- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 4538
Innalillahi Wa innailaihi Roji'un, telah meninggal dunia dengan tenang Bpk. Drs. Wisnuadji, M.A salah satu dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, pada usia 87 Tahun. Almarhum meninggal pada hari Jumat, 19 Februari 2010 pukul 07:45 WIB di rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta.
Jenazah almarhum akan dimakamkan pada hari Jumat, 19 Februari 2010 pada pukul 15:00 WIB, berangkat dari rumah duka Bulaksumur Blok A. Yogyakarta ke makam Keluarga Gendeng Gondokusuman Yogyakarta.
Semoga amal ibadah beliau diterima disisi-Nya, amin.
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 3380
Sabtu 13/02, bertempat di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM (FEB UGM), alumni FEB UGM (dahulu FE UGM) angkatan ’80 datang dan beramah tamah dengan dosen FEB UGM. Acara ini dihadiri sekitar 70 alumni, sejumlah dosen senior dan segenap pengurus FEB UGM. Prof. Marwan Asri, Ph.D selaku Dekan FEB memberikan sambutan selamat datang kembali kepada alumni angkatan ‘80 dan menjelaskan secara singkat perkembangan fakultas dari tahun ke tahun.
Acara yang dikemas santai ini berkesan bagi para alumni dan dosen yang hadir. Ini semakin menarik saat perwakilan dari alumni angkatan ‘80 menceritakan kenangan ketika kuliah di Balairung (sekarang gedung pusat UGM) dan ‘pengakuan dosa’ selama mereka kuliah di FEB. Beberapa dosen yang pernah mengajar merespon kesan-kesan yang disampaikan dari perwakilan alumni dengan diselingi dengan guyonan yang mengundang gelak tawa bersama. Tampak pada acara tersebut beberapa alumni angkatan ’80 yang juga berstatus sebagai dosen di FEB UGM antara lain: Prof. Jogiyanto Hartono Mustakini, MBA, Dr. BM Purwanto, MBA., Dr. Anggito Abimanyu, M.Sc, Dr. Bambang Riyanto, MBA., Dr. Sri Adiningsih, M.Sc, Dr. Fahmy Radhi, MBA., Drs. Edi Prasetyo Nugroho, M.Sc.
Setelah acara di FEB UGM usai, selanjutnya mereka bernostalgia dengan melakukan napak tilas ke tempat-tempat yang menjadi kenangan antara lain di Balairung dan lingkungan UGM. Perpisahan hampir 20 tahun tidak membuat mereka lupa dengan kampusnya, reuni ini menjadi wujud keakraban solidaritas alumni.
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 3069
Pada tahun 2010 ini, Webometrics kembali menempatkan Universitas Gadjah Mada (UGM) di peringkat pertama sebagai perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Posisi ini berhasil dipertahankan UGM setelah pada 2008 dan 2009 lalu juga berada di posisi teratas. “Tahun ini, UGM memang kembali meraih predikat sebagai perguruan tinggi terbaik di Indonesia versi Webometrics setelah selama dua tahun berturut-turut juga menempati posisi pertama,” kata Kepala Bidang Humas dan Keprotokolan UGM, Drs. Suryo Baskoro, M.S., di kampus UGM, Kamis (11/02/2010).
Ditambahkan Suryo, untuk 100 terbaik Asia Tenggara, UGM menempati posisi ke-8, ITB ke-10, UI ke-17, dan Universitas Petra di peringkat ke-19. Disusul berikutnya, Universitas Gunadarma di posisi ke-24, Universitas Negeri Malang di papan ke-28, ITS di peringkat ke-31 dan beberapa perguruan tinggi lainnya. Tahun ini, Indonesia menyumbangkan 17 perguruan tinggi yang masuk dalam daftar Webometrics 100 terbaik Asia Tenggara.
Terkait dengan peringkat Webometrics yang diperoleh UGM, Suryo menjelaskan pemeringkatan Webometrics ini didasarkan atas keunggulan dalam publikasi elektronik (e-publication) yang terdapat dalam domain web masing-masing perguruan tinggi. Pengukurannya menggunakan empat indikator, yakni size, visibility, rich files, dan scholar.
Indikator pertama, size (S), yakni jumlah halaman publikasi elektronik yang terdapat dalam domain web perguruan tinggi. Kedua, visibility (V) ialah jumlah halaman lain yang mencantumkan URL domain perguruan tinggi yang dinilai. Ketiga, rich files (RF), yaitu relevansi sumber elektronik dengan kegiatan akademik dan publikasi perguruan tinggi tersebut. Terakhir, scholar (Sc), yakni jumlah publikasi dan sitasi bermutu pada domain perguruan tinggi. Selanjutnya, data yang telah terkumpul diolah dan digunakan untuk memeringkat lebih kurang 4.000 perguruan tinggi dari seluruh dunia.
Sumber: www.ugm.ac.id
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 7569
Dr. Bambang Kesowo, S.H., L.L.M., staf pengajar Fakultas Hukum UGM, menyebutkan eksklusivitas yang melekat pada HAKI tidak dapat diartikan sebagai sebuah bentuk monopoli. Sifat eksklusif tersebut hanya sebatas untuk melakukan tindakan tertentu dan bukan untuk membangun kekuatan monopoli.
Dalam UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, HKI termasuk dalam pasal yang dikecualikan. Namun demikian, dikatakan olehnya, eksklusivitas tersebut tidak dapat diartikan bahwa seluruh aspek yang berkaitan dengan HAKI terbebas dan dikecualikan dari aturan antimonopoli atau larangan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat. “HAKI tidak bisa terbebas dari aturan antimonopoli jika pada praktiknya menimbulkan dampak negatif terhadap pasar ataupun merusak iklim persaingan usaha yang sehat,” jelasnya, Senin (15/2), dalam Seminar HKI dan Persaingan Usaha di Era AFTA 2010 yang digelar di Fakultas Hukum UGM.
Lebih lanjut dijelaskannya bahwa apabila pada kenyataannya pemanfaatan HAKI melanggar aturan antimonopoli atau persaingan usaha tidak sehat, semestinya penyelesaian yang digunakan adalah melalui proses antimonopoli atau larangan praktik monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat itu sendiri.
Menanggapi adanya penerapan AFTA dan ACFTA, dikatakan Bambang Kesowo, kerja sama di bidang HAKI membutuhkan perhatian yang cukup serius karena selama ini ujian efektivitas sistem nasional baru berlangsung di tingkat domestik.
Sementara itu, Dra. Sri Adiningsih, M.A., Ph.D., staf pengajar Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, dalam kesempatan tersebut mengatakan pemberlakuan ASEAN Free Trade Area merupakan sebuah kesempatan sekaligus tantangan bagi Indonesia. Posisi Indonesia dapat dikatakan belum cukup kuat untuk bersaing di tingkat ASEAN karena rendahnya kualitas sumber daya manusia serta daya saing internasionalnya.“Liberalisasi pasar tanpa persiapan domestik yang baik hanya akan jadi pukulan bagi Indonesia,” jelasnya.
Namun ditegaskan olehnya, dengan strategi yang tepat dan inovatif, Indonesia tidak perlu terlalu khawatir tidak mampu bersaing saat pemberlakuan AFTA, pembukaan pasar secara umum, bahkan menuju terbentuknya masyarakat ASEAN. Ditambahkan oleh peneliti Pusat Studi Asia Pasifik ini, adanya pemberlakuan AFTA sebenarnya tidak berpengaruh signifikan terhadap perkembangan kerja sama perdagangan antarnegara anggota ASEAN. Dikatakannya bahwa selama ini produk yang beredar di kawasan ASEAN 70%-nya masih didominasi dari luar kawasan. “Jadi, meski tidak dikenakan tarif masuk, kerja sama perdagangannya tidak akan berjalan secara maksimal karena barang-barang yang beredar kualitasnya sama," ujarnya.
Sumber: www.ugm.ac.id
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 3308
Jumat, 22/01, nama Saiqa Ilham Akbar disebut di hadapan Wakil Presiden RI dan 4000 mahasiswa peserta Workshop Wirausaha Mandiri (WMM) di Jakarta Convention Center , Jakarta. Saiqa memenangkan kompetisi Wirausahawan Muda Mandiri (WMM) di posisi ke-2 pada kategori boga mahasiswa. Mahasiswa tingkat akhir jurusan Manajemen ini awalnya tidak menyangka akan mendapat juara ke-2 karena banyak kompetitor yang memiliki usaha yang bagus dan sukses. Dalam kompetisi ini ternyata omzet perusahaan bukan termasuk penilaian, yang dinilai melainkan adalah para pengusahanya yang berupaya untuk membuktikan bahwa ia adalah pengusaha berprestasi.
Penghargaan WMM dibagi ke dalam enam kategori. Saiqa mengikuti kategori boga mahasiswa, dimana terdapat sembilan orang finalis dari total 47 finalis pada masing-masing kategori yang ada. Sebenarnya pada tahun 2008 Saiqa sudah berkeinginan untuk mengikuti WMM, namun karena usahanya belum genap setahun maka pemilik restoran Hotaru ini terpaksa menunda keinginannya, dan mengikuti WMM tahun berikutnya.
Perjalanan Saiqa di WMM dimulai dari pendaftaran, yang dilanjutkan dengan seleksi berkas, visitasi, semifinal wilayah dan final wilayah. Ia pun lolos ke Jakarta dan harus memberikan presentasi di depan lima orang juri yang terdiri dari pihak pengusaha, akademisi, media, birokrat, serta dari pihak Bank Mandiri. Tidak hanya itu, WMM juga memberikan materi pada seluruh finalis, mengadakan expo wirausaha serta menggelar sesi penganugerahan. Penganugerahan adalah saat yang sangat berkesan bagi Saiqa, karena selain menerima trofi dan sertifikat, Saiqa juga dikunjungi Wakil Presiden RI Boediono dan beberapa menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II di stand miliknya untuk diberi ucapan selamat dan wejangan penyemangat.
Di balik kesuksesan Saiqa, berdiri sebuah restoran masakan Jepang bernama Hotaru yang membantunya memenangkan WMM. Pria yang memiliki moto hidup "Orang yang paling sukses adalah orang yang paling banyak memberi manfaat bagi lingkungan sekitarnya" ini membangun Hotaru bersama seorang temannya. Sejauh ini Hotaru memiliki dua buah kedai, yaitu di kawasan lembah UGM dan sekita Jalan Godean. Untuk satu tahun ke depan Saiqa berencana untuk membuka tiga cabang baru, yaitu di Jakarta, Bekasi dan Bogor dalam bentuk business opportunity.
Menjalankan dan mengembangkan Hotaru bukanlah pekerjaan yang mudah. Segala sesuatunya memiliki kesulitan tersendiri; mulai dari mendirikan restoran, menarik pelanggan, sampai mengelola sumber daya manusia. "Akan tetapi susah bukan berarti tidak bisa dihadapi. Asal kita cari jalan keluar pasti ketemu. Memang bisnis itu tidak gampang.", paparnya. Mahasiswa yang juga sedang merintis usaha event organizer ini memiliki harapan agar Hotaru dapat berkembang, berekspansi ke luar kota, dan semakin bermanfaat bagi orang lain.
Ketika ditanya mengenai sikap yang harus dimiliki seorang pengusaha, Saiqa manjawab, "Sebagai pengusaha tidak boleh gampang menyerah. Memang usaha itu tidak bisa instan untung; harus melalui proses pembelajaran, dan dijalankan dengan penuh kesabaran. Para finalis di Jakarta rata-rata pernah jatuh, tetapi mereka tetap lanjut.", ujar mahasiswa yang berencana untuk melanjutkan studi ke MM UGM selagi mengembangkan usahanya.
Satu hal yang sangat disayangkan oleh Saiqa adalah bahwa masih banyak mahasiswa yang tidak mengetahui tentang program Wirausahawan Muda Mandiri. Padahal, program ini dapat banyak membantu para mahasiswa yang memiliki usaha. WMM tidak hanya menawarkan hadiah yang menarik, tetapi juga dapat memperluas relasi, serta menambah pengalaman dan ilmu. Jika peserta dapat lolos ke final wilayah mereka akan mendapat banyak pelatihan dari Bank Mandiri. Tidak tanggung-tanggung, Bank Mandiri akan memberikan berbagai macam pelatihan kepada para finalis selama enam bulan setelah penganugerahan. "Untuk mendaftar program WMM, tinggal buka website-nya, download formulirnya, dan kirim berkas via email dan pos." papar Saiqa.
Anoer.
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 3158
Dalam rangka akreditasi internasional AACSB (the Accreditation of Advance Collegiate School of Business) yang ingin diraih Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM (FEB UGM), maka FEB UGM mengadakan acara Lokakarya dengan tema “Lokakarya Assurance of Learning Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada” pada hari Jumat dan Sabtu tanggal 29 – 30 Januari 2010 di Hotel Santika Yogyakarta.
Acara Lokakarya ini dibuka oleh Dekan Prof. Marwan Asri, M.B.A., Ph.D, dam dihadiri segenap staf pengajar dan pengelola unit-unit di lingkungan FEB UGM. Lokakarya ini bertujuan untuk memperbaiki proses belajar mengajar di FEB UGM, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dengan judul "Introduction Assurance of Learning: Learning Goals, Learning Outcomes" yang dipresentasikan oleh B.M. Purwanto, MBA., Ph.D. dan Supriyadi, M.Sc., Ph.D.
Pada lokakarya tersebut, tim akreditasi telah menyusun 6 (enam) learning goals dari program Strata Satu, Strata Dua, dan Strata Tiga. Dari enam learning goals yang telah disusun tim akreditasi, AACSB hanya merekomendasikan 4 (empat) – 6 (enam) learning goals.
Dalam lokakarya ini merumuskan hasil akhir sebagai berikut:
- Setiap Jurusan diharapkan membuat rancangan yang ditetapkan untuk dapat direalisasikan, jurusan dapat merubah atau menambahkan learning goals atau traits yang telah disusun,
- Matakuliah dikaitkan dengan learning goals (secara details) pada akhirnya akan keterkaitan erat dalam pencapaian learning goals
- Pada akhirnya workshop akan memperoleh matriks learning goals yang disepakati oleh semua jurusan, meskipun pada akhirnya ada perbedaan karena menyesuaikan keunikan masing-masing jurusan.
Halaman 188 dari 196