- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 3251
Calon mahasiswa yang ingin mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur ujian tulis perlu mengetahui informasi ini. Diinformasikan oleh Ketua Panitia Lokal Yogyakarta, Prof. Dr. Ir. Budi Prasetyo, Widyobroto, D.E.A., D.E.S.S., bahwa pendaftaran SNMPTN jalur tulis resmi dibuka pada tanggal 10 Mei hingga 31 Mei 2012. Pendaftaraan dilakukan secara online dengan mengakses laman http://ujian.snmptn.ac.id. “Bagi yang sudah terlanjur mendaftar SNMPTN jalur undangan dan tengah menunggu hasil pengumuman pada tanggal 28 Mei nanti, tidak salahnya memanfaatkan pendaftaran tersebut,” kata Budi Prasetyo kepada wartawan, Senin (7/5), di Kantor Layanan Administrasi Akademik UGM.
Menurut rencana, ujian tulis SNMPTN akan dilaksanakan serentak pada 12-13 Juni dengan soal yang sama di seluruh Indonesia. Sementara itu, ujian keterampilan diselenggarakan pada 14-15 Juni di PTN yang memiliki program studi yang dipilih. “Di Yogyakarta, ujian keterampilan diselenggarakan di UNY sesuai prodi yang ada,” katanya.
Proses pendaftaran SNMPTN hampir sama dengan tahun sebelumnya. Yang sedikit membedakan untuk tahun ini ialah siswa cukup datang ke bank, membayar uang pendaftaran untuk mendapatkan kartu akses pendaftaran (KAP) dan pin agar dapat mengakses proses pendaftaran di laman SNMPTN. “Bagi siswa lulus tahun kemarin dan tahun sebelumnya maupun yang lulus tahun ini jadwal pendaftaran disamaratakan,” terang Budi Prasetyo.
Menjawab pertanyaan wartawan untuk mengantisipasi adanya joki melalui pendaftaran online, Budi Prasetyo mengatakan panitia pengawas akan berupaya maksimal dengan melakukan proses verifikasi satu jam sebelum pelaksanaan ujian. Khusus untuk tahun ini, UGM menerima kuota 3.442 calon mahasiswa baru melalui jalur SNMPTN ujian tulis.
Sumber: gusti/ugm
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 3693
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada mengucapkan selamat kepada sdr. Andreas Kurniawan (Ilmu Ekonomi 2009) dan tim dari UI dan ITB yang telah berhasil lolos seleksi nasional pada P&G ASEAN Business Challenge 2012 yang dilaksanakan pada tanggal 26 April 2012 di Jakarta. Selanjutnya mereka akan mewakili Indonesisa untuk mengikuti P&G ASEAN Business Challange 2012 di Singapura pada bulan Juni mendatang.
Semoga prestasi yang telah diraih oleh sdr. Andreas Kurniawan ini dapat memberi semangat kepada rekan-rekan mahasiswa FEB UGM yang lain untuk berprestasi lagi.
Sumber: wheni/feb
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 3035
Mahasiswi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Gresika Bunga Sylvana terpilih menjadi delegasi provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mengikuti sidang Parlemen Muda Indonesia. Kegiatan telah berlangsung di Jakarta, 28 Januari – 3 Februari 2012 lalu, diikuti sekitar 33 delegasi dari seluruh provinsi di Indonesia.
Parlemen Muda Indonesia diselenggarakan oleh Indonesian Future Leaders, sebuah lembaga nirlaba yang bergerak di bidang pemberdayaan pemuda untuk perubahan sosial. Parlemen Muda Indonesia merupakan program pemberdayaan pemuda untuk meningkatkan partisispasi pemuda dalam pengambilan keputusan politik.
Gersika Bunga menyampaikan dirinya terpilih menjadi duta DIY untuk kegiatan Parlemen Muda Indonesia setelah melalui serangkaian tahapan seleksi antara lain seleksi berkas, wawancara melalui website parlemen muda dan kampanye. Pada tahap kampanye, ia bersaing dengan 4 peserta lainnya yang berhasil lolos seleksi akhir untuk berkompetisi menggalang dukungan suara. Peserta diwajibkan berkampanye, menyampaikan misi, ide terkait sejumlah isu di bidang pendidikan, kesehatan, dan lingkungan.
“Saya terpilih jadi duta DIY setelah mengumpulkan lebih dari 1.000 suara hasil dari kampanye selama 1 bulan, sekitar bulan Oktober-November 2011 lalu. Saat itu saya menyoroti tentang persoalan komersialisasi pendidikan. Pendidikan ,” kata Bunga, sapaan akrab mahasiswi Jurusan Akuntansi angkatan 2009 ini, Senin (26/3) di Kampus UGM.
Sebagai delegasi provinsi DIY, Bunga bersama sekitar 32 delegasi perwakilan seluruh provinsi di Indonesia diundang mengikuti sidang Parlemen Muda Indonesia yang dilaksanakan di Sampoerna Startegic Square Jakarta. Sidang yang dimaksud merupakan program bagi para delegasi parlemen muda untuk menyampaikan gagasan dan pandangan seputar persoalan pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. “ Tiap delegasi mewakili provinsinya menyuarakan permasalahan dan memberikan solusi terkait isu-isu di daerah masing-masing. Dan hasil dari sidang merupakan resolusi yang berupa rekomendasi kebijakan untuk selanjutnya ditujukan kepada pemerintah, dan badan-badan negara yang relevan,” urai gadis kelahiran Sleman 20 tahun lalu ini.
Disamping melakukan sidang, lanjutnya, para delegasi parlemen muda juga secara aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan seperti workshop, seminar, kunjungan kelembagaan dan diskusi akademis.
Bunga berharap melalui Parlemen Muda Indonesia ini dapat meningkatkan partisipasi pemuda dalam ranah politik nasional, sebagai upaya dalam menjaga nilai-nilai demokrasi dan perlindungan hak asasi manusia dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Selain itu juga meningkatkan kesadaran pemuda mengenai permasalahan nasional, mengakumulasikan gagasan pemuda mengenai permasalahan nyata serta menyediakan solusinya.
“Mempersiapkan pemuda dengan kemampuan dan kecakapan yang dibutuhkan untuk kemudian membangun bangsa sebagai pemimpin masa depan Indonesia,” imbuh Bunga yang juga pernah terpilih sebagai delegasi UGM dalam Parlemen Remaja yang diadakan oleh DPR-RI.
Setelah mengikuti sidang Parlemen Muda Indonesia, dituturkan Bunga para delegasi diberikan mandat untuk melakukan perencanaan dan menjalankan proyek sosial dan advokasi kepada pemerintah provinsi masing-masing. Selama proses berlangsung setiap delegasi mendapatkan hibah dari Indonesian Future Leaders untuk mendukung keberhasilan program.
Sumber: ika/ugm
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2892
Peluang investasi tidak hanya diperuntukan untuk kalangan yang sudah kaya atau mapan dari sisi ekonomi namun bisnis keuangan ini bisa dimulai sejak mahasiswa untuk terbiasa merencanakan masa depan keuangan yang lebih baik. Dengan mengetahui cara berinvestasi yang benar dalam pasar modal. Demikian hal yang mengemuka dalam kuliah umum yang disampaikan Investor Sales Head Citi Indonesia, I Made Budhi Purnama Artha, saat menyampaikan kuliah umum 'Financial Market Outlook 2012' di auditorium MM UGM, Jumat (16/3).
Dalam pemaparannya, Budhi Purnama mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 3-4 tahun ke depan mau tidak mau akan dipengaruhi terhadap situasi ekonomi di Eropa dan Amerika. Kendati krisis ekonomi Amerika menunjukkan tanda yang makin membaik. Sementara di Eropa justru menunjukkan kondisi sebaliknya. “Apa yang terjadi di Eropa saat ini masih akan berlangsung 2-3 tahun ke depan. Karena di krisis Eropa lebih lambat recoverynya dibanding Amerika. Sedangkan di Asia, terjadi koreksi pertumbuhan ekonomi di beberapa Negara, salah satunya Indonesia,” katanya.
Dia menuturkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini diprediksi mengalami perlambatan. Bidang konstruksi dan manufaktur masih menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi. “Pertumbuhan kita akan bergerak di level 6,3 persen dibanding tahun lalu capai 6,5 persen. Pengangguran turun dari 11 persen menjadi 6,6 persen. Yang lebih menarik, banyak usaha sektor informal yang sudah tumbuh menjadi sektor formal,” katanya.
Kondisi politik yang semakin kondusif menjadi peluang investasi yang semakin baik hingga tahun 2014. Walaupun tahun 2012 ini pemerintah akan menerapkan kebijakan yang tidak populer, seperti menaikkan harga BBM. “Namun tahun 2013 dan 2014 biasanya lebih banyak kebijakan yang arahnya membangun citra partai,”imbuhnya.
Branch manager PT. Danareksa Sekuritas Cabang Yogyakarta, Yahuda Nawa Yanukrisna, bertindak selaku moderator mengatakan kuliah umum tentang peluang pasar keuangan sangat berguna bagi mahasiswa untuk terjun menjadi investor. Salah satunya dengan cara mengetahui kondisi ekonomi dan keuangan tidak hanya ekonomi nasional namun juga situasi ekonomi global. “Kuliah financial market semacam ini sangat berguna untuk menjadi investor, agar membantu keputusan finansial dimana dana kita seharusnya untuk dinvestasikan,” ujarnya.
Wakil Direktur Bidang Akademik dan Penelitian Program MM UGM, Nurul indarti, mengatakan kegiatan kuliah umum semacam ini rutin dilaksanakan program MM UGM untuk menambah pengetahuan di kalangan mahasiswa. “Kali ini kita ingin mahasiswa menggali wawasan dan pengetahuan tekait financial market khusus tahun 2012 ini,” kata Nurul.
Sumber: gusti/ugm
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2907
Keraguan pemerintah tentang subsidi BBM di tahun 2011 lalu lebih disebabkan karena kentalnya nuansa politik pencitraan. Pemerintah juga cenderung tidak tegas dalam penyusunan strategi penghapusan subsidi BBM yang paling optimal. Bahkan, roadmap pengurangan subsidi BBM yang disusun oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral juga tidak direalisasikan oleh pemerintah. Lebih dari itu, hasil rekomendasi kajian konsorsium 3 universitas yang terdiri dari UGM, UI, dan ITB di tahun 2011 diabaikan oleh pemerintah. Padahal, kajian pengendalian subsidi tersebut merupakan amanat UU Nomor 10 Tahun 2010 tentang APBN 2011.
"Jika masalahnya adalah pencitraan, idealnya pemerintah bertanya kepada masyarakat mengenai metode penurunan subsidi BBM sekaligus realokasi penghematan anggaran dari penurunan tersebut,"papar peneliti dari Penelitian dan Pelatihan Ekonomika dan Bisnis (P2EB), Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Dr. Rimawan Pradiptyo, Senin (5/3).
Dalam pandangan Rimawan subsidi BBM telah melampaui batas kewajarannya, terutama pada tahun 2011 lalu. Pemerintah menetapkan subsidi BBM sebesar Rp129,7 triliun di APBN-P 2011 namun realisasinya mencapai Rp160 triliun, meningkat sebesar 23,4%. Ketidakwajaran ini terjadi karena konsep subsidi yang salah yaitu penerapan pada komoditas dan bukan pada individu atau kelompok sasaran. Akibatnya subsidi salah sasaran, karena subsidi lebih banyak dinikmati rumah tangga kaya daripada rumah tangga miskin.
"Sayangnya lagi, subsidi BBM ini menghambat pemerintah dalam penggunaan anggaran untuk program strategis seperti program pengentasan kemiskinan, pembangunan infrastruktur, dan pembangunan daerah," katanya.
Termotivasi oleh ketidaktegasan pemerintah dalam menyelesaikan persoalan subsidi BBM dan pentingnya mengetahui respon masyarakat tersebut maka Rimawan bersama peneliti P2EB FEB UGM lainnya, Gumilang Aryo Sahadewo, M.A., melakukan studi mengenai penurunan subsidi BBM dari perspektif rumah tangga.
Penelitian ini merupakan kerjasama antara P2EB FEB-UGM dengan The Economy and Environmental Programs for South East Asia (EEPSEA), Kanada. Penelitian memakan waktu selama 6 bulan dari September 2011-Februari 2012.
Rimawan menjelaskan penelitian yang dilakukan tersebut menggunakan metoda eksperimen, dimana 335 anggota masyarakat non-pelajar dan non-mahasiswa diundang untuk memainkan simulasi permainan di laboratorium komputer FEB UGM. Para peserta eksperimen berasal dari berbagai anggota masyarakat, mulai dari ibu rumah tangga, tukang parkir, sopir, pedagang angkringan, hingga pegawai negeri dan pegawai swasta.
Tim peneliti, ujar Rimawan, tidak menanyakan mengenai ‘pengurangan subsidi BBM’ namun menanyakan hal yang paling ditakuti oleh pendukung dan pelaku politik pencitraan, yaitu 'penghapusan subsidi BBM'.
"Tentu saja tidak ada pelaku ekonomi yang ingin subsidi BBM yang telah dinikmati bertahun-tahun akan hilang. Pada kasus kesalahan alokasi subsidi BBM, rumah tangga dihadapkan pada pilihan antara 'tidak enak' atau 'lebih tidak enak'," terang peneliti yang juga terlibat aktif dalam penelitian konsorsium 3 universitas di tahun 2011 tersebut.
Hasil eksperimen yang dilakukan menunjukkan bahwa pilihan kebijakan yang paling dapat diterima rumah tangga adalah kebijakan penghapusan subsidi bertahap dengan realokasi untuk program earmarked (alokasi spesifik). Di sisi lain, pilihan yang paling tidak dapat diterima rumah tangga adalah kebijakan penghapusan subsidi langsung dengan realokasi untuk pembayaran utang pemerintah dan program pemerintah lainnya (alokasi non-spesifik atau non-earmarked).
Selain itu, masyarakat yang tidak memiliki kendaraan bermotor, ternyata lebih 'berani' mengambil opsi penghapusan subsidi BBM secara langsung. Hal ini bisa dipahami karena bagi mereka yang tidak memiliki kendaraan bermotor, penghapusan subsidi BBM tidak berdampak langsung kepada mereka. Skema penghapusan subsidi BBM tidak terkait dengan subsidi minyak tanah, seperti di tahun 2005 dan 2008, sehingga dampak langsung ke rumah tangga yang tidak memiliki motor cenderung minimum.
Sumber: satria/ugm
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 3320
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada dan Djarum Foundation mengadakan acara serah terima bantuan pendidikan dari Djarum Foundation kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis berupa sarana infrastruktur pendidikan, yang diwujudkan dalam furniture dan alat elektronik, serta kelengkapan auditorium di Pertamina Tower. Acara yang digelar secara sederhana di selasar FEB UGM dihadiri oleh segenap dosen, alumni, karyawan, mahasiswa, dan juga penerima beasiswa Djarum Foundation.
Acara dibuka dengan sambutan dari Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, yang diwakili oleh Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc., Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama. Dilanjutkan dengan beberapa sambutan dari perwakilan Djarum Foundation, Agus Santoso Suwanto. Perwakilan alumni, Drs. Harinowo, juga memberikan sambutan dan selamat atas bantuan pendidikan dari Djarum Foundation ini.
Kemudian, dilakukan penandatanganan berita acara serah terima bantuan pendidikan Djarum Foundation kepada FEB UGM, oleh Agus Santoso Suwanto dari Djarum Foundation dan M. Singgih, selaku direktur Direktorat Pengelolaan dan Pemeliharaan Aset UGM.
Acara dilanjutkan dengan penampilan dari Gadjah Mada Chamber Orchestra, Anggito Abimanyu, Aning Katamsi, Nugie, dan ditutup oleh penampilan Sierra Sutedjo. Setelahnya, hadirin diajak menuju lantai tujuh dan delapan Pertamina Tower untuk visitasi dan ramah-tamah sivitas akademika FEB UGM.
Sumber: prima/feb
Halaman 148 dari 174