FEB UGM Dorong Pemberdayaan Masyarakat Lewat Program Desa Binaan
- Detail
- Ditulis oleh Shofi
- Kategori: Berita
- Dilihat: 116
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui program-program pengabdian yang inovatif dan berkelanjutan. Salah satu wujud nyata dari komitmen ini adalah implementasi program desa binaan.
Beberapa program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan FEB UGM berhasil dipaparkan dalam Seminar Hasil Pengabdian kepada Masyarakat 2024, yang digelar di Gelanggang Kreativitas dan Inovasi (GIK) UGM pada 10 Januari 2024. Festival ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui pendekatan berbasis inovasi dan ekonomi kreatif sekaligus mempublikasikan berbagai program pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan oleh UGM.
Dua dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM), Prof. Dr. Catur Sugiyanto, M.A. dan Dr. Qisha Quarina, S.E., M.Sc., Ph.D., mempresentasikan skema desa binaan dalam Seminar Hasil Program Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2024.
Pengembangan Desa Wisata
Prof. Dr. Catur Sugiyanto memaparkan upaya pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan Desa Wisata Jatirejo dengan mengembangkan potensi desa wisata melalui kolaborasi dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Binangun Jati Unggul. Program ini meliputi kegiatan sosialisasi, Focus Group Discussion (FGD), pelatihan SDM dalam bidang manajemen organisasi, digital marketing, dan pemetaan potensi wisata, serta pendampingan intensif dalam membuat ulang desain website dan penyusunan roadmap pengembangan wisata Jatirejo.
“Salah satu luaran utama program ini adalah roadmap pengembangan wisata Desa Jatirejo yang mencakup diversifikasi produk BUMDes seperti sektor wisata, restoran, dan pertanian. Selain itu, website desa wisata semakin berkembang dan peningkatan pemahaman masyarakat tentang digital marketing turut meningkat,” jelasnya.
Catur mengungkapkan program ini direncanakan untuk scaling up dengan mengintegrasikan usaha BUMDes dalam penggilingan padi dan restoran. Kedepan pendampingan terhadap Desa Jatirejo akan dilakukan dengan dukungan dana fakultas untuk memastikan keberlanjutan program.
Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas
Sementara itu, Qisha memaparkan program BISSA (Berbagi Ilmu Sinduadi Sleman Asri), yang berfokus pada permasalahan pengelolaan sampah dan potensi masyarakat dalam mengelola lingkungan di bantaran Kali Code, Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati. Program ini melibatkan kolaborasi dengan dasawisma PKK, pemuda-pemudi, dan tokoh lokal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan.
“Kami melaksanakan kegiatan berupa sosialisasi dan edukasi pengelolaan sampah, Focus Group Discussion dengan local champions, pelatihan kader utama, monitoring kerja bakti, dan kunjungan ke desa percontohan di Panggungharjo, Bantul,” ujar Qisha.
Luaran dari program ini mencakup modul dan poster pengelolaan sampah serta meningkatnya inventarisasi sarana. Hal ini juga diiringi oleh peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah yang baik dan kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan. Qisha berharap BISSA dapat menjadi model pengelolaan sampah yang inspiratif dan berkelanjutan.
Kedua program ini mencerminkan komitmen FEB UGM dalam memberdayakan masyarakat secara berkelanjutan dalam mengintegrasikan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Program ini dijalankan untuk menciptakan dampak nyata bagi pembangunan komunitas (societal impact).
Reporter: Shofi Hawa Anjani
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Sustainable Development Goals