Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menginisiasi program pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran pengelolaan dan pemilahan sampah. Program bertajuk Berbagi Ilmu Sinduadi Sleman Asri (BISSA) merupakan program pengabdian kepada masyarakat (PKM) berbasis […].
Arsip:
SDG 12: Responsible Consumption and Production
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) melalui Pusat Kajian Ekonomika Kewilayahan dan Keberlanjutan (SpaRSE) melakukan pendampingan pengelolaan sampah bagi warga di sekitar bantaran Kali Code, khususnya Desa Sinduadi, Kabupaten Sleman.
Di tengah kesibukan dan padatnya aktivitas kuliah, kebutuhan akan layanan praktis semakin meningkat termasuk menjaga kebersihan sepatu. Hal ini menjadi inspirasi bagi pelaku usaha dan terciptanya tren bisnis cuci sepatu yang menjanjikan.
Di era digital yang penuh tantangan dengan kejahatan ekonomi dan perpajakan yang semakin kompleks, auditor diharapkan tidak hanya memiliki kemampuan teknis yang mumpuni namun juga soft skills yang baik untuk mengungkap berbagai kasus yang ada.
Di tengah semakin pesatnya perkembangan industri energi dan transisi menuju energi berkelanjutan, peluang karir di sektor ini semakin terbuka lebar. FEB UGM melalui acara Career Insight 2024 mengundang Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi […].
Departemen Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) melalui Bidang Kajian Manajemen Logistik dan Rantai Pasokan/Supply Chain and Circular Economy (SCCE) bekerja sama dengan Ekonomi Sirkular ID, menyelenggarakan acara bertajuk Sirkular Talk […].
Limbah selama ini selalu dipandang sebelah mata, bahkan sering dituding sebagai penyebab pencemaran lingkungan. Namun siapa sangka dari limbah yang tidak bernilai guna inilah Iman Kahfi Aliza, mahasiswa Program Studi Magister Manajemen, Fakultas Ekonomika dan […].
Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Unversitas Gadjah Mada (FEB UGM) berhasil mengolah limbah cangkang kerang menjadi semen ramah lingkungan..
Isu deforestasi dan emisi karbon kerap menjadi momok bagi industri sawit Indonesia. Tidak sedikit kampanye negatif di tingkat global yang menilai industri sawit nasional tidak ramah lingkungan yang menjadi penyebab perubahan iklim..
Menghadapi tantangan perubahan iklim dan degradasi sumber daya alam, bioekonomi muncul sebagai salah satu strategi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dan menciptakan solusi integratif untuk mengatasi krisis lingkungan.