Tips Digital Detox Untuk Menjaga Kesehatan Mental
- Detail
- Ditulis oleh Najwah
- Kategori: Berita
- Dilihat: 151
Di era digital saat ini, penggunaan perangkat digital seperti smartphone dan komputer telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Namun, penggunaan perangkat digital yang berlebih dapat menimbulkan dampak negatif pada kesehatan mental. Lantas bagaimana cara mengurangi waktu yang dihabiskan mengakses perangkat digital?
Psikolog Career and Student Development Center Unit (CSDU), Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Anisa Yuliandri, S.Psi., M.Psi., Psikolog., menyampaikan digital detox bisa menjadi salah satu alternatif solusi untuk mengurangi dampak negatif akibat penggunaan perangkat digital secara berlebihan. Digital detox dilakukan dengan menahan diri dari penggunaan perangkat elektronik sebagai upaya untuk mengurangi stres atau fokus pada interaksi sosial di dunia nyata.
Tanda Butuh Digital Detox
Bagaimana tanda seseorang memerlukan digital detox? Anisa menyampaikan terdapat sejumlah tanda seseorang membutuhkan digital detox. Salah satunya, merasa cemas ketika tidak dapat menemukan gawai. Selain itu, timbul perasaan tertekan dan terganggu setelah mengakses media sosial.
Tanda lain adalah respon terhadap orang lain terhadap diri di media sosial, terutama pada jumlah like dan komentar menjadi sangat penting. Lalu, muncul perasaan takut tertinggal atau kehilangan informasi jika tidak membuka gawai juga dapat menjadi sinyal seseorang membutuhkan digital detox.
Berikutnya, sering begadang atau bangun pagi untuk bermain gawai. Lalu, sulit berkonsentrasi dalam beraktivitas tanpa terdistraksi membuka gawai.
“Jika mendapati tanda-tanda tersebut perlu untuk mempertimbangkan digital detox,” ucapnya.
Cara Praktis
Anisa menjelaskan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk memulai digital detox. Hal awal yang dapat dilakukan adalah dengan menentukan target seperti batas screen time, waktu mengakses gawai, hingga batasan akses aplikasi. Lalu, untuk menghindari distraksi dengan mematikan notifikasi dari aplikasi yang paling sering menimbulkan distraksi.
Untuk mengurangi penggunaan perangkat digital dapat dilakukan dengan mengalihkan fokus ke aktivitas lain seperti menekuni hobi, berolahraga, ataupun berkumpul dengan teman. Selain itu, upayakan menggunakan teknologi secara bijak.
“Lakukan refleksi diri untuk memahami perasaan dan manfaat yang dirasakan dari mengurangi paparan perangkat digital. Refleksi ini penting untuk membantu memahami dampak teknologi terhadap keseharian dan kondisi mental kita,” tuturnya.
Menerapkan digital detox bukanlah hal mudah, tetapi langkah kecil tersebut dapat menjadi awal yang baik untuk menjauh dari tekanan dunia maya. Jadi, tak ada salahnya untuk mencoba digital detox sebagai resolusi baru yang berdampak positif bagi kesehatan mental.
Reportase: Najwah Ariella Puteri
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals