Memulai Gaya Hidup Zero Waste untuk Masa Depan Berkelanjutan
- Detail
- Ditulis oleh Shofi
- Kategori: Berita
- Dilihat: 118
Ekonomi sirkular bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan masa kini. CEO Cortese Notoboyo Circular Ecosystem, Paola Cortese Notoboyo menunjukkan bahwa setiap langkah kecil menuju gaya hidup zero waste bisa menciptakan dampak besar.
Dalam Podcast FEB Talks bertajuk Ekonomi Sirkular bertajuk “FEB Talks: Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan Paola membagikan kisah inspiratifnya tentang bagaimana gaya hidup zero waste dan ekonomi sirkular dapat menjadi langkah konkret menuju keberlanjutan.
Awal ketertarikan Paola pada isu daur ulang plastik terinspirasi dari video seorang gadis yang mampu menyimpan seluruh sampah rumah tangganya dalam satu toples selama setahun. Hal itu memotivasinya menerapkan gaya hidup serupa. Ia pun memulai perubahan kecil dari rumahnya dengan mulai memilah, mengurangi, dan mengelola limbah rumah tangga. Perubahan kecil ini membawa dampak besar hingga akhirnya ia berhasil mengurangi sampah rumah tangga menjadi hanya satu toples per tahun.
“Saya berfokus pada apa yang bisa saya kendalikan apa yang saya beli, gunakan, dan buang. Setelah dua tahun bereksperimen, saya berhasil mereduksi sampah rumah tangga hingga hanya sebanyak satu toples dalam setahun,” kenangnya.
Dari langkah tersebut ia menyadari bahwa individu mampu memberikan dampak besar dengan upaya yang konsisten. Ia pun bersyukur dapat memperkenalkan konsep zero waste kepada lebih banyak orang.
“Saya merasa bersyukur atas pengalaman pribadi yang telah membawa saya pada pemahaman lebih dalam tentang pentingnya keberlanjutan. Dari eksperimen kecil di rumah hingga keterlibatan dalam inisiatif yang lebih besar, saya terus berkomitmen untuk mendukung solusi lingkungan yang berdampak luas,” ujarnya.
Podcast ini juga menyoroti ekonomi sirkular sebagai kebutuhan mendesak, terutama di negara seperti Indonesia yang menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan limbah plastik. Melalui pengalaman dan kemitraannya dengan FEB UGM, Paola membantu mengembangkan kurikulum ekonomi sirkular berbasis lokal, yang relevan dengan konteks Indonesia.
Inspirasi datang ketika dirinya mengikuti mata kuliah Applied Circular Economics untuk mengembangkan kurikulum ekonomi sirkular yang relevan dengan konteks Indonesia. Ia menyebutkan bahwa pendekatan berbasis lokal sangat penting untuk memahami solusi yang dapat diterapkan di Indonesia. Menurutnya, ekonomi sirkular bukan sekadar konsep, melainkan kebutuhan mendesak untuk menciptakan inovasi berkelanjutan.
"Ekonomi sirkular di Indonesia sering dianggap sebagai gimmick marketing, padahal ini adalah langkah kritis untuk memastikan keberlanjutan sistem ekonomi, sosial, dan lingkungan jangka panjang," ungkapnya.
Paola juga berpesan kepada para pemuda generasi penerus Indonesia untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan. Dengan adanya kesadaran untuk berkontribusi pada lingkungan diharapkan dapat menciptakan perubahan nyata untuk masa depan yang lebih baik.
Reporter: Shofi Hawa Anjani
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Simak video selengkapnya FEB Talks: Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan
Sustainable Development Goals