Tim Mahasiswa FEB UGM Meraih Penghargaan dalam The 17th Sharia Economics Days di Universitas Indonesia
- Detail
- Ditulis oleh Adhitya
- Kategori: Prestasi
- Dilihat: 3467
Sharia Economics Days (SECOND) adalah salah satu acara besar ekonomi dan keuangan islam tahunan yang diadakan oleh Forum Studi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FSI FEB UI). Tahun 2018, SECOND kembali mengadakan acara tahunan ini dengan tema the 17th Sharia Economics Days (SECOND): Islamic Finance and Economics Blueprint for Growth and Development: Shaping an Inclusive Future. Kegiatan ini terbagi menjadi 2 kategori lomba: Sharia Academic Paper dan Sharia Innovation Paper.
Tim mahasiswa UGM Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM), yang beranggotakan Adhitya Kusuma Zaenardi (Ilmu Ekonomi 2014), M. Fawdy Renardi Wahyu (Ilmu Ekonomi 2014) dan Humam Baskara (Ilmu Ekonomi 2014), berhasil meraih dua penghargaan dalam kegiatan Sharia Economics Days (SECOND) 2018 pada 11-14 Februari 2018. Penghargaan yang berhasil diraih adalah 2nd Best Academic Paper dan 1st Best Academic Speaker untuk kategori Sharia Academic Paper.
Perlombaan ini dilakukan dengan beberapa tahap. Diawali dengan pengumpulan abstrak, dan kemudian tim yang dinyatakan lolos tahapan abstrak diminta untuk membuat dan mengumpulkan paper yang mengangkat salah satu dari sub-tema yang telah ditetapkan. Tahap terakhir, 16 delegasi dari kedua kategori lomba diundang datang ke FEB UI untuk memprentasikan hasil penelitian yang telah dibuat. Berbagai universitas yang berhasil masuk ke dalam tahap final, diantaranya UGM, UI, IPB, UNAIR, STEI TAZKIA, UB dan lainnya. Tim UGM mempresentasikan paper yang berjudul "Senang Susah Ditanggung Bersama: Analisis Bagi Risiko Intra-Rumah Tangga terhadap Siklus Bisnis pada Keluarga Muslim Indonesia dalam Prespektif Maqashid Asy-Syariah." Paper ini mampu memberikan suatu gambaran terkait perilaku bagi risiko antara suami dan istri di dalam rumah tangga muslim Indonesia ketika mereka menghadapi gejolak kondisi ekonomi.
Sumber: Adhitya/FEB