Cara Membangun Personal Branding untuk Mendukung Karir
- Detail
- Ditulis oleh Shofi
- Kategori: Sudut Alumni
- Dilihat: 93
Personal branding menjadi kunci penting dalam dunia profesional sebagai ciri khas atau pembeda dari orang lain. Memiliki citra diri yang autentik dan konsisten dapat membangun koneksi yang lebih besar dan membuka kesempatan lebih besar. Hal ini tidak hanya menjadi sekadar tren, melainkan kebutuhan bagi semua orang yang ingin sukses.
Bobby B. Suadi, M.B.A., pakar marketing menyatakan bahwa untuk memulai personal branding dengan mengenali diri sendiri dan memahami bidang yang diminati.
“Sebelum menggali passion, kita perlu melakukan self assessment untuk mengenali kita sendiri. Kesenangan dan bakat seperti apa yang kita miliki. Kemudian cobalah mulai pelajari dan eksplor,” jelas alumnus FEB UGM ini dalam segmen FEBerkarya Cara Membangun Personal Branding belum lama ini.
Di era digital saat ini, membangun personal branding juga dapat dilakukan melalui konten di media sosial. Dengan kemudahan untuk membuat sesuatu menjadi populer, banyak orang yang memanfaatkan media sosial untuk mengekspresikan diri dan mendapatkan popularitas dari branding yang dibuat.
Bobby menjelaskan bahwa citra seseorang yang terlihat di publik bisa saja berubah meskipun positioning-nya tetap. Contohnya, Deddy Corbuzier yang awalnya dikenal sebagai mentalis ahli dalam sulap. Namun, saat ini ia beralih sebagai seorang pembawa acara talkshow.
“Meskipun kariernya berubah, positioning-nya tetap sama yaitu sebagai seorang ahli di bidangnya, baik dalam sulap maupun sebagai host dalam program talkshow,” jelas Bobby.
Perubahan yang signifikan seperti ini menunjukkan bahwa personal branding dapat berkembang sesuai dengan perjalanan karier. Oleh sebab itu perlu menjadi adaptif untuk menyesuaikan diri dengan peluang-peluang baru.
Untuk mempersiapkan karier, lanjutnya, mahasiswa perlu menyelaraskan pikiran dan perasaan terhadap tujuan yang ingin dicapai. Dengan terus mendorong diri untuk meningkatkan kapasitas, mahasiswa dapat mempercepat pengembangan diri baik dalam keterampilan teknis maupun soft skills sehingga lebih siap menghadapi dunia kerja yang kompetitif. Selain itu, mahasiswa juga harus memotivasi diri sendiri untuk mencari perusahaan yang memiliki budaya yang positif dan penuh semangat seperti perusahaan multinasional.
Lebih lanjut Bobby menjelaskan mahasiswa perlu mempersiapkan beberapa hal berikut agar siap saat terjun di dunia kerja nantinya. Langkah awal adalah menetapkan tujuan karir yang jelas, baik jangka pendek maupun panjang. Selanjutnya, membangun kemampuan kepemimpinan atau leadership serta memiliki kelincahan beradaptasi dengan perubahan.
“Saya berpesan kepada mahasiswa untuk berani bermimpi besar dan jelas tentang apa yang ingin dicapai. Seperti pepatah “the sky is the limit” saat ini bahkan mimpi yang tampaknya tidak mungkin dapat menjadi kenyataan berkat berbagai peluang yang tersedia. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk tetap bergerak, terus berkarya, berani bermimpi dan diwujudkan melalui fleksibilitas teknologi dan peluang yang ada,” tutupnya.
Reportase: Shofi Hawa Anjani
Editor: Kurnia Ekaptiningrum
Simak podcast selengkapnya di: https://www.youtube.com/watch?v=6Iq2NeESr8Q
Sustainable Development Goals