Kesehatan Itu Tidak Serumit Yang Dibayangkan Banyak Orang
- Detail
- Ditulis oleh Hilda
- Kategori: Berita
- Dilihat: 7097
Selasa (9/01), Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menggelar program Pengembangan Diri Tenaga Kependidikan sebagai pembuka tahun 2024. Program disiarkan secara daring via Zoom Meetings dan kanal YouTube: Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, dimoderatori oleh Dr. Sahid Susilo Nugroho, M., Sc. Tema "Asal Muasal Penyakit serta Cara Mencegah dan Mengatasi secara Bijak" dibawakan oleh dr. Zaidul Akbar selaku narasumber dan praktisi pengobatan sunah di Indonesia.
Pembahasan dimulai dengan penjelasan mengenai asal muasal penciptaan manusia dalam sudut pandang agama. Narasumber kemudian menganalogikan sistem pencernaan manusia sebagai tempat bercocok tanam, dimana "tanah yang rusak akan merusak tanaman yang ditumbuhinya". "Rusaknya peradaban sekarang dalam konteks makanan tidak lepas dari begitu banyaknya toxic food dan makanan-makanan tidak sehat lainnya yang luar biasa banyak," ujarnya.
Pembahasan dilanjutkan dengan pemaparan mengenai definisi khutuwat atau rencana strategis. Khutuwat berperan sebagai alat yang membantu manusia dalam melakukan perencanaan guna mencapai tujuannya, yaitu melindungi dan menjaga kesehatan tubuh dari penyakit. Pembagiannya menjadi empat macam, yaitu keimanan, kehormatan, makanan dan minuman, serta pertanian dan perkebunan. Makanan dan minuman yang tidak sehat dan salah dalam penyajiannya dapat mengganggu fungsi hormon yang berakhir pada kerusakan sistem pencernaan. Hasil pertanian dan perkebunan pun dapat menjadi sumber masalah apabila dikelola dengan cara yang tidak tepat, seperti penggunaan pupuk pestisida yang memicu munculnya kanker di dalam tubuh.
dr. Zainul Akbar menguraikan beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperbaiki, mendetoksifikasi, dan memulihkan tubuh, salah satunya dengan melakukan land clearing. Istilah tersebut diterjemahkan secara sederhana sebagai suatu konsep yang dikenal sebagai self eating. Intermittent fasting adalah alternatif lain yang dapat dilakukan dan berdampak jika puasa sudah mencapai titik optimal, yaitu ketika lambung dikosongkan selama tujuh belas jam. Proses pengosongan lambung dapat dilakukan dengan hanya mengkonsumsi air putih selama satu hari (twenty-four hours fasting) atau selama tiga hari berturut-turut (three days fasting).
Materi diakhiri dengan penjabaran bagaimana berpuasa dan mengkonsumsi rempah secara rutin dapat menstimulasi autophagy serta memperbaiki sistem tubuh lain halnya dengan mengkonsumsi gula, terigu, minyak goreng, dan nasi yang perlu dikurangi atau dihentikan. Terapi bekam, menjaga emosi, hingga berinteraksi dengan alam dalam berbagai macam bentuk adalah hal-hal lain yang dapat dilakukan untuk mencegah serta mengatasi penyakit di dalam tubuh.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab antara pembicara dan peserta yang diikuti secara antusias. Pengembangan diri untuk staf profesional pada tahun ini sekaligus melanjutkan upaya FEB UGM dalam menjalankan Sustainable Development Goal (SDG), terutama tujuan nomor tiga (kehidupan sehat dan sejahtera) dan nomor dua belas (konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab).
Reportase: Hilda Bhakti
Lihat video selengkapnya di https://www.youtube.com/live/E-Q4vi9f4P0