- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2559
Program Magister Manajemen (MM) UGM menggandeng LPPM UGM dan Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM menggelar kegiatan bakti sosial di Dusun Sidorejo, Kelurahan Beji, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunung Kidul, Kamis (11/10). Bakti sosial yang dilakukan berupa penyerahan bantuan 21 ekor kambing peranakan etawa (PE), 1 unit mesin pemotong rumput untuk pembuatan pakan ternak jenis silase sekaligus pembuatan kandang ternak.
Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi para lansia dengan menerjunkan 8 orang dokter, 3 perawat, dan 2 apoteker. Setidaknya terdapat 170 orang lansia dari 14 padukuhan di Desa Beji yang mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis tersebut.
Slamet, (50) Ketua Kelompok Tani Sidorejo mengaku senang dengan pemberian bantuan yang diberikan oleh MM UGM. Dengan bantuan tersebut Ia berharap kesejahteraan masyarakat di Sidorejo bisa meningkat melalui usaha pengelolaan ternak kambing yang diberikan. “Harapannya kegiatan bakti sosial semacam ini bisa terus berlanjut setiap tahunnya karena sangat memberikan manfaat bagi warga disini,” paparnya
Lain lagi dengan, Tamiyem (60) warga dusun Tungkluk yang turut dalam pemeriksaan kesehatan gratis. Sejak pagi ia rela mengantri agar bisa mendapatkan pemeriksaan gratis dari UGM. Sejak beberapa tahun lalu, Tamiyem menderita tekanan darah tinggi. “Bagaimana tidak senang, kan mau diperiksa dan disembuhkan,” ujarnya.
Kepala Desa Beji, Sularti menyambut baik pemberian bantuan dari MM UGM. Bantuan tersebut cukup bermanfaat bagi masyarakatnya. Pasalnya, setiap kegiatan bakti sosial yang dilaksanakan berdasarkan usulan dari masyarakat sehingga apa yang sudah diberikan sesuai dengan kondisi dan potensi daerahnya.
Diungkapkannya, sejak tahun 2010 Desa Beji telah menjadi desa binaan MM UGM dalam program pemberdayaan masyarakat berbasis pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan. Sebut saja Sidorejo yang mendaptkan pembinaan dan pendampingan dalam melakukan budidaya ikan lele dan kambing peranakan etawa, dusun Banaran dalam mengembangkan apotek hidup, dan dusun Duren dalam budidaya gama ayam. Kemudian dusun Daguran Kidul dalam budidaya lele dan dusun Bejono dalam budidaya kambing gibas dan pertanian organik terpadu. “Sejak 2009 juga menjadi tempat pelaksanaan KKN mahasiswa UGM. Harapannya program-program yang sudah berjalan bisa dilaksanakan secara berkelanjutan,” harapnya.
Camat Ngawen, yang dalam hal ini diwakili oleh Sekeretaris Camat, Sunardi, menyampaikan harapan senada. Pihaknya berharap pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat di Beji, Ngawen dilaksanakan secara kontinu agar hasilnya bisa bermanfaat bagi warganya.
Sekretaris Program MM UGM Kampus Jakarta, Bayu Sutikno, Ph.D., menanggapai positif harapan masyarakat Beji dengan akan terus melanjutkan program-program yang telah berjalan sejak 2010 silam. Ia pun berharap kedepan MM UGM beserta LLPM dan RSA UGM dapat memberikan kontribusi yang lebih besar untuk masyarakat Beji dan sekitarnya. “Semoga apa yang sudah kami berikan nisa bermanfaat bagi warga Beji, Ngawen secara keseluruhan,” pungkasnya.
Kegiatan bakti sosial yang berlangsung di Beji, Ngawen, Gunung Kidul kali ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka peringatan dies natalis MM UGM ke-24. Sebelumnya, pada bulan Juli lalu MM UGM telah memberikan bantuan berupa 500 bibit tanaman toga untuk 5 dusun di Kelurahan Beji yaitu Sidorejo, Duren, Bejono, Daguran Kidul, dan Daguran Lor. Disamping itu juga diserahkan kelengkapan perpustakaan yaitu 90 buku pertanian, 2 rak, 2 meja, dan 4 kursi panjang untuk warga desa Beji.
Sumber: www.ugm.ac.id
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 8792
Bertepatan pada hari Senin (08/10), bertempat di Balai Senat Universitas Gadjah Mada telah dilaksanakan pelantikan 18 Dekan baru dan 1 Direktur Sekolah Vokasi oleh Rektor UGM, Prof. Dr. Ir. Pratikno, M.Soc.Sc. untuk masa jabatan tahun 2012-2016
Sebagai Dekan baru Fakultas Ekonomika dan Bisnis terpilih adalah Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc., Ph.D untuk periode 2012-2016. Beliau memenangkan suara dalam Pemilihan Dekan yang diselenggarakan di FEB UGM pada hari Jumat, 31 September 2012.
Selepas acara pelantikan di Balai Senat UGM, Fakultas Ekonomika dan Bisnis menggelar acara Pisah Sambut di ruang Kartanegara. Dalam sambutannya, Prof. Marwan Asri MBA., Ph.D. menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya selama menjabat sebagaio dekan di fakultas, sehingga FEB UGM bisa menjadi seperti saat ini. Ia juga mengucapkan selamat mengemban tugas baru kepada Dekan terpilih.
Prof. Wihana dalam sambutannya akan berkomitmen untuk mengembang tugas baru tentunya dengan dukungan oleh semua pihak. Selanjutnya, beliau berterima kasih atas masukan-masukan dari kolega-kolega di FEB UGM untuk perbaikan FEB dimasa mendatang.
Segenap sivitas akademika Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada mengucapkan selamat dan sukses atas dilantiknya Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc., Ph.D. sebagai Dekan FEB UGM.
Sumber: nia/febugm
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 6568
Dalam rangka mendukung Universitas Gadjah Mada mewujudkan misi sebagai universitas berbasis riset bertaraf internasional, saat ini Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada telah dilengkapi dengan basis data berlanggan yang dapat dimanfaatkan oleh civitas akademika FEB UGM baik dosen dan peneliti serta mahasiswa program S1, S2, dan S3 untuk keperluan penelitian, tugas harian maupun tugas akhir. Basis data yang disediakan ini adalah kerja sama FEB UGM dengan mitra terdiri dari CEIC Database dan Bloomberg Database.
Basis data CEIC menyediakan layanan basis data makroekonomi, industri, dan basis data keuangan real-time. Basis data CEIC terletak di ruang Mandiri Macroeconomic Dashboard yang merupakan hibah pendidikan dari PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sedangkan basis data Bloomberg menyediakan basis data bisnis, keuangan dan berita ekonomi serta harga saham real-time. Basis data Bloomberg merupakan hibah pendidikan dari PT. Bank Negara Indonesia (persero) Tbk. yang terintegrasi dengan ruang BNI Financial Market Update. Kedua fasilitas ini menempati lantai 4 gedung Pertamina Tower FEB UGM.
Bagi para staf pengajar, peneliti, dan mahasiswa FEB UGM yang berminat untuk mengakses basis data CEIC dan Bloomberg dapat mengunjungi langsung ruang tersebut pada hari dan jam kerja dengan menunjukkan Kartu Mahasiswa FEB UGM kepada petugas ruangan.
Sumber: p2eb feb ugm
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 3568
Bertempat di Gedung Pertamina Tower Lantai 6 Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Senin (1/10) berlangsung bedah buku "Koordinasi dan Interaksi Kebijakan Fiskal-Moneter: Tantangan ke Depan". Acara bedah buku menghadirkan dua pakar Perry Warjiyo, S.E., M.Sc., Ph.D (Bank Indonesia) dan Dr. Edhie Purnawan, M.A (FEB UGM) dengan Tri Widodo, M.Ec.Dev., Ph.D sebagai moderator, serta Dr. Sri Adiningsih sebagai penyunting buku.
Buku setebal 445 halaman ini merupakan kumpulan berbagai tulisan dari para penulis yang memiliki berbagai latar belakang, baik otoritas terkait ataupun mantan otoritas terkait, serta akademisi yang menggeluti dan memiliki keahlian di bidang kebijakan fiskal dan moneter. Tulisan yang disajikan dalam buku ini mencakup sejarah, perkembangan masa kini, studi empiris, masalah dan tantangan yang dihadapi serta perkembangan kedepan koordinasi kebijakan fiskal dan moneter di Indonesia. "Buku ini memuat 14 paper dari 18 penulis, delapan diantaranya dari FEB UGM dan yang menarik tiga tulisan berasal dari desertasi," ujar Dr. Sri Adiningsih, M.Sc, penyunting buku.
Menurut Sri Adiningsih, buku koordinasi dan interaksi kebijakan fiskal dan moneter sangat langka. Oleh karena itu penerbitan buku ini untuk mengisi kekosongan bahan bacaan yang mengulas koordinasi kebijakan Fiskal dan Moneter. "Penyusunan buku ini memakan waktu tiga tahun, dan selama itu pula kita mencari jurnal-jurnal dan tulisan-tulisan terkait koordinasi fiskal dan moneter," katanya.
Penerbitan buku ini menjadi sangat penting mengingat pada akhir 2011 seiring dengan dibentuknya Otoritas Jasa Keuangan akan mengubah pola pengelolaan sistem keuangan dan juga mempengaruhi koordinasi kebijakan fiskal dan moneter. Sementara itu masih banyak pihak di Indonesia yang belum memahami dengan baik koordinasi kebijakan fiskal dan moneter.
Oleh karena itu diterbitkannya buku ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, akademisi, peneliti ekonomi, serta pengambil kebijakan yang ingin memahami dengan lebih baik koordinasi kebijakan fiskal dan moneter serta perkembangannya di Indonesia. "Kita semua menyambut baik peluncuran buku ini, kita berharap buku ini akan menjadi komponen dan komplemen bahan mata kuliah di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM," ujar Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc., Ph.D, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama FEB UGM.
Sumber: www.ugm.ac.id
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2878
Pakar pemasaran UGM, Prof. Dr. Basu Swastha Dharmmestha, M.B.A., menggelar pameran tunggal lukisan batik bertajuk 'Kebangkitan Melukis Batik untuk Memayu Hayuning Bawana'. Dalam pameran yang digelar selama lima hari, 26-30 September 2012, di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) UGM ditampilkan 54 lukisan batik karya Basu S.D. dalam rentang tahun 1968-2012. Beberapa lukisan batik menggambarkan wayang, merak, ikan, dan prajurit.
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2608
Dalam memulai bisnis, belajar untuk melahirkan kreativitas baru adalah sesuatu hal yang sangat penting. Bukan sekedar meniru, karena kebiasaan meniru tidak akan melahirkan kreativitas. Sehingga untuk menciptakan ide produk yang baru tentu harus berpikir di luar kotak. Ibarat belajar berenang, tidak cukup dengan tahu teorinya namun harus 'nyemplung' ke dalam air.
"Kreativitas itu ibarat berlian, anda harus mengasahnya agar tetap selalu bersinar. Jangan pernah memaki keadaan sebagai alasan karena anda belum siap menghadapinya," kata CEO General Eelectric (GE) Indonesia, Dr. Ir. Handry Satriago, MM., MBA., saat mengisi kuliah tamu di Auditorium MM UGM.
Menurut Handry prinsip itu yang selalu ia pegang dalam bekerja selama lima belas tahun di GE Indonesia. Hingga kini jabatan CEO pun disandangnya. Padahal hampir lebih 70 tahun GE ada di Indonesia, baru saat ini ada CEO dari Indonesia. Pengalaman menjadi CEO ini menurut Handry membuat ia sadar akan pentingnya putra-putri bangsa untuk memiliki kemampuan manajerial dan kepemimpinan yang baik, agar bisa bersaing di tingkat global. "Jika tidak menjadi subjek dalam globalisasi, maka kita akan selalu menjadi objek," imbuhnya.
Dia mengakui, untuk saat ini SDM Indonesia belum tumbuh untuk bisa ikut dalam persaingan global. Baginya, kondisi ini tak ubahnya dengar masa penjajahan Belanda dulu. Sehingga perlu dibangun lewat nasionalisme baru. "Bukan karena batik dan reog kita diakui orang lain. Lalu kita marah. Tapi dengan nasionalisme baru, kita harapkan putra-putri bangsa ini menjadi pemain global dan bisa memenangkan persaingan global dan mendapatkan keuntungan dari globalisasi," tuturnya.
Untuk bisa menjadi wirausaha kelas dunia, kata Handry, tidak cukup menguasai teori berbisnis tapi berani untuk memulai sebagai bentuk tahap pertama dalam berbisnis. Baginya, bisnis tidak hanya bagan diagram chart, statistik, namun bisnis adalah eksekusi. "Para pengusaha ternama memulai berdasarkan perasaan. Memang tidak semua bisa berhasil, tapi semua dilakukan dengan memulainya dari awal. Jika punya mimpi besar, langkah pertama yang dibutuhkan adalah pengorbanan besar," tambahnya.
Sumber: www.ugm.ac.id
Halaman 153 dari 182