- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 3839
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada mengucapkan selamat kepada sdr. Andreas Kurniawan (Ilmu Ekonomi 2009) dan tim dari UI dan ITB yang telah berhasil lolos seleksi nasional pada P&G ASEAN Business Challenge 2012 yang dilaksanakan pada tanggal 26 April 2012 di Jakarta. Selanjutnya mereka akan mewakili Indonesisa untuk mengikuti P&G ASEAN Business Challange 2012 di Singapura pada bulan Juni mendatang.
Semoga prestasi yang telah diraih oleh sdr. Andreas Kurniawan ini dapat memberi semangat kepada rekan-rekan mahasiswa FEB UGM yang lain untuk berprestasi lagi.
Sumber: wheni/feb
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 3153
Mahasiswi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Gresika Bunga Sylvana terpilih menjadi delegasi provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mengikuti sidang Parlemen Muda Indonesia. Kegiatan telah berlangsung di Jakarta, 28 Januari – 3 Februari 2012 lalu, diikuti sekitar 33 delegasi dari seluruh provinsi di Indonesia.
Parlemen Muda Indonesia diselenggarakan oleh Indonesian Future Leaders, sebuah lembaga nirlaba yang bergerak di bidang pemberdayaan pemuda untuk perubahan sosial. Parlemen Muda Indonesia merupakan program pemberdayaan pemuda untuk meningkatkan partisispasi pemuda dalam pengambilan keputusan politik.
Gersika Bunga menyampaikan dirinya terpilih menjadi duta DIY untuk kegiatan Parlemen Muda Indonesia setelah melalui serangkaian tahapan seleksi antara lain seleksi berkas, wawancara melalui website parlemen muda dan kampanye. Pada tahap kampanye, ia bersaing dengan 4 peserta lainnya yang berhasil lolos seleksi akhir untuk berkompetisi menggalang dukungan suara. Peserta diwajibkan berkampanye, menyampaikan misi, ide terkait sejumlah isu di bidang pendidikan, kesehatan, dan lingkungan.
“Saya terpilih jadi duta DIY setelah mengumpulkan lebih dari 1.000 suara hasil dari kampanye selama 1 bulan, sekitar bulan Oktober-November 2011 lalu. Saat itu saya menyoroti tentang persoalan komersialisasi pendidikan. Pendidikan ,” kata Bunga, sapaan akrab mahasiswi Jurusan Akuntansi angkatan 2009 ini, Senin (26/3) di Kampus UGM.
Sebagai delegasi provinsi DIY, Bunga bersama sekitar 32 delegasi perwakilan seluruh provinsi di Indonesia diundang mengikuti sidang Parlemen Muda Indonesia yang dilaksanakan di Sampoerna Startegic Square Jakarta. Sidang yang dimaksud merupakan program bagi para delegasi parlemen muda untuk menyampaikan gagasan dan pandangan seputar persoalan pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. “ Tiap delegasi mewakili provinsinya menyuarakan permasalahan dan memberikan solusi terkait isu-isu di daerah masing-masing. Dan hasil dari sidang merupakan resolusi yang berupa rekomendasi kebijakan untuk selanjutnya ditujukan kepada pemerintah, dan badan-badan negara yang relevan,” urai gadis kelahiran Sleman 20 tahun lalu ini.
Disamping melakukan sidang, lanjutnya, para delegasi parlemen muda juga secara aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan seperti workshop, seminar, kunjungan kelembagaan dan diskusi akademis.
Bunga berharap melalui Parlemen Muda Indonesia ini dapat meningkatkan partisipasi pemuda dalam ranah politik nasional, sebagai upaya dalam menjaga nilai-nilai demokrasi dan perlindungan hak asasi manusia dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Selain itu juga meningkatkan kesadaran pemuda mengenai permasalahan nasional, mengakumulasikan gagasan pemuda mengenai permasalahan nyata serta menyediakan solusinya.
“Mempersiapkan pemuda dengan kemampuan dan kecakapan yang dibutuhkan untuk kemudian membangun bangsa sebagai pemimpin masa depan Indonesia,” imbuh Bunga yang juga pernah terpilih sebagai delegasi UGM dalam Parlemen Remaja yang diadakan oleh DPR-RI.
Setelah mengikuti sidang Parlemen Muda Indonesia, dituturkan Bunga para delegasi diberikan mandat untuk melakukan perencanaan dan menjalankan proyek sosial dan advokasi kepada pemerintah provinsi masing-masing. Selama proses berlangsung setiap delegasi mendapatkan hibah dari Indonesian Future Leaders untuk mendukung keberhasilan program.
Sumber: ika/ugm
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2997
Peluang investasi tidak hanya diperuntukan untuk kalangan yang sudah kaya atau mapan dari sisi ekonomi namun bisnis keuangan ini bisa dimulai sejak mahasiswa untuk terbiasa merencanakan masa depan keuangan yang lebih baik. Dengan mengetahui cara berinvestasi yang benar dalam pasar modal. Demikian hal yang mengemuka dalam kuliah umum yang disampaikan Investor Sales Head Citi Indonesia, I Made Budhi Purnama Artha, saat menyampaikan kuliah umum 'Financial Market Outlook 2012' di auditorium MM UGM, Jumat (16/3).
Dalam pemaparannya, Budhi Purnama mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 3-4 tahun ke depan mau tidak mau akan dipengaruhi terhadap situasi ekonomi di Eropa dan Amerika. Kendati krisis ekonomi Amerika menunjukkan tanda yang makin membaik. Sementara di Eropa justru menunjukkan kondisi sebaliknya. “Apa yang terjadi di Eropa saat ini masih akan berlangsung 2-3 tahun ke depan. Karena di krisis Eropa lebih lambat recoverynya dibanding Amerika. Sedangkan di Asia, terjadi koreksi pertumbuhan ekonomi di beberapa Negara, salah satunya Indonesia,” katanya.
Dia menuturkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini diprediksi mengalami perlambatan. Bidang konstruksi dan manufaktur masih menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi. “Pertumbuhan kita akan bergerak di level 6,3 persen dibanding tahun lalu capai 6,5 persen. Pengangguran turun dari 11 persen menjadi 6,6 persen. Yang lebih menarik, banyak usaha sektor informal yang sudah tumbuh menjadi sektor formal,” katanya.
Kondisi politik yang semakin kondusif menjadi peluang investasi yang semakin baik hingga tahun 2014. Walaupun tahun 2012 ini pemerintah akan menerapkan kebijakan yang tidak populer, seperti menaikkan harga BBM. “Namun tahun 2013 dan 2014 biasanya lebih banyak kebijakan yang arahnya membangun citra partai,”imbuhnya.
Branch manager PT. Danareksa Sekuritas Cabang Yogyakarta, Yahuda Nawa Yanukrisna, bertindak selaku moderator mengatakan kuliah umum tentang peluang pasar keuangan sangat berguna bagi mahasiswa untuk terjun menjadi investor. Salah satunya dengan cara mengetahui kondisi ekonomi dan keuangan tidak hanya ekonomi nasional namun juga situasi ekonomi global. “Kuliah financial market semacam ini sangat berguna untuk menjadi investor, agar membantu keputusan finansial dimana dana kita seharusnya untuk dinvestasikan,” ujarnya.
Wakil Direktur Bidang Akademik dan Penelitian Program MM UGM, Nurul indarti, mengatakan kegiatan kuliah umum semacam ini rutin dilaksanakan program MM UGM untuk menambah pengetahuan di kalangan mahasiswa. “Kali ini kita ingin mahasiswa menggali wawasan dan pengetahuan tekait financial market khusus tahun 2012 ini,” kata Nurul.
Sumber: gusti/ugm
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 3006
Keraguan pemerintah tentang subsidi BBM di tahun 2011 lalu lebih disebabkan karena kentalnya nuansa politik pencitraan. Pemerintah juga cenderung tidak tegas dalam penyusunan strategi penghapusan subsidi BBM yang paling optimal. Bahkan, roadmap pengurangan subsidi BBM yang disusun oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral juga tidak direalisasikan oleh pemerintah. Lebih dari itu, hasil rekomendasi kajian konsorsium 3 universitas yang terdiri dari UGM, UI, dan ITB di tahun 2011 diabaikan oleh pemerintah. Padahal, kajian pengendalian subsidi tersebut merupakan amanat UU Nomor 10 Tahun 2010 tentang APBN 2011.
"Jika masalahnya adalah pencitraan, idealnya pemerintah bertanya kepada masyarakat mengenai metode penurunan subsidi BBM sekaligus realokasi penghematan anggaran dari penurunan tersebut,"papar peneliti dari Penelitian dan Pelatihan Ekonomika dan Bisnis (P2EB), Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Dr. Rimawan Pradiptyo, Senin (5/3).
Dalam pandangan Rimawan subsidi BBM telah melampaui batas kewajarannya, terutama pada tahun 2011 lalu. Pemerintah menetapkan subsidi BBM sebesar Rp129,7 triliun di APBN-P 2011 namun realisasinya mencapai Rp160 triliun, meningkat sebesar 23,4%. Ketidakwajaran ini terjadi karena konsep subsidi yang salah yaitu penerapan pada komoditas dan bukan pada individu atau kelompok sasaran. Akibatnya subsidi salah sasaran, karena subsidi lebih banyak dinikmati rumah tangga kaya daripada rumah tangga miskin.
"Sayangnya lagi, subsidi BBM ini menghambat pemerintah dalam penggunaan anggaran untuk program strategis seperti program pengentasan kemiskinan, pembangunan infrastruktur, dan pembangunan daerah," katanya.
Termotivasi oleh ketidaktegasan pemerintah dalam menyelesaikan persoalan subsidi BBM dan pentingnya mengetahui respon masyarakat tersebut maka Rimawan bersama peneliti P2EB FEB UGM lainnya, Gumilang Aryo Sahadewo, M.A., melakukan studi mengenai penurunan subsidi BBM dari perspektif rumah tangga.
Penelitian ini merupakan kerjasama antara P2EB FEB-UGM dengan The Economy and Environmental Programs for South East Asia (EEPSEA), Kanada. Penelitian memakan waktu selama 6 bulan dari September 2011-Februari 2012.
Rimawan menjelaskan penelitian yang dilakukan tersebut menggunakan metoda eksperimen, dimana 335 anggota masyarakat non-pelajar dan non-mahasiswa diundang untuk memainkan simulasi permainan di laboratorium komputer FEB UGM. Para peserta eksperimen berasal dari berbagai anggota masyarakat, mulai dari ibu rumah tangga, tukang parkir, sopir, pedagang angkringan, hingga pegawai negeri dan pegawai swasta.
Tim peneliti, ujar Rimawan, tidak menanyakan mengenai ‘pengurangan subsidi BBM’ namun menanyakan hal yang paling ditakuti oleh pendukung dan pelaku politik pencitraan, yaitu 'penghapusan subsidi BBM'.
"Tentu saja tidak ada pelaku ekonomi yang ingin subsidi BBM yang telah dinikmati bertahun-tahun akan hilang. Pada kasus kesalahan alokasi subsidi BBM, rumah tangga dihadapkan pada pilihan antara 'tidak enak' atau 'lebih tidak enak'," terang peneliti yang juga terlibat aktif dalam penelitian konsorsium 3 universitas di tahun 2011 tersebut.
Hasil eksperimen yang dilakukan menunjukkan bahwa pilihan kebijakan yang paling dapat diterima rumah tangga adalah kebijakan penghapusan subsidi bertahap dengan realokasi untuk program earmarked (alokasi spesifik). Di sisi lain, pilihan yang paling tidak dapat diterima rumah tangga adalah kebijakan penghapusan subsidi langsung dengan realokasi untuk pembayaran utang pemerintah dan program pemerintah lainnya (alokasi non-spesifik atau non-earmarked).
Selain itu, masyarakat yang tidak memiliki kendaraan bermotor, ternyata lebih 'berani' mengambil opsi penghapusan subsidi BBM secara langsung. Hal ini bisa dipahami karena bagi mereka yang tidak memiliki kendaraan bermotor, penghapusan subsidi BBM tidak berdampak langsung kepada mereka. Skema penghapusan subsidi BBM tidak terkait dengan subsidi minyak tanah, seperti di tahun 2005 dan 2008, sehingga dampak langsung ke rumah tangga yang tidak memiliki motor cenderung minimum.
Sumber: satria/ugm
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 3445
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada dan Djarum Foundation mengadakan acara serah terima bantuan pendidikan dari Djarum Foundation kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis berupa sarana infrastruktur pendidikan, yang diwujudkan dalam furniture dan alat elektronik, serta kelengkapan auditorium di Pertamina Tower. Acara yang digelar secara sederhana di selasar FEB UGM dihadiri oleh segenap dosen, alumni, karyawan, mahasiswa, dan juga penerima beasiswa Djarum Foundation.
Acara dibuka dengan sambutan dari Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, yang diwakili oleh Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc., Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama. Dilanjutkan dengan beberapa sambutan dari perwakilan Djarum Foundation, Agus Santoso Suwanto. Perwakilan alumni, Drs. Harinowo, juga memberikan sambutan dan selamat atas bantuan pendidikan dari Djarum Foundation ini.
Kemudian, dilakukan penandatanganan berita acara serah terima bantuan pendidikan Djarum Foundation kepada FEB UGM, oleh Agus Santoso Suwanto dari Djarum Foundation dan M. Singgih, selaku direktur Direktorat Pengelolaan dan Pemeliharaan Aset UGM.
Acara dilanjutkan dengan penampilan dari Gadjah Mada Chamber Orchestra, Anggito Abimanyu, Aning Katamsi, Nugie, dan ditutup oleh penampilan Sierra Sutedjo. Setelahnya, hadirin diajak menuju lantai tujuh dan delapan Pertamina Tower untuk visitasi dan ramah-tamah sivitas akademika FEB UGM.
Sumber: prima/feb
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 5738
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada melepas sejumlah 69 wisudawan program Sarjana (Strata 1) pada periode ke-2 tahun ajar 2011/2012 pada bulan Februari 2012. Wisudawan terdiri dari 64 orang dari program S1 Reguler dan Internasional, dan 5 orang dari Program S1 Swadaya.
Indeks Prestasi Komulatif (IPK) tertinggi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM diraih oleh Soraya Ayu Hapsari (Manajemen 2008) dengan IPK 3,92. Lulusan sarjana termuda Universitas Gadjah Mada pada periode ini diraih Romi Bhakti Hartarto (Ilmu Ekonomi 2008) yang berhasil lulus menjadi sarjana pada usia 19 tahun 5 bulan 12 hari.
Berikut daftar nama wisudawan:
Nama | Jurusan/Angkatan |
Angga Octo Pratama | Akuntansi 2005 |
Eka Prasetiawati | Akuntansi 2006 |
Rosita Christiningrum | Akuntansi 2006 |
Wisnu Wardhana | Akuntansi 2006 |
Taufik Bagus Murdianto | Akuntansi 2007 |
Amarsya | Akuntansi 2007 |
Yudistira Yudadisastra | Akuntansi 2007 |
Mimbaradi Primatama | Akuntansi 2007 |
Ryan Chandra Dewita | Akuntansi 2007 |
Taufik Ferdian | Akuntansi 2007 |
Tryanto Kusumawardana Priyono | Akuntansi 2007 |
Meristi Krisnu Triasningrum | Akuntansi 2007 |
Ammy Setyaningrum | Akuntansi 2007 |
Prawiratama Widiyantoro Putra | Akuntansi 2007 |
Mohammad Fajar | Akuntansi 2007 |
Savitri Rahayu | Akuntansi 2007 |
Raden Muhammad Adiputera | Akuntansi 2007 |
Yoanna Kurnia Astuti | Akuntansi 2007 |
Arief Budiman Rahardjo | Akuntansi 2007 |
Nurul Imawati | Akuntansi 2007 |
Sofi Nuria Melati | Akuntansi 2007 |
Ardhita Khalifa Sutadi | Akuntansi 2007 |
La Ode Reynaldo Fadrian | Akuntansi 2007 |
Siti Adawiyah Ramadhani | Ilmu Ekonomi 2002 |
Arman Nur Rohmawanto | Ilmu Ekonomi 2003 |
Febry Falasifa | Ilmu Ekonomi 2004 |
Fahmi Rangga Gumilang | Ilmu Ekonomi 2006 |
Akhmad Handra Maulana | Ilmu Ekonomi 2007 |
Mega Niken Ratrieka | Ilmu Ekonomi 2007 |
Bayu Permana Jati | Ilmu Ekonomi 2007 |
Aziez Masykur | Ilmu Ekonomi 2007 |
Fahmi Febriadi Herlambang | Ilmu Ekonomi 2007 |
Inggryd Respati Gunarsih | Ilmu Ekonomi 2007 |
Muhammad Nurhuda | Ilmu Ekonomi 2007 |
Andi Fachnilah Sary | Ilmu Ekonomi 2007 |
Romi Bhakti Hartarto | Ilmu Ekonomi 2008 |
Anieq Utsnia | Manajemen 2002 |
Radityo Widinugroho | Manajemen 2004 |
Diptya Nandiwardana | Manajemen 2005 |
Mahardhi Arif | Manajemen 2006 |
Bram Rahadyta | Manajemen 2006 |
Ahmad Zarkasi | Manajemen 2006 |
Satyo Jati Prabowo | Manajemen 2006 |
Yusuf Cahyono | Manajemen 2006 |
Mega Nila Yustira | Manajemen 2007 |
Winardo Dwika Aditio | Manajemen 2007 |
Ariefka Sari Dewi | Manajemen 2007 |
Juli Riska Lestari | Manajemen 2007 |
Erina Prima Istifari | Manajemen 2007 |
Muhammad Nurcholis Febriyanto | Manajemen 2007 |
Rizki Kuncoro Hadi | Manajemen 2007 |
Thontowi Ahmad Suhada | Manajemen 2007 |
Diaskar Andam Dewangko | Manajemen 2007 |
Hatmini Yekti Tejorukmi | Manajemen 2007 |
Yoga Muktiadhi Wiyono | Manajemen 2007 |
Kuat Indra Prasetyo | Manajemen 2007 |
Amy Astika | Manajemen 2007 |
Nuri Rahmatika Fidiastuti | Manajemen 2007 |
Tyas Estiningrum | Manajemen 2007 |
Stanislaus Mahesworo Christandito Tandelilin | Manajemen 2008 |
Soraya Ayu Hapsari | Manajemen 2008 |
Yuliana Tri Puspitasari | Manajemen 2008 |
Annisa Jatiningrum | Manajemen 2008 |
Hutomo Bayu Listyaghi | Manajemen 2008 |
Arman Kurniawan | Akuntansi 2007 |
Misbah Nur Rohman | Akuntansi 2008 |
Nurdono | Akuntansi 2008 |
Chomarul Amin Noor | Manajemen 2007 |
Petrus Panditian | Manajemen 2008 |
Segenap Manajemen fakultas dan sivitas akademika FEB UGM mengucapkan Selamat dan Sukses bagi para wisudawan pada periode ini.
Halaman 169 dari 194