- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2783
Tim Majapahit dari Universitas Gadjah Mada, berhasil memenangkan CIMB ASEAN Stock Challange 2013 dan membawa pulang hadiah uang tunai sebesar US$ 12,000.
ASEAN Stock Challange (ASC) yang diprakarsai leh CIMB Group adalah sebuah kompetisi perdagangan saham regional yang diselenggarakan setiap tahun untuk mahasiswa sarjana dari Malaysia, Indonesia, Singapura dan Thailand dengan memberikan pengalaman perdagangan lintas batas di empat bursa saham ASEAN utama. Mereka akan diberi pengalaman membeli dan menjual saham dalam lingkungan simulasi online trading.
Memasuki tahun keempat, ASC memungkinkan peserta untuk memperdagangkan di Bursa Malaysia, Bursa Efek Indonesia (BEI), Singapore Exchange (SGX) dan Bursa Efek Thailand (SET) melalui single virtual trading platform, yang dapat diakses melalui Android dan Apple iOS.
Tim Majapahit, beranggotakan mahasiswa FEB UGM diantaranya:
- Mada Satria Putra (Manajemen 2010)
- Fadhilah Rahmatina (Manajemen 2010)
- Mochamad Rahadiyan (Manajemen 2009)
- Zaken Salomo Togar Pardomuan (Manajemen 2010)
Peserta lainnya, Transcend Malaysia dari Monash University meraih tempat kedua dengan hadiah uang tunai sebesar US$ 8.000, sedangkan Axel dari National University Singapore mengantongi US$ 5.000 untuk tempat ketiga, dan keempat Thailand's Kawin & Friends dari Chulalongkorn University membawa pulang US$ 3.000.
Segenap sivitas akademika FEB UGM mengucapkan selamat atas prestasi yang telah diraih semoga prestasi ini dapat memberi inspirasi kepada mahasiswa FEB lainnya.
Sumber: Wheni/FEB
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 3656
Innalilllahi wa inna ilaihi roji'un.
Segenap pimpinan dan seluruh sivitas akademika Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah mada turut berduka cita atas wafatnya:
Bapak Drs. Pangestu Subagyo, M.B.A. (Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis)
Pada hari Ahad, 12 Januari 2014 pukul 16:00 WIB di R.S. Panti Rapih Yogyakarta. Almarhum disemayamkan di rumah duka Jl. Bausasran DN III/976 Yogyakarta dan dimakamkan pada hari Senin, 13 Januari 2013 pukul 09.00 WIB di Pemakaman Kembang Arum, Turi Sleman Yogyakarta.
Semoga amal ibadah almarhum diterima di sisi-Nya.
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2327
Unversitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan UIN Sunan Kalijaga menyelenggarakan sosialisasi pelaksanaan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) pada jajaran kepala sekolah SMA/SMK/MA/MAK se-DIY di
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 4595
Ekonomi Indonesia pada tahun 2014 diprediksi oleh para pengamat ekonomi dari FEB UGM belum beranjak membaik dibandingkan tahun 2013. Pasalnya, tingkat inflasi diproyeksikan masih tinggi dan nilai tukar rupiah masih akan terus melemah. Hal itu disebabkan neraca perdagangan yang terus mengalami defisit sementara pemerintah dan swasta masih tersandera pada neraca pembayaran hutang jangka pendek.
"Pertumbuhan ekonomi tahun depan diperkirakan menurun, dimana deviasi dan fluktuasi lebih tinggi. Inflasi diproyeksi pada 6,5 %. Rupiah diprediksi berada dibawah harga Rp 11 ribu," kata Ekonom UGM Prof. Dr. Sri Adiningsih dalam menyampaikan pandangaan proyeksi ekonomi Indonesia pada tahun 2014, Senin (23/12) di FEB UGM.
Menurunnya pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2014 dijelaskan Adiningsih karena faktor nilai investasi dan manufaktur yang mengalami penurunan. Meski tingkat konsumsi terus tumbuh, namun tidak banyak membantu. "Struktur ekonomi Indonesia lebih mengandalkan pada konsumsi dan impor. Padahal besaran makroekonomi yang terkait kondisi keuangan global masih stagnan," tambahnya.
Bahkan kondisi ekonomi diprediksikan akan lebih buruk lagi apabila agenda pelaksanaan pemilihan umum tahun depan tidak berjalan dengan baik. "Tahun depan, tahun pemilu, risiko kemerosotan pertumbuhan ekonomi sangat tinggi. Jika pemilu tidak damai, ekonomi akan jatuh," ungkapnya.
Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis ini berharap pelaksanaan pemilu tahun depan bisa berjalan aman dan damai. "Meski tahun politik, ada pengaruhnya pada perkembangan ekonomi," imbuhnya
Pelemahan nilai tukar rupiah, diakui Sri Adiningsih masih akan berlangsung lama kendati BI telah menaikkan suku bunga BI rate menjadi 7,5% dan dua paket kebijakan ekonomi yang telah digulirkan pemerintah. Yang dikhawatirkan, kata Adiningsih, cadangan devisa yang terus menurun, saat ini berada di angka 97 milyar dollar AS sementara penjualan surat berharga yang dijual pemerintah lewat pasar modal mencapai lebih dari 175 milyar dollar. "Setiap harinya pemerintah menerbitkan surat hutang Rp 1 Triliun, daya beli masyarakat terbatas, kepemilikan asing pada ekuitas sangat besar. Risikonya sangat besar sekali jika terjadi krisis di Amerika," tuturnya.
Pengamat ekonomi UGM lainnya, Prof. Dr. Insukindro, M.A., dalam kesempatan yang sama mengkritisi kebijakan BI saat ini lebih banyak pada bidang moneter dibanding fiskal. Menurutnya, BI seharusnya memperhatikan kondisi moneter dan fiskal secara bersamaan dalam menuntaskan persoalan ekonomi.
Sumber : Gusti/UGM
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2771
Untuk bisa membangun Indonesia, kekuatan mendasar yang dimiliki oleh rakyat kecil jangan sampai dilupakan. Ekonomi Indonesia tumbuh dan berkembang tidak lepas dari kekuatan ekonomi rakyat kecil. Hal ini ditegaskan oleh anggota Majelis Wali Amanat (MWA) UGM, Jendral (Purn) Luhut Binsar Panjaitan saat menjadi pembicara kunci pada Seminar Membangun Ekonomi Rakyat: Terobosan Inovatif dalam Kepemimpinan dan Pengembangan Ekonomi Lokal di Auditorium MM UGM, Kamis (12/12).
Luhut mengatakan potensi Indonesia untuk maju dan berkembang sangat terbuka dengan kekayaan alam dan SDM yang melimpah. Jika berhasil memanfaatkan potensi dan peluang tersebut maka 20 tahun mendatang Indonesia akan masuk dalam 7 besar negara di ASEAN.
"Jika siap maka saat Komunitas ASEAN tahun 2015 mendatang Indonesia akan menjadi pemimpin," kata Luhut.
Selain fokus pada pertumbuhan ekonomi, Luhut berharap agar pemerintah memberi perhatian terhadap beberapa persoalan yang masih dihadapi, seperti pemerataan keadilan dan kemiskinan. Persoalan-persoalan itu bisa diatasi melalui sinergi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Pemilu 2014 bisa menjadi salah satu tonggak untuk mencari figur pemimpin bangsa yang mampu menyelesaikan persoalan itu.
“Pemerintah harus banyak turun ke lapangan. Cari pemimpin yang berani, jujur dan punya satunya kata dengan perbuatan,”katanya.
Sementara itu Fahmi Gustiawan dari IBM mengingatkan kembali peran IT dalam membangun ekonomi rakyat. Ia memberikan contoh kasus Gubernur DKI Jakarta melalui dashboard sebagai alat pendukung kinerja. Banyak keuntungan pemanfaatan IT karena program-progam pemerintah akan terpantau dengan baik dan akuntabel karena informasi yang diterima dan didistribusikan bersifat simetris.
"Transformasi ekonomi kerakyatan akan berjalan dengan baik karena dapat termonitor tepat waktu dan sasaran," terang Fahmi.
Bupati Bangli, I Made Gianyar pada forum tersebut memberikan contoh pengembangan potensi ekonomi di wilayahnya. Melalui Gerakan Pembangunan Ekonomi Masyarakat, yang dikenal dengan istilah Gerbang E Mas, kegiatan ekonomi masyarakat Bangli fokus pada bidang agraris dan non agraris. Strategi yang dijalankan antara lain dengan penetapan pusat pertumbuhan dan klaster model.
"Di dalamnya ada sinergi pemerintah, masyarakat dan stakeholder sehingga perekonomian masyarakat berdaya saing tinggi melalui proses produksi hingga distribusi," papar alumnus UGM itu.
Sumber : Satria/UGM
- Detail
- Ditulis oleh FEB UGM
- Kategori: Berita
- Dilihat: 2090
Untuk mewujudkan konsep ekonomi kerakyatan tidak cukup dengan adanya political will, namun juga political commitment. Political commitment baik di tataran negara maupun perguruan tinggi termasuk UGM. Sayangnya, sampai saat ini belum ada kesepakatan tentang konsep ekonomi kerakyatan dan masih pada tataran normatif.
"Memang sudah lama disuarakan. Tapi itu saya rasa masih di tataran political will dan belum pada political commitment," papar Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc., Ph.d., di sela-sela persiapan Workshop Membangun Ekonomi Rakyat: Terobosan Inovatif dalam Kepemimpinan dan Pengembangan Ekonomi Lokal di FEB UGM, Rabu (11/12).
Wihana menegaskan komitmen FEB UGM untuk meneruskan inisiatif dari konseptor ekonomi kerakyatan seperti Prof. Mubyarto dan Prof. Dibyo Prabowo. Dalam pandangan Wihana konsep ekonomi kerakyatan 'sejenak dilupakan' oleh generasi penerus baik di kalangan dosen maupun mahasiswa di FEB UGM.
"Seperti keinginan UGM agar kita bisa menjulang tinggi melalui internasionalisasi dll. Tapi tetap mengakar dan tidak tercerabut dari akar nilai-nilai budaya termasuk konsep ekonomi kerakyatan tersebut," katanya.
Senada dengan itu Ketua Dashboard Ekonomi Kerakyatan (DEK) FEB UGM, Prof. Gunawan Sumodiningrat, M.Ec., Ph.D menilai ekonomi kerakyatan tidak cukup sekadar wacana tapi praktis. Untuk itu salah satunya membutuhkan aliansi strategis untuk mengembangkannya.
"Dasar pembangunan itu khan sebenarnya ekonomi kerakyatan tapi selama ini terganggu dengan adanya kapitalisme," tutur Gunawan.
Selain melalui aliansi strategis dengan beberapa lembaga seperti Karang Taruna, KNPI hingga perbankan, DEK FEB UGM juga fokus pada beberapa kegiatan seperti evaluasi kegiatan ekonomi rakyat serta penyiapan ‘kader’ pendamping masyarakat lokal untuk mengembangkan kesejahteraan.
Sementara itu salah satu panitia Dr. Bagus Santoso, M.Soc.Sc menjelaskan bahwa workshop pada Kamis (12/12) akan dihadiri sejumlah narasumber seperti Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu, Dirjen Pemberdayaan Masyarakat Desa Kemendagri, Bupati Bangli, serta MP3EI. Acara yang rencananya dibuka oleh Rektor UGM, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc ini akan diisi oleh Jenderal (Purn) Luhut B. Pandjaitan sebagai pembicara kunci.
Sumber: Satria/UGM
Halaman 132 dari 177