Istilah self-love atau mencintai diri sendiri kerap dibicarakan sebagai kunci menuju kesejahteraan dan kebahagiaan pribadi. Psikolog Career and Student Development Unit (CSDU), Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Anisa Yuliandri, S.Psi., M.Psi., Psikolog., mengatakan self love merupakan penerimaan diri yang mendalam dan […].
Arsip:
SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menjadi tuan rumah acara ASEAN University Network for Business and Economics Annual General Meeting 2025 (AUN-BE AGM).
Mengelola keuangan secara bijak menjadi tantangan besar yang dihadapi generasi Z atau Gen Z. Generasi ini tumbuh di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital yang menawarkan banyak kemudahan layanan finansial seperti Pay Later dan pinjol.
Di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) terdapat program percepatan studi atau dikenal dengan program fast track yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa mengambil studi S1 dan S2 sekaligus hanya dalam waktu lima tahun.
Dharma Wanita Persatuan (DWP) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) kembali memberikan bantuan dana pendidikan bagi putra dan putri staf profesional FEB UGM.
Tertarik meraih gelar sarjana akuntansi sekaligus magister dalam waktu singkat? Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada menawarkan program Fast Track Magister Sains (M.Sc) Akuntansi.
Ali Alexander, mahasiswa Program Sarjana Studi Manajemen di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, adalah bukti nyata bahwa kegigihan dan semangat belajar mampu membawa seseorang mencapai puncak prestasi.
Prestasi membanggakan kembali diraih oleh Mahasiswa Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Binsis (FEB) UGM, Ali Alexander, pada ajang ASEAN Investment Challenge 2024. Mahasiswa Prodi Manajemen angkatan 2021 ini berhasil meraih gelar Champion atau Juara Utama […].
Bagi komunitas karawitan Sekar Laras, memainkan gamelan bukan hanya sekedar bermusik. Komunitas ini memiliki komitmen kuat untuk andil dalam upaya melestarikan dan menjaga warisan budaya nusantara, khususnya Jawa..
Pemerintah berencana mengenakan Pajak Penambahan Nilai (PPN) 12%, termasuk di bidang pendidikan khususnya layanan sekolah berstandar internasional. Pengenaan PPN 12 persen ini direncanakan akan diterapkan mulai Januari 2025..