Tantangan Seorang Pemimpin di Era Penuh Ketidakpastian
- Detail
- Ditulis oleh Sony
- Kategori: Berita
- Dilihat: 5115
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menjalin kerja sama dengan PT Taspen (Persero) dalam Pengembangan sumber daya manusia dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dan pelaksanaan webinar dengan tema Leadership in Marketplace. Bertempat di Ruang Kertanegara FEB UGM, Jumat (17/12/2021), Direktur Utama PT Taspen (Persero), Bapak Antonius N.S. Kosasih. Webinar ini dilaksanakan sebagai bentuk menghadapi tantangan lulusan yang siap kerja, dan bagaimana generasi Indonesia menghadapi ketidakpastian situasi dimasa yang akan datang.
Dr. Didi Achjari memberi sambutan untuk membuka rangkaian acara. Didi mengungkapkan bahwa kerjasama ini memberi pintu terbuka untuk kesempatan magang dan melakukan riset.
“Alhamdulillah, tentu kami sangat senang bisa bekerjasama dengan PT Taspen. Dimulai dari pemberian pintu terbuka untuk kesempatan magang, khususnya terkait Kampus Merdeka dimana mahasiswa dipersilahkan mengikuti magang, ini kesempatan yang bagus untuk mengetahui seluk beluk mengenai PT Taspen, tak hanya untuk mahasiswa, dosen juga bisa melakukan riset dengan MoU yang telah ditandangani, terimakasih PT Taspen”, ungkap Didi.
Acara dilanjutkan oleh pemaparan Bapak Antonius N.S. Kosasih atau yang akrab disapa Steve mengenai Leadership in Marketplace. Pria yang juga alumni FEB UGM ini mengawali pemaparannya dengan menyampaikan bahwa dalam era yang penuh ketidakpastian ini, kita perlu selektif dalam memilah dan memilih informasi.
“Kita jaman sekarang suka mengonsumsi info secara mentah melalui internet, kalau itu sudah menjadi persepsi bahwa itu kenyataan atau tidak di persepsi, mau salah mau bener tetap itu diakui menjadi kebenaran yang baru”,
Lalu mengenai menjadi leader di dunia menuntut tidak hanya go far, tapi juga go fast, maka cara penyampaian yang mudah dipahami adalah kunci utama untuk menjadi seorang leader.
“Simplicity is king! Apa yang kita sampaikan, bagaimana cara menyampaikan suatu hal dengan cara yang sederhana adalah faktor yang paling penting”, ungkap Steve.
Menurut Steve, yang membuat seorang leader hebat adalah ketika memiliki kemampuan untuk membuat sesuatu terjadi melalui orang-orang.
“Kerennya, seorang great leader (sering) tidak kelihatan, tapi kita selalu melihat hasil dari leadership tersebut”, kata Steve.
Selain itu, hal penting yang menentukan kepemimpinan yang baik adalah kerja sama tim, karena kerja sama tim yang baik akan membuat kepemimpinan yang baik juga.
“Leadership bekerja ketika bagaimana kita berkomunikasi dengan baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan, we have to understand, membuat orang mudah paham, karena apa yang membuat orang-orang melakukan sesuatu adalah apa yang mereka pahami”, papar Steve.
Steve memberi tips bagaimana seorang leader bertindak dengan benar. Menurutnya, seorang leader perlu mengerti key issue, sebab pada dasarnya ketika orang tidak memahami apa yang disampaikan seorang leader, kesalahan bukan dari konten yang disampaikan, melainkan dari cara menyampaikan.
“Apalagi indera visual, menentukan 55% dari efektivitas pesan-pesan kita, pesan-pesan salah yang disampaikan dapat dibenarkan oleh si penerima pesan”, ungkap Steve.
Aspek lain menurut Steve untuk menjadi seorang great leader adalah bagaimana mengerti elemen T.E.A.M (Together Everybody Achieve More).
Cara untuk mencapai T.E.A.M adalah yang pertama melalui Respect, yaitu memastikan hal yang disampaikan adalah kebutuhan customer sehingga mereka mau mengikuti. Kedua, seorang leader perlu menggunakan Empathy untuk memahami calon konsumen. Ketiga, Audible, pesan yang ingin disampaikan berhasil tersampaikan melalui media apa saja, baik itu dari HP, media massa, dan sebagainya. Pesan yang disampaikan perlu ada aspek Clarity, yaitu isi pesan jelas dan dapat dipahami. Terakhir adalah Humble, seorang leader perlu mendahulukan kepentingan orang lain dari pada kepentingan pribadi, sebab leader yg baik adalah leader yang diikuti orang secara sukarela tanpa paksaan.
Sebagai penutup, Steve mengatakan bahwa Seorang leader harus inovatif. Memiliki ide yang bisa diimplementasikan dan bisa membuat sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan banyak orang.
“Selain be innovative, kita perlu be in the action, karena kunci keberhasilan suatu ide adalah eksekusi yang keren”, tutup Steve.
Reportase: Sony Budiarso/Kirana Lalita Pristy