPD sebagai Agent of Regional Development disebabkan adanya kendala internal dari pihak BPD dan UMKM. Untuk itu kebijakan BI hendaknya tidak hanya diarahkan ke supply side saja namun juga ke demand side permintaan kredit UMKM.
Selain itu kemampuan BPD menjadi Perusahaan Penjaminan Kredit Daerah (PPKD), kata Traheka, perlu dipertimbangkan lagi sebab dari segi karakteristik, BPD dan PPKD memiliki beberapa perbedaan yang mendasar yaitu status dan sifat perusahaan.
“Alternatif lain yang bisa dilakukan untuk memperkuat peran BPD dalam menyalurkan kredit produktif adalah dengan konsep Public Private Partnership. BPD sebagai pihak private sedangkan PPKD sebagai pihak public,”papar mahasiswa kelahiran Denpasar, 21 Juni 1992 ini.
Gama Team juga menilai tanggung jawab pembinaan BPD dan UMKM sebaiknya tidak hanya dilakukan oleh BI atau pemerintah daerah saja. Tetapi juga dengan melibatkan kalangan akademisi dari perguruan tinggi serta pemerintah pusat agar manfaat yang diperoleh dari pembinaan lebih besar.
Sumber: www.ugm.ac.id
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2588
Program Magister Manajemen (MM) UGM menggandeng LPPM UGM dan Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM menggelar kegiatan bakti sosial di Dusun Sidorejo, Kelurahan Beji, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunung Kidul, Kamis (11/10). Bakti sosial yang dilakukan berupa penyerahan bantuan 21 ekor kambing peranakan etawa (PE), 1 unit mesin pemotong rumput untuk pembuatan pakan ternak jenis silase sekaligus pembuatan kandang ternak.
Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi para lansia dengan menerjunkan 8 orang dokter, 3 perawat, dan 2 apoteker. Setidaknya terdapat 170 orang lansia dari 14 padukuhan di Desa Beji yang mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis tersebut.
Slamet, (50) Ketua Kelompok Tani Sidorejo mengaku senang dengan pemberian bantuan yang diberikan oleh MM UGM. Dengan bantuan tersebut Ia berharap kesejahteraan masyarakat di Sidorejo bisa meningkat melalui usaha pengelolaan ternak kambing yang diberikan. “Harapannya kegiatan bakti sosial semacam ini bisa terus berlanjut setiap tahunnya karena sangat memberikan manfaat bagi warga disini,” paparnya
Lain lagi dengan, Tamiyem (60) warga dusun Tungkluk yang turut dalam pemeriksaan kesehatan gratis. Sejak pagi ia rela mengantri agar bisa mendapatkan pemeriksaan gratis dari UGM. Sejak beberapa tahun lalu, Tamiyem menderita tekanan darah tinggi. “Bagaimana tidak senang, kan mau diperiksa dan disembuhkan,” ujarnya.
Kepala Desa Beji, Sularti menyambut baik pemberian bantuan dari MM UGM. Bantuan tersebut cukup bermanfaat bagi masyarakatnya. Pasalnya, setiap kegiatan bakti sosial yang dilaksanakan berdasarkan usulan dari masyarakat sehingga apa yang sudah diberikan sesuai dengan kondisi dan potensi daerahnya.
Diungkapkannya, sejak tahun 2010 Desa Beji telah menjadi desa binaan MM UGM dalam program pemberdayaan masyarakat berbasis pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan. Sebut saja Sidorejo yang mendaptkan pembinaan dan pendampingan dalam melakukan budidaya ikan lele dan kambing peranakan etawa, dusun Banaran dalam mengembangkan apotek hidup, dan dusun Duren dalam budidaya gama ayam. Kemudian dusun Daguran Kidul dalam budidaya lele dan dusun Bejono dalam budidaya kambing gibas dan pertanian organik terpadu. “Sejak 2009 juga menjadi tempat pelaksanaan KKN mahasiswa UGM. Harapannya program-program yang sudah berjalan bisa dilaksanakan secara berkelanjutan,” harapnya.
Camat Ngawen, yang dalam hal ini diwakili oleh Sekeretaris Camat, Sunardi, menyampaikan harapan senada. Pihaknya berharap pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat di Beji, Ngawen dilaksanakan secara kontinu agar hasilnya bisa bermanfaat bagi warganya.
Sekretaris Program MM UGM Kampus Jakarta, Bayu Sutikno, Ph.D., menanggapai positif harapan masyarakat Beji dengan akan terus melanjutkan program-program yang telah berjalan sejak 2010 silam. Ia pun berharap kedepan MM UGM beserta LLPM dan RSA UGM dapat memberikan kontribusi yang lebih besar untuk masyarakat Beji dan sekitarnya. “Semoga apa yang sudah kami berikan nisa bermanfaat bagi warga Beji, Ngawen secara keseluruhan,” pungkasnya.
Kegiatan bakti sosial yang berlangsung di Beji, Ngawen, Gunung Kidul kali ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka peringatan dies natalis MM UGM ke-24. Sebelumnya, pada bulan Juli lalu MM UGM telah memberikan bantuan berupa 500 bibit tanaman toga untuk 5 dusun di Kelurahan Beji yaitu Sidorejo, Duren, Bejono, Daguran Kidul, dan Daguran Lor. Disamping itu juga diserahkan kelengkapan perpustakaan yaitu 90 buku pertanian, 2 rak, 2 meja, dan 4 kursi panjang untuk warga desa Beji.
Sumber: www.ugm.ac.id
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 8838
Bertepatan pada hari Senin (08/10), bertempat di Balai Senat Universitas Gadjah Mada telah dilaksanakan pelantikan 18 Dekan baru dan 1 Direktur Sekolah Vokasi oleh Rektor UGM, Prof. Dr. Ir. Pratikno, M.Soc.Sc. untuk masa jabatan tahun 2012-2016
Sebagai Dekan baru Fakultas Ekonomika dan Bisnis terpilih adalah Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc., Ph.D untuk periode 2012-2016. Beliau memenangkan suara dalam Pemilihan Dekan yang diselenggarakan di FEB UGM pada hari Jumat, 31 September 2012.
Selepas acara pelantikan di Balai Senat UGM, Fakultas Ekonomika dan Bisnis menggelar acara Pisah Sambut di ruang Kartanegara. Dalam sambutannya, Prof. Marwan Asri MBA., Ph.D. menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya selama menjabat sebagaio dekan di fakultas, sehingga FEB UGM bisa menjadi seperti saat ini. Ia juga mengucapkan selamat mengemban tugas baru kepada Dekan terpilih.
Prof. Wihana dalam sambutannya akan berkomitmen untuk mengembang tugas baru tentunya dengan dukungan oleh semua pihak. Selanjutnya, beliau berterima kasih atas masukan-masukan dari kolega-kolega di FEB UGM untuk perbaikan FEB dimasa mendatang.
Segenap sivitas akademika Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada mengucapkan selamat dan sukses atas dilantiknya Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc., Ph.D. sebagai Dekan FEB UGM.
Sumber: nia/febugm
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 6712
Dalam rangka mendukung Universitas Gadjah Mada mewujudkan misi sebagai universitas berbasis riset bertaraf internasional, saat ini Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada telah dilengkapi dengan basis data berlanggan yang dapat dimanfaatkan oleh civitas akademika FEB UGM baik dosen dan peneliti serta mahasiswa program S1, S2, dan S3 untuk keperluan penelitian, tugas harian maupun tugas akhir. Basis data yang disediakan ini adalah kerja sama FEB UGM dengan mitra terdiri dari CEIC Database dan Bloomberg Database.
Basis data CEIC menyediakan layanan basis data makroekonomi, industri, dan basis data keuangan real-time. Basis data CEIC terletak di ruang Mandiri Macroeconomic Dashboard yang merupakan hibah pendidikan dari PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sedangkan basis data Bloomberg menyediakan basis data bisnis, keuangan dan berita ekonomi serta harga saham real-time. Basis data Bloomberg merupakan hibah pendidikan dari PT. Bank Negara Indonesia (persero) Tbk. yang terintegrasi dengan ruang BNI Financial Market Update. Kedua fasilitas ini menempati lantai 4 gedung Pertamina Tower FEB UGM.
Bagi para staf pengajar, peneliti, dan mahasiswa FEB UGM yang berminat untuk mengakses basis data CEIC dan Bloomberg dapat mengunjungi langsung ruang tersebut pada hari dan jam kerja dengan menunjukkan Kartu Mahasiswa FEB UGM kepada petugas ruangan.
Sumber: p2eb feb ugm
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 3604
Bertempat di Gedung Pertamina Tower Lantai 6 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Senin (1/10) berlangsung bedah buku "Koordinasi dan Interaksi Kebijakan Fiskal-Moneter: Tantangan ke Depan". Acara bedah buku menghadirkan dua pakar Perry Warjiyo, S.E., M.Sc., Ph.D (Bank Indonesia) dan Dr. Edhie Purnawan, M.A (FEB UGM) dengan Tri Widodo, M.Ec.Dev., Ph.D sebagai moderator, serta Dr. Sri Adiningsih sebagai penyunting buku.
Buku setebal 445 halaman ini merupakan kumpulan berbagai tulisan dari para penulis yang memiliki berbagai latar belakang, baik otoritas terkait ataupun mantan otoritas terkait, serta akademisi yang menggeluti dan memiliki keahlian di bidang kebijakan fiskal dan moneter. Tulisan yang disajikan dalam buku ini mencakup sejarah, perkembangan masa kini, studi empiris, masalah dan tantangan yang dihadapi serta perkembangan kedepan koordinasi kebijakan fiskal dan moneter di Indonesia. "Buku ini memuat 14 paper dari 18 penulis, delapan diantaranya dari FEB UGM dan yang menarik tiga tulisan berasal dari desertasi," ujar Dr. Sri Adiningsih, M.Sc, penyunting buku.
Menurut Sri Adiningsih, buku koordinasi dan interaksi kebijakan fiskal dan moneter sangat langka. Oleh karena itu penerbitan buku ini untuk mengisi kekosongan bahan bacaan yang mengulas koordinasi kebijakan Fiskal dan Moneter. "Penyusunan buku ini memakan waktu tiga tahun, dan selama itu pula kita mencari jurnal-jurnal dan tulisan-tulisan terkait koordinasi fiskal dan moneter," katanya.
Penerbitan buku ini menjadi sangat penting mengingat pada akhir 2011 seiring dengan dibentuknya Otoritas Jasa Keuangan akan mengubah pola pengelolaan sistem keuangan dan juga mempengaruhi koordinasi kebijakan fiskal dan moneter. Sementara itu masih banyak pihak di Indonesia yang belum memahami dengan baik koordinasi kebijakan fiskal dan moneter.
Oleh karena itu diterbitkannya buku ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, akademisi, peneliti ekonomi, serta pengambil kebijakan yang ingin memahami dengan lebih baik koordinasi kebijakan fiskal dan moneter serta perkembangannya di Indonesia. "Kita semua menyambut baik peluncuran buku ini, kita berharap buku ini akan menjadi komponen dan komplemen bahan mata kuliah di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM," ujar Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc., Ph.D, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama FEB UGM.
Sumber: www.ugm.ac.id
Halaman 162 dari 191