Pembangunan manusia yang berkelanjutan atau sustainable human development merupakan suatu topik yang cukup baru dan menarik untuk mahasiswa pelajari lebih jauh.

Pekan Internasional (International Week atau IWEEK) adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM).

Journal of Indonesian Economy and Business (JIEB), Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) mengundang peneliti untuk menulis karya ilmiah pada Gadjah Mada International Conference on Economics and Business ke-10 (GAMAICEB 2022).

Program Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM akan menyelenggarakan Kuliah Tamu dengan topik “Isu dan Tantangan Pengauditan Sektor Publik di Era Pandemi dan Digitalisasi”.

Acara ini akan dilaksanakan pada:

Unit Publikasi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM akan menyelenggarakan Lokakarya Publikasi 2022 dengan topik “Penulisan Artikel Ilmiah untuk Publikasi Internasional”.

Acara tersebut akan dilaksanakan pada:

Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM bekerjasama dengan Tokocrypto akan menyelenggarakan Blockspace Event dengan topik “Blockchain dan Masa Depan Sektor Keuangan”, (Inggris, Blockchain and The Future of Financial Sector).

Acara ini akan dilaksanakan pada:

Pengurus Pusat Keluarga Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM (PP KAFEGAMA) bersama ISEI Yogyakata, Bank Indonesia Kantor Perwakilan DIY, KAFEGAMA DIY, dan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM akan menyelenggarakan Kajian Ramadan dengan topik “Keshalehan Sosial Ekonomi Umat Islam”. 

Acara ini akan dilaksanakan pada:

• Hari: Sabtu
• Tanggal: 23 April 2022
• Waktu: 13:00 WIB s.d.

Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM kembali sabet peringkat tinggi dalam QS World University Ranking 2022 by Subject.

Pusat Kajian Akuntansi dan Regulasi (PAKAR), Laboratorim Akuntansi, Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM telah menyelenggarakan webinar dengan topik “Accountability in Non-Profit Organization” pada hari Kamis (14/04).

Dunia filantropi di Indonesia memegang kunci dalam konteks sosial. Dalam hal ini, konstelasi politik, sosial, ekonomi Indonesia membuat Muhammadiyah memiliki modal dalam hal yang luas untuk mobilisasi dalam bentuk zakat, infaq, wakaf, dan sedekah.