- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 3450
Dengan mengusung tema "Fight Against Poverty and Corruption", Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis (BEM FEB) UGM menggelar aneka kegiatan untuk berpartisipasi dalam pencegahan tindak korupsi di Indonesia. Salah satu wujud kegiatan yang dilakukan adalah penyelenggaraan Workshop "Ekonomi Bebas Korupsi" dengan membahas tema besar "Ekonomi Bebas Korupsi, Indonesia Sejahtera: Menyingkap Korupsi Kelembagaan dalam Perspektif Ekonomika dan Bisnis Menuju Indonesia Sejahtera".
Workshop yang berlangsung pada hari Sabtu (16/10) di Auditorium MM UGM ini menghadirkan narasumber, di antaranya Prof. Dr. H. Amien Rais yang mengupas tentang "Hegemoni Korupsi yang Menjangkiti Bangsa", Pimpinan KPK Bibit Samad Riyanto yang memaparkan permasalahan "Data dan Fakta Korupsi yang Menggerogoti Bangsa", dan Direktur Utama Pertamina, Ir. Galaila Karen Agustiawan yang mendiskusikan "Dampak Bahaya Korupsi dalam Kegiatan Operasional BUMN".
Selain itu, turut memberikan sumbang pemikiran, pengamat ekonomi, Rimawan Pradiptyo, Ph.D. dengan materi "Menguak Tabir Kelam Korupsi yang Menjangkiti BUMN", mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan dan dosen FEB UGM, Anggito Abimanyu, Ph.D. yang menerangkan "Penegakan Reformasi Birokrasi sebagai Upaya Pembentukan Karakter Birokrasi Antikorupsi". Di samping itu, disampaikan pula pemaparan hasil penelitian Pusat Kajian Antikorupsi UGM (PuKAT) berjudul "Peranan Etika dan Transparansi dalam Menciptakan Lembaga Anti Korupsi" dan pemaparan Hanta Yuda A.R., S.I.P., seorang peneliti dari The Indonesia Institute bertajuk "Bangsa yang Ideal Tanpa Korupsi serta Menciptakan Generasi Antikorupsi".
Saat mengupas "Modelling Tiga Pilar Penanggulangan Korupsi dan Pencucian Uang di Indonesia", Rimawan Pradiptyo menilai UU Antikorupsi di Indonesia memiliki beberapa kelemahan yang mesti dikritisi. UU Antikorupsi saat ini hanya mencakup tindak pidana korupsi di sektor publik dan belum mencakup tindak korupsi di sektor swasta. Selain itu, UU Antikorupsi tidak mengatur kegiatan pascakorupsi (money laundering) yang sesungguhnya sulit untuk dipisahkan dari korupsi itu sendiri. "UU ini tidak menjangkau tindak korupsi yang lebih luas, misalnya untuk kasus-kasus money politic, pemilu DPR, pilpres, pilleg, UU Suap dan UU Perbankan," ujarnya.
Kelemahan lain, katanya, UU ini kurang memperhatikan rasionalitas pelaku/calon pelaku korupsi. Pencantuman hukuman maksimal justru merangsang pelaku/calon pelaku untuk melakukan perhitungan tingkat korupsi yang menguntungkan. Dengan pencantuman denda maksimum di UU tersebut membuat efek jera melemah karena seiring dengan berjalannya waktu, inflasi di Indonesia sangat tinggi. "Semakin tinggi inflasi, semakin rendah efek jera denda. Hal ini menjadikan kebutuhan amandemen UU ini makin mendesak," terangnya.
Sumber: www.ugm.ac.id
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2690
Journal of Indonesian Economy and Business (JIEB) Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM menggelar Best Paper Award 2010. Kegiatan yang telah dilakukan sejak tahun 1986 silam ini bertujuan untuk meningkatkan minat menulis, sekaligus meningkatkan kualitas artikel pada jurnal-jurnal ilmiah. Menurut Musytaqul Hasan (panitia/mahasiswa S-1 Manajemen FEB UGM) mengatakan JIEB berdiri tahun 1986 dan terus menerbitkan jurnal-jurnal ilmiah. "Baru memasuki sekitar tahun 2009 lalu jurnal-jurnal ilmiah yang diterbitkan telah mengarah pada upaya internasionalisasi sehingga banyak yang sudah menggunakan bahasa Inggris dalam tulisannya," kata Taqul di sela-sela Seminar Best Paper Award di Hotel Quality, Sabtu (16/10).
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2958
Student week, Seminar Nasional, Ziarah, Pertunjukan Wayang Kulit, Sarasehan Alumni, Alumni Gathering Night, Family Fun Day mewarnai agenda Lustrum XI FEB UGM kali ini. Di penghujung rangkaian agenda Lustrum, Pagelaran seni akbar bertajuk "Discover Indonesia: Green, Blue & Genuine" digelar di Grha Sabha Pramana UGM pada Minggu (26/09).
Tema "Discover Indonesia: Green, Blue & Genuine" dipilih untuk menggambarkan penjelajahan ke pelosok nusantara, kecintaan pada lingkungan, kecintaan pada pencipta dan sesama serta kecintaan pada keaslian karya cipta. Sesuai tema yang diangkat, pagelaran seni ini tidak hanya menampilkan single terbaru artis tetapi juga menampilkan lagu daerah khas dari Sumatera hingga Papua yang dikemas dalam musik etnik-jazz orchestra. Pagelaran melibatkan tak kurang dari 100 pundukung acara, terdiri dari artis dalam dan luar negeri, musisi, seniman mahasiswa UGM, alumni FEB UGM serta mahasiswa ISI Yogyakarta.
Pagelaran dibuka dengan World Peace Orchestra (WPO) yang dikomando oleh Dwiki Dharmawan. Kolaborasi indah WPO, paduan suara mahasiswa (PSM) UGM dan ISI Ethnic berhasil menyihir tak kurang 2.700 penonton yang memenuhi Ghra Sabha Pramana. Kesolidan kolaborasi FEB Lintas Generasi, PSM UGM dan musisi luar negeri Philippe Chiminato juga memikat hati penonton.
Tepuk tangan penonton tak henti terdengar untuk mengapresiasi penampilan artis dan musisi. Giliran artis muda berbakat Andien, berkolaborasi dengan saxophonis asal Amerika Andy Suzuki, memukau penonton dengan 2 lagu Angin Mamiri dan Moving On, single terbarunya. Disusul kolaborasi menarik ISI Ethnic, Guy Strazz gitaris asal Australia, Hugh Fraser bassis asal Australia, Andy Suzuki dengan Ivan Nestorman penyanyi dan musisi asal Flores, menyanyikan lagu Kakorlalong.
Pertunjukkan belum berakhir, Dira J Sugandhi dengan musisi luar negeri melantunkan 2 lagu Mayfallie dan Lamalera’s Dream. Etnic Jawa Medley disajikan dan dilanjutkan dengan tari Bali persembahan Unit Tari Bali UGM bertajuk Sound Peace of Bali. Dari Bali bergeser ke Papua, Ivan kembali tampil dengan satu lagu E Mambo. Kembali Andien tampil gemilang sesuai judul lagu yang dibawakannya, Gemilang.
Hampir di penghujung pagelaran, persembahan indah penyanyi yang pernah menjadi finalis German Idol 2007, Sandy Sandhoro mempesona penonton. Malam itu, Sandy membawakan 3 lagu: End of the Rainbow, Over My Shoulder, dan Malam Biru. Acara ditutup dengan musik instrumental berjudul Arafura dan lantunan lagu oleh Dira, Zikir Tak Putus-putusnya. Pagelaran seni telah usai, lengkap sudah rangkaian agenda LUSTRUM. Selamat atas kesuksesan LUSTRUM XI FEB UGM.
Sumber: hk
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2678
Gerimis di seputar Bulaksumur tak menyurutkan animo tamu undangan Alumni Gathering Night Lustrum XI FEB UGM untuk memadati halaman utara Balairung UGM pada Sabtu malam (25/9). Tumpengan, Ketoprak Merger, Economics Jazz Live 14 dikemas menjadi satu rangkaian acara dan berhasil memikat mahasiswa, karyawan, dosen dan alumni yang hadir pada acara gathering itu.
Gathering dibuka dengan pemotongan tumpeng oleh Dekan FEB UGM, Prof. Marwan Asri, MBA. Ph.D didampingi oleh dosen senior Dr. Soetatwo Hadiwigeno, M.A dan Dr. Tony Prasetyantono, M.Sc selaku ketua panitia Lustrum XI. Pertunjukan yang dinanti akhirnya mulai. Ketoprak merger bertajuk "Baron Sekeber" dimainkan oleh karyawan, mahasiswa, dosen serta pemain yang tak asing lagi seperti Marwoto, Mbok Beruk dan Gareng. Sembari menikmati sajian berbagai macam makanan, tamu undangan melepas tawa menyaksikan penampilan dan guyonan pemain ketoprak.
Suasana kembali dihangatkan oleh tampilan musisi jazz ternama: Er Klux, Ireng Maulana, Kiboud Maulana, Karim, Yance Manusama, Sang Panuwun dan Didik SSS. Lagu-lagu instrumental mengalun dilanjutkan dengan suara jazzy Citra Idol, Margie Segers, dan Harvey Malaiholo. Citra yang malam itu tampil cantik dengan balutan gaun hijaunya melantunkan dua lagu milik Armada dan ST12. Suasana bertambah meriah dengan suara merdu Harvey melantunkan lagu "Dia" dan "Jerat." Tak ketinggalan, dua dosen senior FEB UGM Soetatwo Hadiwigeno dan Budiono Sri Handoko turut menghibur tamu undangan dengan suara emasnya. Gathering malam itu ditutup dengan lantunan indah Margie Segers dan Harvey Malaiholo.
Sumber: hk
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 3650
"…Lustrum ini mudah-mudahan menjadi momentum yang baik bagi kita semua untuk lebih merapatkan barisan, mempererat kerjasama, saling melengkapi satu sama lain untuk mencapai visi tersebut…", penggalan pidato Dekan FEB UGM, Prof. Marwan Asri, MBA, Ph.D dalam rangka Lustrum XI FEB UGM.
Acara pidato dekan dan orasi ilmiah dibuka secara resmi oleh ketua Senat FEB UGM Prof. Dr. Iswardono Sardjono Permono, M.A. Pidato dekan disampaikan sebagai pertanggungjawaban Dekan kepada stakeholders mengenai perkembangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh seluruh civitas academica FEB UGM. Pada lustrum kali ini bertema Go Green: Taking Nature Into Account. Dalam pidatonya Prof. Marwan Asri, MBA., Ph.D menyebutkan, "Dengan mengangkat tema, Go Green: Taking Nature Into Account, kita berharap agar segenap civitas academica FEB UGM dalam setiap gerak langkahnya senantiasa memperhatikan lingkungan sekitar, baik alam maupun sosial. Harmonisasi kegiatan dan lingkungan sekitar harus kembali ditanamkan agar tercipta kesinambungan dalam hidup dan kehidupan ini, dan FEB UGM berharap untuk dapat menjadi salah satu pelopor dalam pengembangan ilmu ekonomi dan bisnis dengan memasukkan unsur kelestarian alam di dalamnya, taking nature into account”.
Pada pidatonya, Dekan memaparkan capaian akademik antara lain: profil mahasiswa FEB UGM, trend peningkatan minat pada program-program studi, serta proses akreditasi internasional AACSB (Association to Advance Collegiate School of Business) yang masih banyak memerlukan komitmen dan usaha keras dari seluruh civitas academica FEB UGM. Di bidang administrasi disebutkan bahwa terjadi peningkatan anggaran untuk perbaikan fasilitas fisik, peningkatan kualitas proses belajar mengajar dan peningkatan kesejahteraan civitas academica FEB UGM.
Banyak capaian bidang kerjasama dipaparkan, antara lain kerjasama dengan universitas partner dalam student exchange dan double degree yang dapat berjalan 2 arah. Semester I 2010/2011 Program S1 mengirimkan 25 mahasiswa dan menerima 26 mahasiswa asing untuk mengikuti program tersebut. Kerjasama dengan institusi/ perusahaan partner juga berjalan dengan lancar, diantaranya pemberian beasiswa, kesempatan magang dan rekrutmen kerja.
Pada pidato lustrum ini, Dekan juga memaparkan mengenai tracer study yang ada pada portal alumni, media informasi fakultas: Ebiz Newsletter, layanan mahasiswa: Student Service Center (SSC). Tidak ketinggalan dalam pidatonya juga disampaikan prestasi dosen, karyawan serta mahasiswa. Di akhir pidato disampaikan mengenai penggabungan lembaga-lembaga penelitian dan pelatihan yang berada di lingkungan FEB UGM menjadi Penelitian dan Pelatihan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (P2EB), rencana renovasi lobby dan pembangunan Pertamina Tower.
Pidato Dekan, Prof. Marwan Asri, MBA. Ph.D dilanjutkan dengan orasi ilmiah berjudul "Green Marketing: penyampaian Standar Kehidupan yang Lebih Baik" oleh Prof. Dr. Basu Swastha Dharmesta, MBA. Pada orasinya disampaikan, "bahwa pemasaran hijau dapat diwujudkan melalui upaya-upaya intensif untuk mengidentifikasi dan memahami pelanggan hijau dengan menawarkan produk yang ramah lingkungan. Pelayanan yang saling menguntungkan antara pemasar hijau dan pelanggan hijau, dan bersaing secara adil tanpa mematikan pesaing dapat menjadi pendorong untuk berkinerja secara lebih baik. Keberdayaan pelanggan hijau dapat memberikan dampak positif yang luas dalam banyak aspek kehidupan masyarakat, baik dari segi ekonomi, sosial, politik, hukum, teknologi, budaya maupun lingkungan alam". Acara pidato dekan dan orasi ilmiah diakhiri dengan doa penutup oleh Drs. Dumairy, M.A dengan harapan untuk kejayaan FEB UGM
Sumber: hk
Baca selengkapnya:
Naskah pidato Prof. Marwan, MBA., Ph.D (klik disini)
Orasi Ilmiah Prof. Dr. Basu Swastha Darmmestha, MBA (klik disini)
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2986
Dalam rangka memeriahkan LUSTRUM XI FEB UGM, mahasiswa FEB ikut menggelar acara yang berkonsep dari dan untuk mahasiswa yang bertajuk "Student Week 2010." Acara tersebut dibuka pagi ini (20/09/2010) oleh Dekan FEB UGM , Prof. Marwan Asri, MBA., Ph.D dengan ditandai pemotongan kue dan pelepasan balon.
Rangkaian acara yang termasuk dalam agenda Student Week antara lain Pameran penelitian (20 September 2010), Bazaar kewirausahaan (20-21 September 2010), pameran foto (20-25 September 2010) serta unjuk kreatifitas dari masing-masing Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ). Dalam acara bazaar kewirausahaan, semua stand-stand yang ada diisi oleh mahasiswa dengan menjual makanan dan baju serta pernak-pernik. Yang lebih menarik, mahasiswa asing dari Jerman, Belanda dan Finlandia yang sedang menempuh Exchange dan Double Degree di FEB UGM juga ikut memeriahkan acara tersebut dengan membagikan makanan khas negara masing-masing diantaranya ada potato salad, meat balls dan ginger cookies. Untuk melengkapi acara tersebut, panitia juga mengadakan talk show yang bertema "Research and Entrepreneurship" dengan mengundang Saptuari Sugiharto (owner Kedai Digital), Dwi Kartika Sari (owner Goeboek Coffee Seturan) dan Firmansyah Budi Prasetyo (owner Cokro tela cake).
Sumber: wny
Halaman 204 dari 217