• Tentang UGM
  • SIMASTER
  • SINTESIS
  • Informasi Publik
  • SDGs
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
  •  Tentang Kami
    • Sekilas Pandang
    • Sejarah Pendirian
    • Misi dan Visi
    • Nilai-Nilai
    • Pimpinan Fakultas
    • Pimpinan Senat
    • Pimpinan Departemen
    • Pimpinan Program Studi
    • Pimpinan Unit
    • Dewan Penasihat Fakultas
    • Laporan Tahunan
    • Fasilitas Kampus
    • Identitas Visual
    • Ruang Berita
    • Dies Natalis ke-70
  • Program Akademik
    • Program Sarjana
    • Program Magister
    • Program Doktor
    • Program Profesi
    • Program Akademik Singkat
    • Program Profesional & Sertifikasi
    • Program Sarjana Internasional (IUP)
    • International Doctorate in Business (IDB)
    • Kalender Akademik
    • Ruang dan Kegiatan
  • Fakultas & Riset
    • Keanggotaan Fakultas
    • Akreditasi Fakultas
    • Jaringan Internasional
    • Dosen
    • Profesor Tamu dan Rekan Peneliti
    • Staf Profesional
    • Publikasi
    • Jurnal Yang Diterbitkan
    • Kertas Kerja
    • Bidang Kajian
    • Unit Pendukung
    • Kemitraan Konferensi Internasional
    • Call for Papers
    • Pengabdian Kepada Masyarakat
    • Perpustakaan
  • Pendaftaran
  • Home
  • Sudut Mahasiswa

Mahasiswa FEB UGM Sukses Bangun Bisnis Kerajinan yang Gandeng Ratusan Brand 

  • Sudut Mahasiswa
  • 16 Mei 2025, 15.01
  • Oleh : shofihawa
Tatsbita Ratqa Amany tersenyum sambil memegang hasil kerajinan tangan di acara workshop Day of Art

Siapa sangka, hobi membuat kerajinan tangan sejak kecil bisa menghantarkan Tatsbita Ratqa Amany, mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UGM angkatan 2022, membangun bisnis kreatif yang kini menjangkau puluhan kota di Indonesia? Berawal dari kegemaran pribadi, Tatsbita mendirikan Day of Art, platform workshop kerajinan yang sukses menggandeng ratusan brand nasional hingga internasional. Perjalanan yang penuh tantangan ini menjadi bukti bahwa passion, jika dikelola dengan serius, bisa tumbuh menjadi bisnis yang berdampak dan berkelanjutan.

Tatsbita menjelaskan bahwa keinginannya mendirikan bisnis ini muncul dari dorongan untuk mencoba hal baru. Belum lagi, sejak kecil, ia memang sudah menyukai dunia kerajinan dan bisnis. Bahkan, sejak duduk di bangku SD, Tatsbita sudah sering menjual hasil karyanya kepada teman-teman, di kantin sekolah, hingga melalui media daring.

Saat memasuki dunia perkuliahan dan aktif di organisasi mahasiswa, Tatsbita baru menyadari bahwa dirinya memiliki passion yang kuat dalam bidang event dan kolaborasi. Pengalamannya yang pernah gagal saat menjadi volunteer dalam sebuah acara besar juga turut memotivasinya untuk membangun platform sendiri. Bersama dengan satu temannya yang memiliki minat serupa, mereka pun mulai merintis Day of Art dari nol. Melalui platform ini, mereka berharap dapat membantu lebih banyak orang untuk berkembang melalui kegiatan kreatif.

Menjalankan bisnis sambil kuliah tentu bukanlah hal yang mudah. Di awal merintis, Tatsbita harus menangani hampir seluruh proses acara sendiri, mulai dari mencari tempat, menyusun materi dan konsep, mendesain poster, melakukan promosi, menjadi admin, hingga mengurus logistik. Semua itu dilakukannya di tengah kesibukan kuliah dan organisasi, yang mana membuat manajemen waktu saat itu menjadi tantangan besar. Selain itu, membangun kepercayaan dari mitra maupun peserta di awal pun cukup sulit, karena saat baru berdiri, Day of Art belum memiliki rekam jejak ataupun portofolio.

Namun semua kesulitan tersebut pada akhirnya berbuah manis. Kini, Day of Art telah berhasil menyelenggarakan lebih dari 500 workshop dan berkolaborasi dengan 300 brand nasional/internasional, menjangkau 15 kota di Indonesia, serta dikelola oleh tim yang terdiri dari 26 orang. Bagi Tatsbita, perjalanan ini merupakan ruang luar biasa yang membantunya mengasah berbagai keterampilan, seperti kepemimpinan, komunikasi, dan manajemen waktu. Tak hanya itu, ia juga memperoleh banyak wawasan baru dari kolaborasi dengan berbagai mitra dan peserta workshop.

“Aku bisa menyalurkan hobiku di bidang kerajinan dan kolaborasi sehingga apa yang aku kerjakan tidak terasa seperti beban. Aku juga jadi punya ruang untuk berkembang bareng banyak orang yang punya semangat yang sama,” ungkapnya.

Tatsbita pun memberikan tips bagi mahasiswa yang ingin memulai bisnis workshop atau komunitas. Menurutnya, untuk berbisnis tidak perlu menunggu segalanya sempurna untuk memulainya. Namun, bisnis dapat dimulai dari apa yang dimiliki dan bisa dilakukan terlebih dahulu. Ia pun menekankan pentingnya memanfaatkan media sosial seperti Instagram dan TikTok untuk menjangkau pasar. Melakukan dokumetasi kegiatan juga penting untuk mebangun kepercayaan dan memperkuat branding. Selain itu, membangun tim dengan visi yang sama, membagi peran, serta memberi ruang bagi anggota tim untuk berkembang merupakan hal yang tidak kalah penting. Terakhir, evaluasi rutin dan mendengarkan masukan dari peserta juga merupakan kunci untuk terus berkembang. Jika di awal bisnis masih sepi, jangan langsung panik, coba ubah strategi promosi atau perluas komunikasi, serta menjangkau komunitas lain.

“Turning what you love into what you do is the bravest art of all,” ungkapnya.

Tatsbita telah membuktikan bahwa dengan keberanian dan passion pada apa yang dilakukan, maka hobi pun dapat tumbuh menjadi bisnis yang menguntungkan dan berdampak bagi masyarakat luas. Berawal dari kesenangan pribadi menciptakan kerajinan tangan, ia berhasil membangun platform yang mendorong lebih banyak orang untuk mengekspresikan diri melalui karya kerajinan.

“Buatku, kunci dari bertahan dan berkembang sampai sekarang adalah karena aku memang benar-benar mencintai apa yang aku lakukan, sehingga semua rasa lelah, ingin menyerah, dan masalah akan sirna ketika aku melihat hasil dari karya banyak orang,” pungkasnya.

Penulis: Najwah Ariella Puteri
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals
SDG 1 SDG 2 SDG 3 SDG 4 SDG 5 SDG 8 SDG 9 SDG 17

Views: 730
Tags: SDG 1: Tanpa Kemiskinan SDG 17: Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan SDG 2: Tanpa kelaparan SDG 3: Kehidupan Sehat Dan Sejahtera SDG 4: Pendidikan Berkualitas SDG 5: Kesetaraan Gender SDG 8: Pekerjaan Layak Dan Pertumbuhan Ekonomi SDG 9: Industri Inovasi Dan Infrastruktur SDGs

Related Posts

Societal Impact Symposium 2025

FEB UGM dan University of Southampton Gelar Societal Impact Symposium 2025 untuk Dorong Riset yang Berdampak bagi Masyarakat

Berita Selasa, 23 September 2025

Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB UGM) bekerja sama dengan University of Southampton, Inggris, menggelar Societal Impact Symposium 2025 yang bertajuk “From Ivory Tower to Community Square: Making Business and Economics Research Matter.” Acara ini diselenggarakan secara hybrid pada Senin (22/09), dengan pelaksanaan luring di Ruang Multimedia FEB UGM dan Pertamina Tower Ruang 5.3, serta daring melalui Zoom Meeting.

Simposium ini diadakan untuk menjawab ekspektasi bahwa sekolah bisnis tidak hanya menghasilkan riset inovatif, tetapi juga mampu memberi dampak sosial yang nyata.

Diskusi Publik Equitas dan AEI

Ekonom Indonesia Sampaikan Tujuh Desakan Darurat Ekonomi

Berita Senin, 22 September 2025

Bidang Kajian Pengentasan Kemiskinan dan Ketimpangan/EQUITAS (Equitable Transformation for Alleviating Poverty and Inequality) bekerja sama dengan Aliansi Ekonom Indonesia (AEI) menggelar diskusi publik bertajuk Tujuh Desakan Darurat Ekonomi pada Jum’at (19/9/2025) di FEB UGM.

Ahmad Zaki

Peran Strategis Akuntansi dalam Menjawab Tantangan Emisi Karbon

Berita Senin, 22 September 2025

Gas rumah kaca (GRK) seperti karbon dioksida, metana, dan nitrogen oksida telah lama menjadi isu global yang berkaitan erat dengan keberlanjutan.

Sustainable Business School Framework

Perkuat Komitmen Keberlanjutan, FEB UGM Luncurkan Sustainable Business School Framework 

Berita Jumat, 19 September 2025

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM)  meluncurkan Sustainable Business School Framework (SBSF), sebuah kerangka kerja yang dirancang untuk mendorong praktik  keberlanjutan di pendidikan tinggi, khususnya sekolah bisnis.

Berita Terkini

  • FEB UGM dan University of Southampton Gelar Societal Impact Symposium 2025 untuk Dorong Riset yang Berdampak bagi Masyarakat
    23 September, 2025
  • Ekonom Indonesia Sampaikan Tujuh Desakan Darurat Ekonomi
    22 September, 2025
  • Peran Strategis Akuntansi dalam Menjawab Tantangan Emisi Karbon
    22 September, 2025
  • Perkuat Komitmen Keberlanjutan, FEB UGM Luncurkan Sustainable Business School Framework 
    19 September, 2025
  • 70 Tahun FEB UGM Komitmen Perkuat Dampak Bagi Masyarakat dan Keberlanjutan
    19 September, 2025

Agenda

  • 24Sep Pembukaan Konsentrasi Accounting and Sustainability di Prodi Magister Sains Akuntansi
All Events
Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Jln. Sosio Humaniora No.1, Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia 55281

Peta & Arah
Informasi Kontak Selengkapnya

Direktori Fakultas

  • Informasi Publik
  • Manajemen Ruang
  • Manajemen Aset
  • Manajemen Makam

Mahasiswa

  • Komunitas Mahasiswa
  • Layanan Mahasiswa
  • Asrama Mahasiswa
  • Pengembangan Karir
  • Paparan Internasional
  • Beasiswa
  • Magang

Alumni

  • Komunitas Alumni
  • Layanan Alumni
  • Pelacakan Studi
  • Pekerjaan & Magang
  • Beasiswa

Social Media

© 2025 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

Kebijakan PrivasiPeta Situs

💬 Butuh bantuan?
1
FEB UGM Official WhatsApp
Halo 👋
Bisakah kami membantu Anda?
Buka percakapan
[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju