Cerita Anawinta Kuliah S1-S2 Fast Track di FEB UGM
- Detail
- Ditulis oleh Shofi
- Kategori: Sudut Mahasiswa
- Dilihat: 161
Di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) terdapat program percepatan studi atau dikenal dengan program fast track yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa mengambil studi S1 dan S2 sekaligus hanya dalam waktu lima tahun. Saat ini program fast track di FEB UGM telah dibuka untuk program Magister Sains Akuntansi.
Mahasiswa yang menjalani program fast track ini memiliki tantangan mengatur waktu menghadapi padatnya jadwal perkuliahan. Hal ini dirasakan oleh Anawinta Choirunnisa, mahasiswa program sarjana program studi akuntansi angkatan 2020 yang mengambil program fast track di tahun 2023. Lalu bagaimana perjuangan Winta dalam menjalani program ini, yuk simak kisahnya!
Mengejar Impian
Berkuliah di FEB UGM telah menjadi impian Winta sejak masa SMA. Begitu pertama kali menginjakkan kaki di kampus, ia merasa FEB UGM memiliki lingkungan yang mendukung pengembangan akademis dan pribadi. “Selain kualitas pengajaran yang sangat diakui, FEB UGM juga menawarkan berbagai kesempatan menarik bagi mahasiswa untuk berprestasi di dunia profesional,” ungkapnya baru-baru ini.
Berawal dari keinginan untuk melanjutkan studi setinggi mungkin, Winta berambisi untuk melanjutkan ke program magister. Memasuki tahun terakhir berkuliah S1, ia mendapat informasi terkait program Fast Track di FEB UGM yang menjadi angin segar baginya.
“Awalnya tidak terlalu berharap karena waktu pendaftarannya cukup mepet dan mendadak, namun kesempatan seperti ini mungkin hanya datang sekali. Lagipula kalau mencoba juga nothing to lose, yang penting diusahakan dulu jadi tidak ada penyesalan," tuturnya.
Wina menjelaskan alasannya berjuang mengikuti program fast track. Alasan utama tentunya bisa meriah gelar sarjana dan magister sekaligus dalam waktu lebih cepat dibandingkan dengan program reguler selain itu juga terdapat beasiswa.
Tantangan dan Strategi Mengatur Waktu
Menjalani studi di program sarjana dan magister dalam waktu yang sama bukanlah hal yang mudah untuk Winta. Ia mengungkapkan tantangan terbesar yang dihadapi saat menjalani program fast track terkait pengelolaan waktu.
“Tantangan terbesar bagi saya selama menjalani program ini yaitu mengatur waktu. Rasanya tidak cukup untuk melakukan semua kegiatan dalam 24 jam sehari. Prinsip saya, selama masih ada hal yang bisa diusahakan, jangan pernah berhenti mencoba,” ungkapnya.
Winta pun menekankan pentingnya untuk menemukan ritme yang tepat dalam menjalani dua program secara bersamaan. Meskipun awalnya sulit, ia berhasil beradaptasi dan mengatur waktu dengan baik dengan menyusun perencanaan studi dan skala prioritas.
Tips dan Trik
Winta berbagi beberapa tips bagi mahasiswa yang ingin mengambil program fast track. Langkah awal yang dapat dilakukan adalah mengulik informasi pendaftaran dan menyiapkan berkas sedini mungkin. Lalu upayakan untuk berjuang secara maksimal di setiap tahapan seleksi.
“Pertama dan paling utama memantapkan diri, siapkan tekad dan komitmen. Persiapkan segalanya dengan baik dan maksimalkan usaha di setiap tahap seleksi. Lalu, berjuang dan berikan yang terbaik selama melewati tahap-tahap seleksi,” jelas Winta.
Winta juga berpesan untuk tidak ragu dalam mengambil langkah besar untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya. “Jangan ragu bermimpi besar untuk bisa menggapai pendidikan setinggi mungkin dan terus belajar. Percayalah dengan segala potensi teman-teman, ambil langkah maju dan cobalah semua kesempatan yang bisa menjadi jembatan untuk mencapai impian itu,” pungkasnya.
Reporter: Shofi Hawa Anjani
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals