
Prestasi membanggakan kembali diraih oleh Ali Alexander (Manajemen 2021), mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM yang berhasil meraih First Runner Up dalam kompetisi ASEAN Investment Challenge 2024. Kompetisi ini diselenggarakan oleh CGS International pada 12-13 Februari 2025 di Bursa Malaysia, Exchange Square, Bukit Kewangan, Kuala Lumpur.
Kompetisi ini diikuti oleh lebih dari 5.000 peserta dari seluruh wilayah ASEAN, termasuk Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia, dan negara lainnya. Peserta harus melewati serangkaian tahapan seleksi yang ketat, mulai dari pendaftaran hingga pengajuan strategi investasi.
Keberhasilan Ali dalam kompetisi ini tidaklah diraih dengan mudah. Sebelumnya ia harus berkompetisi di country level pada 21 Oktober-29 November 2024. Mahasiswa angkatan 2021 ini pun berhasil meraih gelar juara utama setelah menyisihkan ribuan mahasiswa lainnya dari berbagai universitas di Indonesia dan menjadi salah satu perwakilan Indonesia di regional level. Tiga peserta terbaik dari setiap negara diberikan kesempatan untuk kembali berkompetisi di babak final
Ali menjelaskan dalam kompetisi ini setiap peserta diminta untuk merancang strategi investasi optimal guna memaksimalkan imbal hasil di tengah ketidakpastian ekonomi. Salah satu tantangan utama adalah membangun portofolio saham yang tidak hanya memberikan return lebih tinggi dari IHSG Composite Index, tetapi juga mematuhi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Selain itu, portofolio yang dirancang juga harus memiliki margin of safety yang tinggi serta mampu memanfaatkan peluang dari aksi korporasi, seperti merger atau akuisisi.
Dibawah bimbingan I Wayan Nuka Lantara, M.Si., Ph.D., Prof. Dr. Tandelilin Eduardus, M.B.A., Rr Tur Nastiti, M.Si., Ph.D., dan Eddy Junarsin, Ph.D., CFP, Ali Alexander berhasil mengatasi tantangan ini dengan menerapkan strategi berbasis analisis fundamental yang mendalam. Dalam merancang portofolio, Ali memprioritaskan saham perusahaan dengan potensi pertumbuhan tinggi namun dengan kondisi harga saham lebih rendah dibanding dengan nilai intrinsik saham tersebut. Strategi ini meminimalkan risiko penurunan harga sekaligus meningkatkan potensi imbal hasil. Selain itu, Ali juga cermat memanfaatkan peluang dari aksi korporasi, seperti merger atau akuisisi, yang sering kali mendorong lonjakan harga saham.
“Strategi ini terbukti efektif dalam periode perdagangan tertentu dan menghasilkan kinerja yang jauh lebih unggul dibandingkan indeks pasar,” ujar Ali, Senin (17/2/2025).
Dengan pendekatan yang terukur, portofolio yang Ali rancang tidak hanya mengungguli IHSG. Lebih dari itu, pendekatan yang diambil selaras dengan prinsip ESG yang menjadi salah satu syarat utama kompetisi.
Ali mengaku kemenangan yang diraih tidaklah diperoleh dengan mudah. Ia harus menghadapi tekanan besar dari persaingan ketat dengan peserta lainnya serta kondisi pasar yang dinamis. Namun, ia selalu berusaha menjaga ketenangan dan fokus sepanjang kompetisi sehingga dapat melewati berbagai tantangan dengan baik.
“Saya merasa sangat bersyukur atas dukungan dari berbagai pihak, terutama FEB UGM, yang telah membantu saya mempersiapkan kompetisi ini. Kedepannya, saya berharap dapat terus mengembangkan kemampuan saya di bidang investasi dan berkontribusi pada pengembangan investasi yang berkelanjutan,” tuturnya.
Kemenangan Ali Alexander dalam ASEAN Investment Challenge 2024 menjadi bukti bahwa mahasiswa Indonesia, khususnya dari FEB UGM, mampu bersaing di tingkat internasional.
Reportase: Orie Priscylla Mapeda Lumalan
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals: