
Belajar di lingkungan internasional bersama teman-teman dari berbagai negara merupakan impian banyak mahasiswa. Apalagi, disertai dengan kesempatan untuk mengikuti program double degree dan pertukaran pelajar ke universitas-universitas top dunia. Hal inilah yang menjadi daya tarik bagi calon mahasiswa untuk bergabung dalam kelas internasional.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB UGM) melalui International Undergraduate Program (IUP) menawarkan pengalaman belajar di lingkungan internasional. Dengan didukung oleh fasilitas lengkap dan tenaga pengajar profesional di bidangnya, FEB UGM adalah salah satu pilihan sekolah bisnis terbaik di Indonesia yang telah memperoleh akreditasi internasional dari dari Association to Advance Collegiate School of Business (AACSB) sejak tahun 2014 silam. Untuk memperkenalkan program internasional ini lebih luas, FEB UGM mengadakan acara “FEB Overview: Unlock Your Potential and Become an International Talent with IUP FEB UGM” yang disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube, Facebook, dan Instagram FEB UGM pada Selasa (6/5/2025).
Apa itu IUP FEB UGM?
International Undergraduate Program (IUP) FEB UGM adalah program kelas internasional di FEB UGM yang sudah didirikan sejak tahun 2007. Program ini terdiri dari tiga program studi, yaitu Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi. Ketua Global Relations and Mobility Office (GREAT), Arizona Mustikarini, Ph.D., menjelaskan bahwa salah satu keunggulan utama dari IUP adalah pilihan skema international exposure yang beragam. Mahasiswa dapat memilih untuk mengikuti program exchange yang berdurasi satu sampai dua semester, summer school yang berdurasi singkat, atau double degree yang memungkinkan mahasiswa memperoleh dua gelar sarjana saat lulus dan berdurasi satu hingga dua tahun. Tak hanya itu, mahasiswa juga dapat memilih lebih dari satu skema international exposure.
Keunggulan lainnya adalah luasnya jaringan universitas mitra FEB UGM di berbagai benua. Hal ini juga memungkinkan mahasiswa yang mengikuti program exchange. Selain itu, GREAT secara rutin menyelenggarakan sesi konsultasi dan information session terkait international exposure, sehingga mahasiswa tidak perlu khawatir akan kebingungan ketika memilih program nantinya.
Tak hanya itu, FEB UGM setiap tahunnya juga menyelenggarakan summer school, yaitu Global Summer Week (GSW). Tahun ini, GSW bekerja sama dengan Nanyang Technological University (NTU), Singapura, dan University of Canterbury (UC), Selandia Baru, serta mengusung tema “Innovative Business Models for a Sustainable and Inclusive Future.”
Dalam penerimaan mahasiswa, setiap tahunnya, FEB UGM biasanya akan menerima sekitar 160-170 mahasiswa baru IUP dari ketiga program studi. Proses seleksi ini dilaksanakan dalam tiga gelombang (intake). Untuk mendaftar, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Pertama, calon mahasiswa harus menunjukkan kemampuan bahasa Inggris yang baik melalui skor TOEFL 500-550 atau setara (IELTS atau AcEPT). Selain itu, mereka juga harus lulus seleksi Gadjah Mada Scholastic Test (GMST), Leaderless Group Discussion (LGD), dan wawancara. Adapun, informasi selengkapnya dapat diakses melalui laman um.ugm.ac.id atau iup.feb.ugm.ac.id.
Pengalaman Mahasiswa Berkuliah di IUP FEB UGM
Di sisi lain, Aileen Safir Izdihar Riyanto (IUP Akuntansi 2023) dan Santiago Balseira Martinez (Exchange Student Spring 2025–IUP Manajemen), turut membagikan pengalaman mereka selama berkuliah di IUP FEB UGM.
Aileen menjelaskan bahwa ia merasakan manfaat besar dari lingkungan perkuliahan yang berbahasa Inggris. Hal ini menurutnya, membuat ia lebih percaya diri dan siap untuk berkarir di dunia internasional. Selain itu, Ia juga aktif dalam organisasi Global Leadership Forum (GLF), yang memiliki program buddy untuk mendampingi mahasiswa exchange. Tahun ini, Aileen pun berkesempatan mengikuti summer school di Copenhagen Business School (CBS).
Sementara itu, Santiago, mahasiswa pertukaran pelajar (exchange) dari Jonkoping University di Swedia, mengaku memilih FEB UGM karena ingin menantang dirinya dengan belajar di negara yang jauh dari negara asalnya. Tidak hanya itu, pertimbangan reputasi kampus dan budaya Indonesia pun menjadi faktor-faktor yang membuatnya semakin mantap memilih FEB UGM. Selama di Indonesia, ia merasa diterima dan nyaman, bahkan ia sempat diajak oleh teman dari Indonesia untuk mengikuti liburan keluarga, sehingga ia menjadi semakin mengenal budaya Indonesia. Menurutnya, hal itu merupakan kenangan paling berkesan selama ia tinggal di Indonesia. Santiago pun turut mengapresiasi bagaimana dosen mengatur kelompok diskusi dalam kelas yang beragam, agar mahasiswa lokal dan internasional dapat berbaur satu sama lain.
Terakhir, Aileen memberikan tips bagi calon mahasiswa yang ingin mendaftar IUP FEB UGM. Ia menyarankan untuk membiasakan diri berpikir, menulis, dan berbicara dalam bahasa Inggris, serta mempersiapkan diri dengan matang untuk tes tulis. Saat LGD, penting untuk aktif tetapi tidak mendominasi. Kemudian, pada sesi wawancara, calon mahasiswa harus tampil percaya diri, tidak arogan, serta menunjukkan tujuan dan keinginan yang jelas mengenai studi ke depannya.
Reportase: Najwah Ariella Puteri
Sustainable Development Goals