• Tentang UGM
  • SIMASTER
  • SINTESIS
  • Informasi Publik
  • SDGs
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
  •  Tentang Kami
    • Sekilas Pandang
    • Sejarah Pendirian
    • Misi dan Visi
    • Nilai-Nilai
    • Pimpinan Fakultas
    • Pimpinan Senat
    • Pimpinan Departemen
    • Pimpinan Program Studi
    • Pimpinan Unit
    • Dewan Penasihat Fakultas
    • Laporan Tahunan
    • Fasilitas Kampus
    • Identitas Visual
    • Ruang Berita
    • Dies Natalis ke-70
  • Program Akademik
    • Program Sarjana
    • Program Magister
    • Program Doktor
    • Program Profesi
    • Program Akademik Singkat
    • Program Profesional & Sertifikasi
    • Program Sarjana Internasional (IUP)
    • International Doctorate in Business (IDB)
    • Kalender Akademik
    • Ruang dan Kegiatan
  • Fakultas & Riset
    • Keanggotaan Fakultas
    • Akreditasi Fakultas
    • Jaringan Internasional
    • Dosen
    • Profesor Tamu dan Rekan Peneliti
    • Staf Profesional
    • Publikasi
    • Jurnal Yang Diterbitkan
    • Kertas Kerja
    • Bidang Kajian
    • Unit Pendukung
    • Kemitraan Konferensi Internasional
    • Call for Papers
    • Pengabdian Kepada Masyarakat
    • Perpustakaan
  • Pendaftaran
  • Home
  • Berita

Memahami Peran Bank Syariah dalam Penerapan Praktik Keuangan Berkelanjutan di Era Digital

  • Berita
  • 18 September 2024, 16.49
  • Oleh : Admin
Saut Parulian Saragih

Dewasa ini banyak negara mulai memasukkan praktik keberlanjutan sebagai bagian dari bagian pemulihan ekonomi. Langkah ini dilakukan seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dunia terhadap perubahan iklim yang kian ekstrem. Praktik keberlanjutan juga didorong oleh pemerintah untuk diimplementasikan di semua sektor termasuk perbankan syariah.

Menjawab tantangan ini, Program Studi Magister Manajemen (MM FEB UGM) mengadakan Executive Series bertajuk “Building A Green Economic Future: Practical Approaches and Challenges in Sustainable Finance” pada Jumat, 13 September 2024 yang meneghadirkan sejumlah praktisi di bidang perbankan syariah. Acara ini diadakan secara luring di Auditorium Sukadji Ranuwihardjo dan dihadiri oleh ratusan mahasiswa MM FEB UGM di Yogyakarta dan Jakarta.

SEVP Digital Banking PT BSI Tbk., Saut Parulian Saragih menyebutkan bahwa prinsip keberlanjutan telah terintegrasi dalam praktik perbankan syariah. Prinsip keberlanjutan dalam perbankan syariah ada dalam prinsip maqashid syariah.

“Prinsip maqashid syariah itu terdiri dari prinsip menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga akal, menjaga harta, menjaga keturunan, hingga menjaga lingkungan,” paparnya.

Ia pun menjelaskan mengenai alasan mengapa sektor perbankan pun perlu menerapkan prinsip sustainability. Perbankan perlu menerapkan prinsip keberlanjutan ini karena 60-70% uang yang ada berputar melalui bank. “Bank sebenarnya mempunyai power untuk memilah industri mana yang dapat diberi pinjaman dan tidak. Dalam hal ini, bank dapat memberikan bantuan finansial yang lebih mudah kepada industri yang sudah menerapkan prinsip keberlanjutan,” ujarnya.

Lebih lanjut Saut mengatakan bahwa Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK), khsusunya No.51 dan No.03 tahun 2017 telah memberikan panduan jelas terkait empat peran bank dalam keberlanjutan lingkungan, yaitu melalui penerapan green portofolio produk, pengembangan SDM, tata kelola dan organisasi, serta kebijakan, SOP, dan manajemen risiko. Ia mencontohkan melalui green financing portofolio, bank syariah mendanai industri yang mendukung prinsip keberlanjutan, dengan total pembiayaan mencapai 13,5 triliun pada Juni 2024.

Saut pun menyinggung soal hubungan antara transformasi digital dengan konsep keberlanjutan lingkungan. Menurutnya, transformasi digital memungkinkan perbankan untuk menjalankan proses, seperti pembukaan rekening dan pengajuan pinjaman secara online, serta menerapkan praktik paperless, yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan penebangan hutan. “Sekarang, sektor keuangan berkelanjutan memiliki potensi yang tinggi karena semakin banyak konsumen yang sadar akan masalah lingkungan. Hal ini pun berakibat pada preferensi konsumen dan investor untuk memilih perusahaan yang menerapkan prinsip keberlanjutan,” ucapnya.

Sementara Bob T. Ananta selaku Badan Pengurus IBI & Wakil Direktur PT BSI Tbk., menjelaskan bahwa prinsip maqashid syariah yang sejalan dengan konsep bisnis berkelanjutan The Triple Bottom Line, yang terdiri dari 3P, yaitu People, Planet, dan Profit. Hal ini dikarenakan, salah satu prinsip maqashid syariah, yaitu Hifdz Al Bi’ah, menyarankan manusia untuk menjaga lingkungan agar dapat dinikmati oleh generasi-generasi selanjutnya.

“Meskipun secara maqashid syariah, perbankan syariah sudah memenuhi prinsip keberlanjutan, yang menjadi tantangan selanjutnya adalah bagaimana perbankan dapat menjaga prinsip keberlanjutan ini ke depannya,” jelasnya.

Reportase: Najwah Ariella Puteri
Editor: Kurnia Ekaptiningrum 

Sustainable Development Goals

SDG 4 SDG 7 SDG 8 SDG 9 SDG 11 SDG 13 SDG 17

Views: 1,416
Tags: SDG 11: Kota Dan Pemukiman Yang Berkelanjutan SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim SDG 17: Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan SDG 4: Pendidikan Berkualitas SDG 7: Energi Bersih Dan Terjangkau SDG 8: Pekerjaan Layak Dan Pertumbuhan Ekonomi SDG 9: Industri Inovasi Dan Infrastruktur

Related Posts

EB Journalism

Fraud Jadi Ancaman Bagi Stabilitas Ekonomi

Berita Jumat, 10 Oktober 2025

Kasus kecurangan atau fraud kini menjadi perhatian serius di berbagai sektor.

Mood Booster

Dukung Mahasiswa Hadapi UTS, FEB UGM Hadirkan Program Sarapan dan Konsultasi Gratis

Berita Kamis, 9 Oktober 2025

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada membagikan sarapan gratis bagi mahasiswanya selama periode Ujian Tengah Semester (UTS) ganjil tahun ajaran 2025/2026.

Nurul Indarti

Membedah Motivasi dan Tantangan Inovasi Hijau UKM Batik di Indonesia

Berita Selasa, 7 Oktober 2025

Di balik keindahan motif batik yang lahir dari tradisi turun-temurun, tersimpan dilema besar yaitu limbah pewarna kimia yang kerap mencemari sungai di sekitar sentra produksi.

IICP-HUE dan BEM FEB UGM

FEB UGM dan Hiroshima University of Economics Kenalkan Nilai Budaya Lewat Proyek Tenun Lurik pada IICP-HUE 2025

Berita Selasa, 7 Oktober 2025

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) dan Hiroshima University of Economics (HUE) berhasil menghadirkan pengalaman lintas budaya melalui Indonesia International Contribution Project (IICP-HUE) 2025.

Berita Terkini

  • Fraud Jadi Ancaman Bagi Stabilitas Ekonomi
    10 Oktober, 2025
  • Dukung Mahasiswa Hadapi UTS, FEB UGM Hadirkan Program Sarapan dan Konsultasi Gratis
    9 Oktober, 2025
  • Membedah Motivasi dan Tantangan Inovasi Hijau UKM Batik di Indonesia
    7 Oktober, 2025
  • FEB UGM dan Hiroshima University of Economics Kenalkan Nilai Budaya Lewat Proyek Tenun Lurik pada IICP-HUE 2025
    7 Oktober, 2025
  • KAFEGAMA MEP Lantik Pengurus Baru 2025–2028
    6 Oktober, 2025

Agenda

  • 24Okt The 9th Mubyarto Public Policy Forum (MPPF 2025)
All Events
Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada
Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Jln. Sosio Humaniora No.1, Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia 55281

Peta & Arah
Informasi Kontak Selengkapnya

Direktori Fakultas

  • Informasi Publik
  • Manajemen Ruang
  • Manajemen Aset
  • Manajemen Makam

Mahasiswa

  • Komunitas Mahasiswa
  • Layanan Mahasiswa
  • Asrama Mahasiswa
  • Pengembangan Karir
  • Paparan Internasional
  • Beasiswa
  • Magang

Alumni

  • Komunitas Alumni
  • Layanan Alumni
  • Pelacakan Studi
  • Pekerjaan & Magang
  • Beasiswa

Social Media

© 2025 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

Kebijakan PrivasiPeta Situs

💬 Butuh bantuan?
1
FEB UGM Official WhatsApp
Halo 👋
Bisakah kami membantu Anda?
Buka percakapan
[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju