 
				Prestasi membanggakan kembali diraih mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM). Ericha Mellyana (Manajemen 2023), mahasiswa FEB UGM yang tergabung dalam tim Tiers’ O sukses ajang berhasil menyabet Juara 2 sekaligus gelar Most Valuable Player (MVP Winner) dalam BCA Business Case Competition 2025 yang berlangsung pada 27–30 Agustus 2025 di Menara BCA, Jakarta.
Kompetisi yang diselenggarakan oleh PT Bank Central Asia Tbk. ini diikuti oleh lebih dari 700 peserta pada tahap penyisihan dengan hanya 30 peserta terbaik yang berhak melaju ke babak final. Peserta final berasal dari berbagai universitas ternama, seperti Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Ciputra Surabaya, Universitas Udayana, Universitas Sumatera Utara (USU), hingga Binus University.
Dalam kompetisi ini, para finalis diminta menyelesaikan kasus bisnis nyata yang dihadapi BCA, khususnya terkait layanan merchant. Tantangan yang diangkat adalah bagaimana membangun loyalitas jangka panjang antara merchant dan pelanggan dalam ekosistem keuangan Indonesia, termasuk optimalisasi penggunaan QRIS. Para peserta ditantang untuk merumuskan strategi agar BCA dapat terus menjadi mitra utama baik bagi merchant maupun nasabah individu.
Tahap penyisihan dilakukan melalui pengumpulan video penyelesaian kasus, sedangkan di babak final para peserta membentuk tim lintas universitas secara acak untuk mengolah ide dalam bentuk presentasi PowerPoint. Dengan waktu yang terbatas, para finalis harus mampu memadukan analisis, kreativitas, serta strategi pemasaran yang berkelanjutan.
Ericha menjelaskan ia bersama dengan dua rekannya yang tergabung di tim Tiers’ O Alexander Que (Binus University) dan Felicia Sword (Universitas Ciputra Surabaya) menghadapi tantangan terbesar saat di babak final.
“Kami harus langsung bekerja sama dengan anggota tim dari universitas yang berbeda, dengan latar belakang dan cara berpikir yang beragam. Dalam waktu singkat, kami dituntut untuk bisa menyatukan ide dan menghasilkan strategi terbaik,” ungkap Ericha.
Selain itu, kompetisi ini tidak hanya menilai kualitas solusi, tetapi juga keaktifan dan antusiasme peserta. Selama empat hari, para finalis mengikuti rangkaian padat mulai dari mentoring, hackathon, hingga presentasi final. 
“Tantangannya adalah bagaimana bisa tetap menonjol dan menunjukkan kontribusi terbaik di tengah 30 peserta unggulan lainnya,” tambahnya.
Tim Tiers’ O berhasil meraih Juara 2, sementara Ericha secara individu dianugerahi gelar MVP Winner. Ia pun bersyukur atas pencapaian yang diperoleh dan berharap kedepan dapat menyumbangkan prestasi dari berbagai lomba lainnya.
“Tentu saya sangat bersyukur. Ini adalah lomba pertama saya yang langsung ditangani perusahaan besar, dan bisa pulang membawa dua penghargaan sekaligus adalah anugerah luar biasa. Saya berharap ke depan semakin banyak kesempatan untuk membawa nama baik FEB UGM di kancah nasional maupun internasional,” kata Ericha.
Reporter: Orie Priscylla Mapeda Lumalan
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals
 
										




 
			 
			 
			