Lima Kunci Pengembangan Pasar Karbon yang Berkelanjutan
- Detail
- Ditulis oleh Shofi
- Kategori: Berita
- Dilihat: 21
Pasar karbon telah menjadi salah satu mekanisme utama dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendukung transisi ke ekonomi hijau. Dosen Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Poppy Ismalina, M.Ec.Dev., Ph.D., menyebutkan ada lima aspek penting yang perlu diperhatikan dalam memastikan keberlanjutan dan pengembangan pasar karbon. Salah satu elemen kunci yang perlu diperhatikan adalah regulasi yang jelas untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi bisnis dan investor.
“Perlu regulasi yang transparan dan dapat diandalkan karena akan memberikan rasa percaya diri bagi mereka yang ingin berinvestasi atau berpartisipasi dalam pasar karbon,” kata Poppy, Jum’at (13/12/2024) dalam acara FEB UGM Research Day 2024 di Gedung Pusat Pembelajaran FEB UGM.
Poppy mengatakan beberapa elemen kunci lainnya yang juga perlu diperhatikan dalam pengembangan pasar karbon adalah melalui pemberian insentif untuk partisipasi. Dengan memberikan hibah, pinjaman berbunga rendah, dan jaminan untuk mengurangi risiko keuangan menjadi salah satu cara efektif untuk mendorong partisipasi. Selain itu, penyediaan bantuan teknis juga perlu dipertimbangkan agar para pelaku dapat memahami prosesnya dengan lebih baik.
Upaya lain dengan memberikan pengakuan publik di tengah dinamika tekanan moral dan reputasi dari sesama pelaku serta opini publik global dapat memotivasi pihak-pihak terkait untuk berkontribusi aktif dalam pasar karbon. Pengakuan ini menjadi elemen penting dalam membangun kepercayaan dan partisipasi yang lebih luas. Selain itu juga dengan menerapkan standar dan metodologi yang jelas. Krusial untuk mengimplementasikan format dan konten yang konsisten di seluruh aktivitas mitigasi melalui pendekatan spesifik proyek maupun pendekatan yang terstandarisasi.
“Penting untuk melakukan pengukuran, pelaporan, dan verifikasi yang kuat untuk memastikan integritas dan transparansi,” ucapnya.
Sebelumnya, Poppy menyampaikan pasar karbon dapat berfungsi sebagai alat keuangan yang mendukung tujuan pembangunan industri. Tak hanya itu, pasar karbon juga mendorong peluang dekarbonisasi dan keuangan berkelanjutan.
“Program ini dapat menjamin pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja kelas menengah. Pasar karbon yang sesuai dapat membantu proses dekarbonisasi sebagai proses yang hemat biaya bagi ekonomi dan industri,” ungkap Poppy.
Dalam presentasinya bertajuk Indonesia "Carbon Markets: Market-Driven Solutions for Climate Mitigation," Poppy menjelaskan bahwa pasar karbon bukan hanya tentang mitigasi emisi. Lebih dari itu, pasar karbon menciptakan peluang baru bagi entitas bisnis untuk tumbuh, berinovasi, dan berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan.
Poppy mengatakan pasar karbon menawarkan berbagai peluang strategis bagi badan usaha bisnis, termasuk pengurangan emisi, penghematan biaya, pertumbuhan pendapatan, diferensiasi pasar, dan akses pembiayaan berkelanjutan. "Mencapai net-zero menjadi kewajiban yang tidak hanya mendukung keberlanjutan tetapi juga memberikan keuntungan kompetitif di pasar global," tambah Poppy.
Meski demikian, Poppy menyebutkan terdapat sejumlah tantangan dalam penerapan pasar karbon. Mulai dari regulasi yang belum sepenuhnya jelas, keterbatasan fasilitas pinjaman untuk inisiatif rendah emisi, serta ketidakpastian pengenaan pajak karbon.
“Oleh karena itu, diperlukan ketersediaan teknologi untuk mengukur penyerapan karbon secara akurat dan adanya dukungan kelembagaan dan kemitraan dengan instansi lain untuk membuat proses lebih efektif,” jelasnya.
Reporter: Shofi Hawa Anjani
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals